8

54 5 0
                                    

Happy reading...

Semua orang yang memasuki kamar Artur akan berpendapat sama seperti Luna, kapal pecah, semua barang tidak ditaruh pada tempat yang semestinya. Mungin jika tikus dan kecoa dimasukkan ke kamar Artur sudah pasti tak butuh waktu lama sudah ada puluhan bahkan ratusan tikus dan kecoa yang bersarang karena tempatnya sangat mudah untuk tempat pembiakan.

Tanpa menunggu lama Artur segera merapikan semuanya. Butuh satu jam lebih hingga semua barang sudah rapi ditempat yang tepat, Artur kemudian turun ke lantai bawah menemui mamanya yang sedang sibuk memasak dengan adiknya.

"Ma... penyedot debu ada dimana kok di kamar cucian gak ada biasanya disitu?"

"Oh iya bang ada di kamar adek, kemarin adek lupa gak balikin lagi."

"Abang ambil ya?"

"Ya ambil aja, tapi nanti abang yang balikin."

"Iya iya..."

Artur kembali ke kamarnya setelah mengambil alat penyedot debu di kamar adiknya. Butuh tiga puluh menit waktu yang Artur gunakan untuk menyelesaikan semua kegiatan merapikan kamarnya.

"Udah berapa tahun gue gak bersihin kamar, gila nih pasir apa debu banyak banget." saat Artur akan membuang kotoran yang ada di alat penyedot debu di halaman belakang.

"Bang... udah selesai belum... ayo makan?" ucap mamanya di pintu menuju halaman belakang.

"Iya ma..." berjalan menghampiri mamanya dengan penyedot debu di tangannya.

"Buruan, papa udah pulang." berjalan mendahului putranya. Di ruang makan sudah duduk orang tuanya dan adiknya, mereka tengah mengobrol kegiatan sekolah adiknya.

"Maaf abang telat." sambil duduk di samping adiknya.

"Gak papa kok bang." balas papanya. "Maaf papa gak bawain oleh-oleh."

"Gak papa kok pa, mereka kan udah pada gede-gede gak perlu dapet oleh-oleh terus." ucap mamanya. Setelah itu mereka melanjutkan makan malamnya dengan selingan obrolan ringan.

***

Hari ini KBM dimulai, penutupan acara HUT SMA BANGSA sangat meriah. Namun tidak semuanya melihat kemeriahan acara tersebut termasuk Luna. Hari ini pelajaran kesukaan Luna sedang berlangsung, Bu Galih, guru mata pelajaran biologi, hampir semua siswa senang jika diajar olehnya. Selain baik dia juga salah satu dari guru muda yang cantik dan menjadi primadona dikalangan guru-guru dan siswa terutama laki-laki.

Saat ini kelas Luna sedang membahas mengenai peristiwa antavisme. Bu Galih membagi kelas Luna menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat siswa untuk mengerjakan tugas praktikum. Luna satu kelompok dengan Sandra, Natha dan juga Wizi, awalnya Sandra tak setuju dengan pilihan Bu Galih tapi karena keputusan Bu Galih tidak bisa diganggu akhirnya Sandra hanya bisa pasrah.

"Ibu akan beri kalian waktu satu minggu untuk tugas ini, nanti setiap kelompok harus memberikan satu hasil laporan berupa file dan makalah jangan lupa sertakan semua sumber yang kalian gunakan untuk membantu kalian mengerjakan tugas ini, bagi kelompok yang tidak mengerjakan tugas dianggap tidak mengikuti ulangan harian minggu depan, mengerti?" kata panjang Bu Galih terakhir sebelum mulai merapikan buku-bukunya.

"Mengerti miss." jawab serempak semua siswa.

"See you next week." ucap Bu Galih berjalan meninggalkan kelas.

"See you miss." jawab serempak semua siswa.

"Kita mau ngerjain kapan dimana?" tanya Natha.

"Gimana kalo di rumah lo aja Lun, sekalian jadi gue bisa nginep di rumah lo, mama gue lagi pergi ke luar kota." usul Sandra.

"Kalo gitu kenapa gak di rumah lo aja, kan cuma ada Bi Minah jadi sepi bisa lebih konsentrasi." ucap Wizi masih menggunakan nada suara ketus.

LUNATHA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang