17. Trouble

1.8K 175 9
                                    

Rose melangkah canggung menyusuri koridor menuju ruang kerjanya dan June pasca beberapa minggu ditinggal olehnya.

Semua selesai, Rose hanya istirahat 7 jam setelah 4 hari perjalanan Jepang dan China tanpa ampun.

"Ada apa denganmu?" tanya June, menilik reaksi Rose seperti baru pertama kali masuk kedalam ruangan.

Rose menggeleng. "Hanya merasa sedikit aneh"

Junepun ikut menggeleng mendengar jawaban itu. Pria itu lantas duduk dimejanya, menghadap ponsel serius sementara Rose berkutat dengan tablet ditanganya.

"Sajangnim, aku sudah menjadwalkan rapat debut anak-anak" Rose menatap June beberapa saat kemudian.

"Kapan?"

"Dua hari lagi"

"Tidak. Bagaimana dengan besok?"

"Besok kita ada evaluasi bulanan anak-anak. Sajangnim juga perlu menilai beberapa anak baru yang datang ke perusahaan 1 minggu yang lalu"

June terdiam, Rose mengamati lekat. Bahkan cara June menarik dan menghela nafas pun tampak sangat serius, Rose tahu June sangat berhati-hati dengan keputusannya.

"Baiklah" June mengangguk.

Rose tersenyum. Debut Haru cs adalah salah satunya, keputusan besar perusahaan dalam pimpinannya. Rose memahami keadaan June

"Sajangnim, tenanglah. Anak-anak pasti akan melakukan yang terbaik. Kita harus percaya pada mereka"

"Tentu saja. Mereka adalah anak anakku" jawab June mantap.

June memang acuh tak acuh, June memang keras pada mereka untuk obsesi kesempurnaannya. Namun Rose tahu pria itu memiliki hati yang hangat. June menyayangi mereka.

❇️

"Noona"

Haru spontan berdiri menghampiri, melihat sosok Rose masuk kedalam studio tempat kuasa Hanbin, Bobby dan Donghyuk.

Bukan hanya Haru, kedelapan kandidat debut lainya didalam studio juga berdiri membungkuk, menyapa Rose dan June berdiri dibelakang Rose.

"Gwenchanaseyeo?" tanya Haru hati-hati.

Melihat bagaimana semua orang menatap Rose dengan cara berbeda. Rose tahu bahwasanya kabar dirinya telah sampai pada mereka.

Rose menyentuh puncak kepala sibungsu Haru. "Gwenchana, noona baik-baik saja" tutur Rose, walau begitu Rose tetap mempersembahkan senyum cerianya seperti sebelum saat semua terjadi.

Rose tidak ingin membuat surut kebahagiaan mereka sekarang.

"Kau tumbuh sangat banyak Haru-yah. Kemana Haruku yang lucu pergi?" kedua mata Rose menyipit memandangi Haru, sepertinya baru kemarin bocah didepannya itu menangis karena dimarahi June.

Rose terharu melihat perkembangan pesat tinggi badan Haruto.

"Jinan oppa pasti sangat iri melihatmu dan pasti sangat lucu melihat kalian bersebelahan nantinya"

June mengernyit. Ketiga temannya, Hanbin, Donghyuk juga Bobby sedang duduk manis didepan ruang rekaman kompak membalik badan mereka menatap Rose setelah mendengar celotehan itu.

"Dia telah kembali" cicit Donghyuk.

"Menyenangkan tapi juga menyebalkan" Hanbin menyauti.

Hanya Bobby dengan selera recehnya yang tertawa.

"Gon-ahh, bagaimana dengan latihan kalian?"

Pertanyaan June menjadikan suasana kembali serius.

Tanpa mengurangi rasa hormat, Byounggon yang ditanya dengan cepat menjawab "Kami sudah berlatih kemarin. Kami akan melakukan yang terbaik besok"

"Married" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang