52

741 23 0
                                    

Nara memasuki kamar hotelnya lagi. Pipinya basah karna tangisan tadi. Bukan karna Rich memegang bibir nya tadi, namun hatinya terasa sakit saat melihat Rich mengecup kening dan memeluk wanita lain yang tidak ia kenali. Wajah wanita itu membelakanginya. Entah mengapa hatinya hancur saat melihat kejadian itu.

Nara duduk di sofa dan mencoba menghentikan tangisnya. "Why I'm crying?" Guman Nara.

"Gak mungkin aku nangis cuman karna pria berandalan itu!" Sambung Nara.

Beberapa saat kemudian Rich masuk tanpa mengetuk pintu. Nara langsung menghapus air matanya.

"I'm home" ucap Rich.

"Welcome"

Rich melangkah mendekati Nara lalu duduk disampingnya. Rich menatap Mata Nara yang sembab dan pipi yang basah.

"Kamu nangis?" Tanya Rich. Nara menggeleng cepat dan mencoba tersenyum.

"Jangan bohong Nara. Tentang masalah tadi aku cuma mau hilangin saus di bibirmu" jelas Rich.

Nara tak menjawab. Ia bangun dan berjalan mendekati lemari baju lalu mengganti bajunya dengan piyama malam berwarna maron. Ia membiarkan Rambut hitamnya terurai indah.

"Aku mau tidur, good night" seru Nara sambil mendekati tempat tidur lalu menarik selimutnya.

"Gak makan dulu?" Tanya Rich.

"Udah. Oh ya dua hari kedepan aku ada tugas ke Wheltown. Besok pagi-pagi aku berangkat"

"Misi apa?" Tanya Rich.

"Penangkapan teroris asal Perancis" jawab Nara kemudian menutup matanya dan Rich tak bertanya lagi.

***    ***    ***

Dua hari telah berlalu dengan Rich dan Nara yang sama-sama sibuk dengan tugas mereka. Nara pergi ke Wheltown selama dua hari sedangkan Rich hanya bersenang-senang bersama Brian dan David.

Hari ini adalah jadwal penerbangan Rich dan Nara, mereka akan terbang ke kota Dubai. Rich dan Nara berangkat terpisah karna Nara masih berada di Wheltown.

Rich sampai di airport 30 menit lebih cepat dari Nara dan Dom sudah menunggu mereka.

"Hai Dom" sapa Rich.

"What's up Bro!" Dom memeluk Rich.

Rich membalas pelukan Dom. "Oh ya dimana Nara?" Tanya Dom sambil melepaskan pelukannya.

"Dia belum sampai?"

"Kok nanya balik sih?" Protes Dom.

"Jadi gini, Nara punya misi di Wheltown selama dua hari. Tapi jangan khawatir karena aku udah kabari dia kalo hari ini jadwal penerbangan kami ke Dubai" jelas Rich.

"Terus gimana sekarang?" Tanya Dom.

"Tunggu aja"

Rich dan Dom duduk di kursi tunggu. Mereka mengobrol ringan soal pekerjaan. 30 menit berlalu dan akhirnya Nara tiba di airport. Penampilan nya berhasil membuat Rich berdecak kagum. Nara memakai kemeja putih dengan celana jeans Aqua. Rambutnya di biarkan terurai indah.

"Udah lama Dom?" Sapa Nara.

"Baru aja kok" Dom memeluk Nara sebentar lalu melepaskannya lagi.

"Maaf telat, kena macet tadi"

Dom tersenyum tak masalah. Beberapa detik kemudian terdengar suara petugas berbicara di mikrofon yang mengatakan bahwa pesawat akan lepas landas dalam sepuluh menit lagi.

"Kalian bakal balik ke Spanyol tanggal 20. Tiket nya ada di koper Rich" kata Dom.

"Tanggal 20? Artinya kami enam hari di sana?" Tanya Rich.

"Iya. Kenapa? Kurang?"

"Gak kok. Kami pamit ya, see you Dom" Nara menarik tangan Rich dan berjalan masuk.

Pesawat mereka akhirnya lepas landas. Sepanjang perjalanan di pesawat tak ada obrolan antara Rich dan Nara. Tak ada yang berniat untuk membuka mulut.

"Udah dapat berita dari komandan?" Akhirnya Rich tak tahan dengan keheningan ini dan membuka suara.
Nara hanya menggelengkan kepalanya.

"Berita tentang Rich yang ditangkap? Masa Komandan belum ngasih tahu" tanya Rich lagi.

"Aku pikir itu berita Hoax Karna gak mungkin kamu mau menyerahkan diri! Tapi akhirnya aku tahu kalo pikiran licik mu itu menyuruh kamu untuk membuat keterangan palsu bahwa ada orang yang berniat untuk mencemarkan nama baik keluarga mu. lalu kamu menyuruh Anak buahnya untuk melakukan pekerjaan itu" Jelas Nara

"Jangan asal bicara! Pikiran ku ini gak licik tap--" ucapan Rich dipotong oleh Nara.

"Pikiran mu itu busuk!" Sambung Nara.

"Nara, tolong jangan mulai pertengkaran disini! Kita ke Dubai untuk honeymoon, bukan untuk bertengkar" Rich mencoba menenangkan diri agar tak memulai pertengkaran.

"Kamu ingin honeymoon? Kalo gitu ajak aja wanita itu!" Ucap Nara keceplosan.

"Wanita mana lagi?" Rich kebingungan.

"Wanita yang kamu cintai, bukan aku. Aku wanita yang kamu benci kan?" Nara berbicara asal asalan.

Rich tak merespon ucapan Nara karna tak ingin memulai pertengkaran.

"Kenapa diam?" Ketus Nara.

"Mrs Collingwood yang terhormat, kita lanjutkan pertengkaran kita nanti saat kita di Dubai, oke! Now you can shut up!" Jelas Rich.

Nara hanya mendengus kesal. Saat ia ingin membuka mulutnya lagi Jari telunjuk Rich dengan cepat menempel di bibirnya

"Please keep silent"

Nara diam tak berkutik. Ia langsung memejamkan matanya. Beberapa jam kemudian Nara tertidur pulas dan bersandar pada bahu Rich.

Rich tersenyum dan mengelus-elus rambut hitam Nara.

"Mrs Richardo Collingwood"

***    ***    ***

Fight In Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang