«8»

5K 776 67
                                    

💕double up buat kalian

***

Setelah sekitar tiga hari beristirahat total, kondisi Chan jauh lebih baik sekarang. Meskipun kondisi hatinya belum pulih sepenuhnya.

Bagaimana tidak, hubungannya dan Felix sudah cukup serius dan hampir menginjak satu tahun sekitar dua bulan lagi. Tapi semuanya harus berakhir, berakhir secara menyedihkan.

Tapi bagaimanapun kehidupannya harus terus berjalan. Pekerjaannya di kantor bahkan semakin menumpuk setelah ia tinggalkan selama tiga hari, dan saat ini ia harus kembali pada rutinitasnya itu.

Tapi ada beberapa hal yang berbeda semenjak Chan pulih, sikapnya pada Seungmin sudah tak sekeras dulu, kini ia juga lebih sabar menghadapi Seungmin yang pelupa.

Seperti saat ini, Chan duduk di ruang makan sembari beberapa kali melirik ke arah arloji di lengan kirinya dan berganti melihat ke arah Seungmin yang kini sibuk berkutat di dapur.

Sudah hampir dua jam Seungmin berkutat dengan beberapa bahan makanan di atas meja dapur, ia sedikit kesulitan memahami resep-resep masakan yang ia sendiri tulis di beberapa lembar kertas itu.

Itu membuatnya sangat lambat untuk mulai memasak.

Sejujurnya pria bersurai kecoklatan itu mulai gusar begitu melirik ke arah jam dinding yang sudah hampir menunjukkan pukul 9. Seharusnya Chan kini sudah mulai berangkat ke kantor, tapi semuanya terhambat karena ulahnya.

Seungmin kembali melirik ke arah Chan yang masih duduk di ruang makan sembari mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja berbahan kayu itu untuk menghilangkan bosan. Walaupun begitu Chan masih berniat untuk menunggu sarapan yang akan dibuatkan Seungmin matang.

"Kak, tunggu sebentar ya."

Kembali ia berusaha fokus pada masakannya, matanya membaca setiap kalimat yang tertulis. Tapi semuanya malah membuatnya semakin bingung.

Chan masih memperhatikan Seungmin, melihat pria itu kini terlihat sangat sibuk tanpa tahu apa yang harus dikerjakannya. Kondisi dapur bahkan sangat berantakan. Bumbu tumpah dimana-mana, beberapa potongan sayur berserakan di atas meja dapur.

Hingga akhirnya Chan bangkit dari posisinya, berjalan menghampiri Seungmin di dapur. Dari jarak sedekat ini ia benar-benar bisa melihat bagaimana kacaunya kondisi dapur saat ini.

"Aduh..." Chan bisa mendengar gumaman yang baru saja keluar dari mulut Seungmin, ia melirik berusaha mengetahui apa yang sebenarnya sedang dilakukan Seungmin sekarang hingga pria itu mengaduh.

Dan ia mendapati Seungmin yang sibuk membaca resep yang tertulis di selembar kertas yang tertempel di dinding, sementara tangan Seungmin sibuk memotong sayuran menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Melihat cara Seungmin menggunakan pisau, Chan dengan cepat berusaha menghentikannya. Ia takut pisau itu malah melukai jari-jari Seungmin karena saat ini Seungmin benar-benar terlihat tak fokus dengan apa yang dikerjakannya.

"Hey....tenang. Ok? Pelan-pelan aja." kini Chan sudah berdiri di samping Seungmin.

"E-eh, Kak. Kenapa—"

"Saya ngga bisa masak, tapi saya tau kalau masak itu butuh fokus. Kamu mau jari kamu luka atau berdarah karena mata kamu ngga fokus dan malah sibuk bacain resep kaya gitu?" Chan menyela perkataan Seungmin.

"Kalau kamu butuh bantuan kamu bisa bilang. Ngga perlu kerepotan sendiri ngga jelas kaya gini. Saya bakal bantu sebisa saya."

Seungmin terdiam mendengar perkataan yang dilontarkan Chan padanya, ia benar-benar tak menyangka Chan bisa menjadi sehangat ini padanya.

100 Days To The End - ChanMin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang