Acapkali duka diratap jadi luka,
Luka menganga berbumbu nestapa,
Nestapa yang tiada hilang dibakar ratapan pengoyak luka.
sekali waktu abai sajalah kupilih 'tuk semua
lupakan luka waktu terjatuh berkali
dan berkali
berkali-kali
lalu sekali lagi
kemudian lagi.
Yang belakangan, tangisku pecah meski enggan meratap
betapa tidak, cungkil mataku sampai tak kenali kelam malam
apalagi perempuan kelabu di mimbar tinggi.
Jedakanlah sejenak, kubutuh damai sebentar
Bukan untuk meratap, tapi tarik nafas menyulut hidup.
*****
AM 02:48
28.11.2021
![](https://img.wattpad.com/cover/166767051-288-k540860.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits & Seeds
RandomKumpulan puisi -juga, cerita pendek -bahkan mikro, yang tercecer di Sweek dan gwp.co.id. Cocok untuk readers yang tidak suka dengan works lain saya yang punya bab gemuk-gemuk. cover frame from pinthemAll. @sayapwaktu