Keyra berjalan lunglai menuju kelasnya, sapaan teman temannya hanya ia balas dengan senyum tipis. begitu sampai ia langsung duduk di bangkunya.
Chayra menghampiri Keyra diikuti Aiden dibelakangnya,
"Tadi Keyra ke kelas Arga tapi Arga gak ada, "adu Keyra pada Chayra sahabatnya.
"Jangan jangan Arga gak masuk lagi, Keyra jadi gak semangat nih, "
"Arga kok nggak masuk ya? Ato jangan jangan Arga lagi sakit? Apa lukanya makin parah ya?" tanya Keyra dengan resah ia menoleh seperti bayi yang akan menangis kesarjanaan Chayra.
Chayra menaikkan bahu tidak tahu.
"Emang si Arga itu lagi luka? Parah? "tanya Aiden.
"Kemarin Keyra liat Arga di gebukin.aaaaaa...."
"terus? Keadaan dia gimana?"
Keyra menggeleng lemah. "Gak tau."
Chayra berdecak. "daripada lo kayak orang tolol gak ketolong gini mending lo jengukin dia. Yah buat mestiin keadaan dia baik baik aja ato nggak. "
Keyra berdiri semangat seperti tersengat aliran listrik" bener juga, aakhhh.."Keyra mencium pipi Chayra, "Chayra emang terbaik."
"Gue gak ikutan di cium."canda Aiden yang malah di balas Keyra dengan juluran lidahnya.
***
Eits kalian mau kemana buka gerbang
kita mau bolos mang
Buka gerbangnya mang biar motor kita bisa lewat
"Tunggu sebentar den,"
"Kalian sudah ndak izinnya tak guru piket ?, "
Belum sih tapi Sama aja. Izinnya sama Mamang aja ya
Ndak bisa atuh, kalian izin dulu kalo sudah baru mamang bukain gerbang nya den. "
Bahkan untuk orang yang akan membolos mereka sangat sopan. Itulah mereka, mereka bukan kumpulan para badboy bukan juga para goodboy mereka hanya akan melakukan apa yang mereka mau.
"Kalian ngapain?"Keyra bertanya sedikit bingung.
Keyra"Kita mau jengukin Arga, lo mau ikut gak?"
"Ngomong ngomong lo mau kemana bawa tas segala."
Keyra tersenyum menampilkan deretan giginya.
Keyra tau tempat kita bisa keluar tanpa ketahuan
"Ayo ikutin Keyra,"
Kemana Key
"Udah Ikut aja"
Duluan lo
Yang besar dong didepan malah gue
🍭🍭🍭
Tak terasa sudah hampir 4 hari Arga tidak masuk sekolah perihal insiden yang lalu dan hari ini merupakan hari pertamanya kembali masuk. Karna guru yang seharusnya mengajar di kelas XII IPA 3 tidak masuk. Jadi, Arga dan sahabat sahabat abstraknya pergi kelapangan bermain basket terkecuali Arga, ia hanya duduk di bangku yang ada di pinggir lapangan menyaksikan teman temanya bermain.Dan di pinggir lapangan yang sama tak jauh dari tempat nya, ia melihat Keyra. Sepertinya gadis itu di hukum mebersihkan lapangan yang lumayan banyak daun-daun kering bersama temannya yang kelakuan seperti laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
Teen FictionArga Narendra selalu berharap ketika Ia sampai pada hitungan ketiga, cewek yang selalu mengganggu nya akan menghilang dari hadapan nya, tapi nyatanya itu hanyalah hal percuma. Seberapa banyak umpatan yang dia lontarkan tak akan pernah mempan untuk c...