Genre: Low Fantasy
#MikroStory
PG +13
Dia berkata, dirinya akan disembelih di ujung hari.
DIA YANG MENGAKU WAKTU
Awalnya kukira dia manusia, duduk menyendiri dengan jubah yang lusuh. Saat mendekat, aku kehilangan kata. Sungguh indah sosoknya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Bahkan suaranya seperti lantunan puja puji saat ia bicara. Aku yakin setiap yang melihatnya akan seketika bernasib sama denganku: jatuh cinta pada pandangan pertama. Memuja. Saat ia pergi meninggalkanku, hatiku perih dan kosong. Kata-katanya terngiang selalu dalam benak. Kala kuberanikan diri bertanya ia berkata bahwa dirinya Sang Waktu. Aku tak menyangsikan namun tentu keheranan karena setahuku Sang Waktu tak berwujud makhluk. Sorot matanya mengacak nurani. Berhadapan dengannya, aku merasa manusia memang sungguh nihil. Sayangnya, justru ia yang agung tertangguh hidupnya karena manusia. Aku perih jika mengingatnya, kata-kata yang ia ucapkan kala itu.
"Keabadianku hanyalah sampai hari di mana Sang Hyang memutuskan akhir masa kehadiran manusia di muka bumi. Kala itu, aku akan kembali mewujud makhluk untuk kemudian disembelih."
Tidak ada getir pada suaranya yang indah, menandakan dirinya tidak keberatan pada takdirnya yang berujung pedih. Justru aku yang merasakan pilu dan pedih yang tak bisa dijelaskan. Mana mungkin aku sudi kehilangan Sang Waktu yang menggetarkan jiwaku? Pada manusia ia menempatkan harapan akan keabadian hidupnya. Semua tergantung seberapa dalam manusia setia pada Sang Maha. Terlebih ia sempat berkata kalau Iblis telah merayunya untuk berkhianat.
*****
Bantul, 7 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits & Seeds
RandomKumpulan puisi -juga, cerita pendek -bahkan mikro, yang tercecer di Sweek dan gwp.co.id. Cocok untuk readers yang tidak suka dengan works lain saya yang punya bab gemuk-gemuk. cover frame from pinthemAll. @sayapwaktu