Nara tiba di kediaman kedua orang tuanya. Ia masuk dengan perasaan kesal dihati dan berteriak memanggil kedua orang tuanya. Mama nara bergegas turun saat mendengar teriakan nara. "Ada apa nara?"
"Dimana papa, ma?" Mata Nara masih mencari cari keberadaan papa nya.
Beberapa saat kemudian papa datang menghampiri nara. Dengan bingung ia mendekati putri sematawayangnya.
"Kenapa berteriak,nak?"
"Kenapa tanggal pertunangan kami ditetapkan tanpa persetujuan kami?" Protes Nara.
Papa nara tersenyum mengetahui apa yang menyebabkan putrinya kesal. Ia mengelus kepala putrinya. "Memangnya kenapa sayang?"
"Ini terlalu mendadak papa, Nara belum siap!"
"Ini hanya pertunangan Nara, tanggal pernikahanmu nanti baru akan kita bicarakan" jelas papa.
"Tapi pa Na-" papa langsung menyela nara.
"Tidak ada tapi Nara. Pertunangan sudah di depan mata dan undangan telah disebarkan" perintah papa
Nara berdecak kesal lalu beralih menatap mama nya berharap ada pembelaan dari mamanya. Namun sayang mama menggelengkan kepalanya. Nara menggigit bibirnya karna kekesalan yang sudah sangat memuncak.
"Oh ya Nara, keluarga Rich mengundangmu untuk makan siang dirumah mereka hari ini" mama nara mengalihkan pembicaraan.
"Pasti mama setuju,kan?" Nara menebak dengan wajah kesalnya.
Mama menganggukkan kepala dan tersenyum mengiyakan.
"Nanti Rich akan menjemputmu jam satu siang, pergilah ke kamarmu untuk bersiap siap" ucap papa.
Dengan malas dan wajah kesal Nara mengangguk dan menyeret kakinya menuju kamarnya.
*** *** ***
Jarum jam menunjukkan pukul 12.45 siang. Nara sudah cantik dengan pakaian kasual untuk menghadiri undangan makan siang dirumah keluarga Collingwood. Ia turun dan menunggu Rich di Ruang tamu rumahnya.
Beberapa menit kemudian Rich tiba di rumah Nara dengan BMW750 berwarna biru elektrik. Tanpa basa basi Nara langsung masuk kedalam mobil Rich dan mereka langsung meninggalkan perkarangan rumah Nara menuju Collingwood Mansion.
Saat dalam perjalanan Rich menjelaskan mengenai sikap Nara nanti saat makan siang dirumahnya.
"Kau harus bersikap manis didepan kedua orang tuaku dan dom, get it?" Kata Rich
"Baiklah tapi aku tidak akan melakukan hal yang terlalu manis karna aku tidak suka berpura-pura, tidak seperti kau yang suka berpura-pura" ketus Nara.
"Kau selalu mencari masalah denganku" Rich mulai kesal dengan ucapan Nara.
"Benarkah?" Nara kembali mencari masalah dengan Rich.
"Kau jangan membuatku kesal Nara! Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu hari ini"
"Benarkah Rich?" Nara masih memangcing amarah Rich.
"What ever you want!" Gerutu Rich.
Mereka akhirnya tiba di rumah mewah Rich yang berada di Collingwood Mansion. Nara dan Rich turun lalu dengan kasar Rich menarik tangan Nara.
"Don't be rude, Rich!"
Rich tak mengubris ucapan Nara, ia masih menarik tangan Nara dengan kasar, tapi saat dom menyambut mereka di teras rumah mewah mereka, Rich langgung menggenggam lembut tangan Nara.
"Welcome My brother and sister" sambut Dom
Nara tersenyum ramah pada dom. Mereka melangkah bersama memasuki rumah mewah Rich.
"Dimana Mom and Dad?" Tanya Rich saat mereka duduk disofa ruang keluarga.
"Mereka diruang kerja" jawab Dom
"Katanya mau makan siang, tapi masih sibuk kerja. Gak jelas!" Gerutu Rich.
Dom hanya mengedikkan kedua bahunya.
"Aku mau mandi dulu" Rich bangkit dari duduknya dan berjalan kearah tangga.
"Tapi bentar lagi kita bakal lunch, kak!" Dom mencoba melarang.
"Gak lama, tenang aja" Rich tetap melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang ada di lantai 3.
Keheningan terjadi diantara Dom dan Nara saat Rich telah berlalu. Beberapa saat kemudian Nara mencoba membuka obrolan.
"Ehm, Dom berapa usiamu sekarang? Tanya Nara.
"19 tahun, memang kenapa kak?"
"Cuma nanya aja. Di usiamu sekarang kamu kuliah atau sudah diangkat menjadi direktur di perusahaan Collingwood Group?"
"Aku masih kuliah dan juga aku sudah bekerja sebagai direktur perusahaan. Walaupun hanya empat hari dalam seminggu aku kerja, kata papa untuk melatih mental untuk dimasa depan." Jelas Dom.
"Kamu bekerja Sebagai direktur sekarang?"
"Bukan,aku hanya manager" jawab dom.
"Apasih yang membuatmu mau kerja sekaligus kuliah diusia kamu yang masih muda. Biasanya pria seusiamu akan kuliah dan bersenang senang?"tanya Nara dengan wajah yang sangat penasaran.
Dom tersenyum. "Kakakku. Rich pernah katakan bahwa dia saja dalam usia 15 tahun sudah bisa membangun bisnis dari nol dan sekarang ia sudah sukses. Yah meskipun itu....." Dom menggantungkan ucapannya.
"Ilegal" sambung Nara.
Dom menganggukkan kepalanya.
"Apa kamu akan mengikuti jejak kakakmu?" Tanya Nara penasaran.
Untuk kedua kalinya Dom menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?"
"Rich tak mengizinkan. Dia takut aku kenapa-napa, takut tertembak, takut tertangkap, dan beribu alasan lainnya" jelas Dom.
("Ternyata dia penyayang juga") Batin Nara.
Beberapa saat kemudian keluarlah kedua orang tua Rich, mereka bergabung dengan Nara dan Dom yang masih duduk disofa ruang keluarga.
"Sudah lama Nara?" Tanya Mommy Rich
"Baru saja sampai aunty," Nara tersenyum ramah.
"Dimana Rich?" Tanya daddy Rich.
"Rich mandi dad" jawab Dom.
"Kalau begitu tolong panggilkan Rich sebentar ya, Nara" pinta Mommy Rich.
Nara tersenyum mengangguk kemudian bangkit dari sofa dan berjalan ke arah tangga.
"Kamar Rich dilantai 3 arah jarum jam 12" Dom memberikan petunjuk.
*** *** ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight In Love [COMPLETE]
RomanceRichardo Collingwood, putra dari pemilik Perusahaan Anggur terbesar di spanyol. Dia bergabung disalah satu kelompok mafia di spanyol Nara Holmes, Putri tunggal dari pemilik perusahaan senjata asal jerman. Dia seorang Agent FBI yang tangguh. Mereka d...