8. Calya dan Gwen

761 66 2
                                    

Sebulan berlalu, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hingga sampai hari dimana Raka dan Calya Wisudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebulan berlalu, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hingga sampai hari dimana Raka dan Calya Wisudah. Keduanya mendapatkan nilai yang  cukup baik. Bahkan Raka sudah diterima di salah satu universitas terbaik di Singapura. Bangga? Tentu saja.

Berbeda dengan kedua orang yang sedang berbahagia karena di wisudah. Berbeda pula dengan Gwenny dan Tristan. Keduanya masih belum berbaikan. Gwen sudah minta maaf tentu saja, tapi Tristan dan egonya yang tinggi, membuat Gwen putus asa dan berhenti minta maaf. Sepertinya Calya juga tak menceritakan yang sebenarnya, jika iya, mungkin Tristan sudah minta maaf pada Gwenny duluan bukan?

Keduanya kerap bertemu tapi tak saling sapa. Hingga di hari ini. Ditempat yang sama. Mereka bertemu. Tristan dan Calya dengan Gwen dan Raka. Tidak ada sapaan. Hanya senyum canggung dan kedua pasangan itu sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, disalah  satu cafe.

"Gwen, gimana?" Tanya Raka yang dibalas dengan tatapan 'gimana apanya'. Ngomong-ngomong saat ini Gwen sudah lebih lunak terhadap Raka, dan sepertinya perempuan itu juga berusaha membuka hatinya, walaupun Raka tau tak akan semudah itu.

"Pertukaran pelajar itu? Kamu terima  kan?" Tanya Raka lagi.

"Terima aja, kan aku juga kuliah disana sekarang. Jadi aku bisa jagain kamu." Jawab Raka tanpa menunggu jawaban dari Gwen.

Pihak fakultas Gwen memang mengajukan nama Gwenny sebagai salah satu peserta pertukaran pelajar di Singapura, dikampus yang sama dengan Raka. Namun hingga saat ini Gwen belum mengambil keputusan. Dihelanya nafas pelan sebelum tersenyum dan menjawab.

"Atur lo aja deh."

Raka tersenyum  sumringah  mendengar jawaban Gwen. Dia sangat bersemangat menyiapkan kepindahan Gwen ke singapura yang hanya 6 bulan itu. Dan jadwal keberangkatan  Gwen kebetulan sama dengan jadwal keberangkatan Raka, membuat Raka semakin bersemangat.

Dan Gwen telah memilih. Di Singapura nanti, ia harus benar-benar melupakan Tristan, dan mencoba berdamai dengan perasaan Raka, mungkin.

"Raka, gue mau beli es serut yang di depan jalan itu ya."

"Oke. Kamu mau aku pesenin makan apa?"

"Steak aja deh."

Gwen berjalan keluar cafe dan mata tak sengaja melihat Tristan dan Calya. Sakit ketika ingat jika Tristan mengabaikannya. Namun lagi-lagi Gwen merasa ada yang salah. Dan ia merasa de javu. Ia melihat Tristan meninggalkan Calya yang tampak bosan diujung jalan, dan apa yang ia lihat? Calya menekan tombol lampu penyebrang jalan, dan mulai berjalan ketika lampu tersebut berwarna hijau. Namun  ada yang salah, mobil dari arah kirinya berkali-kali  membunyikan klakson dan berjalan cukup  cepat.

Dengab refleksnya, Gwen berlari kemudian mendorong Calya hingga tersungkur di trotoar.

Dan bruk..

Hampir saja Gwenny tertabrak mobil tersebut. Namun dengan gerakan pelan ia memegang bagian pinggang yang terasa sakit. Meskipun tidak tertabrak, mobil itu sudah berhasil menyerempet tubuhnya walaupun hanya dibagaian pinggang dan tidak terlalu keras, namun cukup sakit.

Dilihatnya orang-orang mengerumuni Calya dan menolong gadis itu. Ia juga sempat melihat Tristan tergesa-gesa, Tristan  bahkan hanya meliriknya, kemudian menggendong Calya menuju mobilnya.

Hingga sopir mobil yang menyerempet tadi keluar.

"Mbak, mbak gak apa-apa? Saya bawa kerumah sakit ya?pinggang mbak pasti sakit karena terbentur mobil saya." Ujarnya panik, membuat beberapa orang yang tadi menggerombol pada Calya melihatnya  dan mulai menyeru agar ia di bawa ke rumah sakit.

Sebelum Gwen menjawab, Raka sudah  datang dan menjawab terlebih dahulu, "Biar saya yang bawa dia kerumah sakit."

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When The Stars Align (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang