Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah Koo June. Pria cuek nan acuh kesayangan Rose. June pernah menjadi Trainee, bukan untuk debut sebagai idol namun solois, sebelum June dilatih sang Ayah untuk mengelola salah satu cabang perusahaannya.
June berkepribadian hangat, manly, dewasa, dapat diandalkan, June cakap berbicara, June juga pandai dalam bidangnya, hanya saja kurang wawasan bersosialisasi.
Sepanjang hidup June, June hanya memiliki 6 orang teman, teman yang dulu menjadi trainee bersamanya diusia belia hingga saat ini, satu-satunya yang tahu segala sisi kepribadian June, sebelum Rose datang, menambah angka 6 itu menjadi 7.
Lucunya, dari ke enam teman June, tidak ada satupun dari mereka berhasil debut menjadi seorang idol, mereka berpencar, menemukan jati diri masing-masing dipertengahan disaat mereka berkategori cukup matang debut menjadi satu tim dalam grub idol.
Yunhyeong bilang, takdir mereka menjadi sahabat, bukan sebuah grub dimana mereka harus menjaga sikap dan image karena dilihat dan dinilai banyak orang. Mereka banyak mengalami pedihnya kehidupan bersama, mereka lebih sering bertatap satu sama lain lebih banyak dari keluarga mereka masing-masing.
Mereka ditumbuhkan menjadi dewasa bersama oleh keadaan.
Dari hanya sekedar mengisi Ost drama, Kim Jinan berhasil merilis album pertamanya satu tahun lalu, dan resmi menyandang status sebagai soloist manajemen June, dua rapper handal Bobby dan Hanbin juga merilis single nya sendiri, sekaligus memproduseri dan memproduksi lagu-lagu jenius untuk beberapa grub idol kenamaan lainya. Dua aktor kebanggaan June, Song Yunhyeong, Jung Chanwoo, serta Kim Donghyuk yang lebih memilih menjadi pelatih koreografer beberapa trainee June. Mereka semua berada dalam manajemen Koo June. Sebuah persahabatan yang menarik.
Namun begitu, June tak pernah lepas dari bayang-bayang ketegasan sang Ayah yang terus menaruh khawatir pada perkembangan anak cabang dibawah kendali June. Ayah June sudah cukup menerima banyak kritikan ketika mengangkat June yang dianggap terlalu belia untuk posisi kehormatan itu. Ditambah desas-desus kabar mengatakan June tidak ramah, dan menatap dengan pandangan mengintimidasi.
June memiliki seorang kekasih, Roseanne Park, Rose sekretaris pribadi yang menemani dari hari pertama June diangkat sebagai pemimpin anak cabang perusahaan Ayahnya.
Jika dihitung mereka hampir telah menjalani 2 tahun bersama sebagai mitra kerja, sampai 4 bulan yang lalu, dengan penuh keberanian June meminta Rose untuk menikah denganya.
June hampir membuat Rose pingsan didalam lift malam itu, sepulang mereka menghadiri pesta perayaan keberhasilan Song Yunhyeong atas penghargaan pertamanya dari kesuksesan besar drama akhir pekan dengan dirinya sebagai peran utama.
Rose pikir June hanya sedang dalam pengaruh alkohol, June memiliki beberapa kebiasaan random saat mabuk.
Namun June serius, June didesak ibunya untuk segera menikah, cukup jengah dan tidak ingin ibunya membawakan seorang gadis untuk yang kesekian kalinya ke apartemen pribadinya, dengan penuh pertimbangan June memilih Rose. June memberi waktu Rose satu minggu memutuskan dan untungnya penantian June tidak sia-sia.
June tidak tahu dinamakan seperti apa perasaannya kepada Rose saat ini, June mengenal Rose dengan sangat baik, begitupula sebaliknya, Rose mengurusnya selama 2 tahun terakhir, June bergantung kepada Rose, terbukti dari betapa kewalahan June mengurus dirinya sendiri saat Rose mengajukan cuti hari libur ke Australia mengunjungi Ibunya.
Dari sudut pandang June, ia merasa akan baik-baik saja menjalani sisa hidupnya bersama Rose. June tidak pernah bertanya alasan Rose meninggalkan kedua orang tuanya di Australia untuk bekerja di Korea, namun June tahu Rose datang dari keluarga baik-baik. Rose gadis ceria, tidak pernah mengeluhkan sikapnya selama 4 bulan mereka berpacaran seperti yang dilakukan beberapa mantan pacar June sebelum-sebelumnya.
Sayangnya, June tidak pernah menilai bagaimana hal itu menekan dari sudut pandang Rose.
Rose memang menyukai dan selalu terlihat nyaman disampingnya, namun itu semata-mata karena Rose menempatkan dirinya sebagai bawahan June, asisten pribadi June yang harus selalu siaga membantu June mengerjakan pekerjaannya.
Ibu June sangat menyayangi Rose, kata Ibu June, Rose memiliki getaran istimewa yang sangat cocok untuk mengimbangi kepribadian buruk June.
Perkataan Ibu June saat itu membuat June pada akhirnya berpikir. Bukankah hal itu menjadikan Rose gadis yang malang? Terjebak menyukai dan harus memahami seorang pria sepertinya.
Tapi sekali lagi, apakah dia bisa melepaskan Rose untuk pria lain? Pasti akan ada saatnya perasaan bimbang June akan menjadi jelas pada akhirnya. June memiliki waktu, sampai Rose menyetujui June menemui Ibunya.
June melirik Rose, meja Rose ada tak jauh didepan mejanya. June merasa lebih nyaman setelah memberi coatnya untuk Rose.
Rose tinggi, ramping, memiliki tubuh ideal dengan baju-baju mini untuk menunjang kelebihan yang dipunyanya. Namun June tidak begitu senang dengan tatapan para pegawai laki-laki yang menatap Rose seolah berusaha menelanjanginya dikafetaria tadi.
June seratus persen yakin, jika saja hubungannya dengan Rose tidak dipopulerkan oleh Jinan dua bulan yang lalu, Rose akan menjadi bulan-bulanan godaan mereka.
"Aku sudah mengosongkan jadwal sajangnim hari ini, apa yang akan sajangnim lakukan? Apa aku bisa pulang?" Rose membuat wajahnya terangkat penuh.
"Tidak, kau harus ikut denganku"
"Kemana? Bukankah sajangnim ingin beristirahat"
"Ibu ingin bertemu denganmu"
Rose terdiam sejenak.
"Ada masalah?" tanya Rose setelahnya.
June hanya menggeleng, kembali pada aktivitasnya.
"Tidak, dia mungkin akan menemuimu dan mengacau di sini jika aku tidak membawamu kehadapannya" kata June.
"Dan aku belum menemuinya sama sekali sejak satu bulan yang lalu" tambah June.
Rose menggeleng prihatin.
"Woah, sajangnim kau benar-benar putra yang buruk"
➖➖➖➖
Typo ⚠
No baper. Semua hanyalah fiktif, murni karangan imajinasi author.
