– Sequel Sober –
Kaca mata minus telah Suzy kenakan sejak empat jam yang lalu. Terkadang berfokus pada tumpukan dokumen dimeja atau pun pada layar komputer yang menyala, sehingga membuat kedua matanya tampak memerah dan berair bersamaan. Efek terlalu lama bekerja.
Dihelanya nafas sembari menyandarkan tubuh pada kursi putar yang ia duduki kini. Dengan mata terpejam ia masih dapat mendengar suara mesin fotocopy yang bekerja.
Pukul sebelas lewat lima belas menit, masih tersisa empat puluh lima menit lagi sebelum jam makan siang datang.
Gadis dengan setelan kemeja merah muda dan rok span berwarna senada itu mengusap wajahnya dengan lemah. Memberikan sedikit pijatan kecil pada kedua matanya yang tertutup sempurna. Efek begadang tadi malam masih terasa.
"Suzy?"
"Hem?" Gumam Suzy dengan kepala ia miringkan, menatap Sulli yang berada dimeja sebelah kanan.
"Mau ke pub lagi malam ini?" Gadis dengan setelan kemeja putih pas body itu menatap dengan kerlingan mata jahil, seakan menggoda Suzy untuk ikut bersamanya membuat dosa.
"Tidak, terima kasih." Suzy sudah kepalang bosan dengan ajakan itu yang setiap hari terdengar, hingga membuatnya harus ekstra sabar untuk menolak.
"Ayolah sekali saja." Sulli itu memang perayu ulung, dia tidak akan berhenti sebelum mangsanya mengatakan 'iya'.
Merasa tak ada balasan, dia kembali berucap, "Semenjak kau menjalin hubungan dengan Sehun, kau sudah tidak asik lagi." Dumelnya kemudian.
Menggelengkan kepala Suzy lakukan, bersikeras menolak ajakan yang menggiurkan tersebut. Lagipula dia sudah berjanji pada Sehun untuk tidak menginjakkan kaki ditempat itu lagi.
Ya, ia dan Sehun memang sudah bersepakat untuk menjalin hubungan setelah adegan ciuman panas mereka di pub. Kalimat pernyataan cinta diantara keduanya memang tidak terucap, baik dari Sehun maupun Suzy. Tapi Suzy ingat dengan pasti kalimat yang pria itu ucapkan selepas ciuman mereka.
'Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Oleh karena itu, kau milikku mulai saat ini.'
Hanya kalimat singkat itu yang membuat hubungan mereka terjalin hingga dua minggu lamanya. Suzy pun tidak mengerti mengapa dia bisa bertahan dengan pria seperti Sehun.
Berkirim pesan saja jarang apalagi menelpon, tapi tiba-tiba saja pria itu sudah berada diapartemennya ketika ia pulang kerja. Pria itu memang sulit ditebak.
"Hei! Apa kau benar-benar menjalin hubungan serius dengan Sehun?"
"Sepertinya begitu."
"Jangan bercanda. Kau dengan Jongin yang sudah lima tahun saja bisa diselingkuhi, apalagi ini yang baru dua minggu."
Suzy memutar bola matanya dengan jengah, "Lama atau sebentar bukan jaminan untuk seseorang sampai kepelaminan."
"Hah? Jadi kau akan menikah dengannya?"
"Doakan saja."
"Yya!"
Gadis itu sudah tidak peduli, membiarkan seorang Choi Sulli berspekulasi yang tidak-tidak tentang dirinya. Dia lebih baik fokus pada pekerjaan yang hampir selesai. Semoga saja selesai bertepatan dengan jam makan siang, harapan Suzy.
♡♡♡
Sore itu Suzy tampak bersemangat, karena pesan singkat dari Sehun masuk diponselnya yang tak terjamah sejak pagi. Pria itu mengatakan akan menjemputnya pulang. Hatinya sungguh bahagia, membuat Sulli hanya mampu geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Life
Cerita PendekHanya kumpulan cerita absurd dengan genre Romance, Sad and Tears.