24 Desember 2018.
Suhu Seoul mencapai minus 2 derajat hari ini. Udara benar-benar dingin. Meskipun begitu, banyak orang tetap terlihat semangat berjalan-jalan dengan memakai coat, mantel tebal hampir menutupi seluruh bagian tubuh.
June hanya diam dan Rose tak membuka suara. Dari sekian banyak distrik populer Seoul. Rose kebingungan begitu June membawanya berjalan kaki menyusuri jalanan Hongdae.
Hongdae adalah surganya anak muda, tempat gaulnya para kaula muda. Hongdae tak sepi bahkan saat jalanan dikiri kanan digunungi oleh tumpukan salju.
"Dingin?" Rose dengan syal merah tebal hadiah Natal pemberian June melilit lehernya menengadah, menatap June sebelum menggeleng pelan.
June tidak berbicara lagi, meraih tangan Rose tanpa diduga dan menggengamnya sepanjang perjalanan.
Rose tidak bereaksi, pikiran Rose tidak berada di tempat sepanjang perjalanan sebelum June membawanya masuk kedalam sebuah toko lucu berlatar serba pink milik kakak perempuan Kim Jinan.
"Annyeonghaseyo.. Ooh June-yah"
Sapa kakak perempuan Jinan terkejut sebelum kemudian memeluk June singkat.
"Mwoya... Aku sangat terkejut mendapat pesan tiba-tiba darimu tadi. Dan--nuguya?"
Atensi Kakak perempuan Jinan beralih pada gadis disamping June. Menatapnya intens dari atas hingga kebawah sebelum genggaman tanganya dengan June membuat kepalanya mengangguk paham.
"Dia kakak perempuan Jinan" June memperkenalkannya pada Rose, Rose segera membungkuk hormat.
Kakak perempuan Jinan tersenyum hangat padanya.
"Kau jauh lebih cantik dari yang kulihat diartikel. Jinan bilang kau sangat dekat denganya, aku kecewa kau baru berkunjung sekarang.."
"Jeoseonghamnida.." Rose membungkuk lagi.
Dan membuat kakak perempuan Jinan tertawa pelan "gwenchana. Aku hanya bercanda. Kau bisa berbicara informal padaku, panggil aku eonnie mengerti"
"Baiklah--- Eonnie" Rose mengangguk pelan, mengatakannya sedikit ragu.
Kakak perempuan Jinan menyatukan kedua tangan disamping pipi kanannya gemas. Rose sangat cantik juga menggemaskan, dan dia menyukainya.
"Siapa namamu?"
"Rose"
"Nama aslimu?"
"itu nama asliku"
"Eoh? Kau bukan asli Korea--"
"Noona, aku tidak membawanya untuk diintrogasi olehmu"
"Gwenchana"
"Lihat, dia bilang baik-baik saja" sungut kakak perempuan Jinan kepada June kesal.
Rose tersenyum melihatnya.
"Aku tidak melihatmu dikonser Jinan kemarin. Kau tidak menontonnya? Jinan bilang kau banyak membantu--"
"Noona-- mana barang yang aku cari" June terkejut dan segera memotong pembicaraan kakak perempuan Jinan.
"Ooh aku lupa. Sebentar-- duduklah disana"
June bernafas lega setelah kakak perempuan Jinan menjauh.Menatap Rose tidak enak atas pertanyaan yang baru saja diajukannya. Syukurlah Rose tampak baik-baik saja.
June segera menarik Rose duduk bersamanya tak jauh didepan meja kasir.
"Dia sangat mirip dengan Jinan oppa" Rose bersuara.