![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Aku ingin kau bertemu dengan seseorang" ucap Ayah ku saat untuk kesekian kali nya aku menolak makan malam bersama nya.
Aku terlalu malas dan punya firasat buruk tiap kali aku melihat wajah Ayah ku.
Ia masuk ke dalam kamar ku tanpa mengetuk pintu. Aku masih sibuk dengan segala urusan perkuliahan ku.
"Siapa?" Tanya ku tak tertarik.
Ada jeda sebentar sebelum dia mdnjawab "Ibu tiri mu"
Mata ku yang tadi nya fokus pada setiap baris tulisan di buku ku mendadak berputar dan aku menatap Ayah ku dengan tatapan ngeri.
Ibu ku bahkan baru meninggal 3 bulan yang lalu dan aku sudah di perkenalkan dengan Ibu tiri!
"Dengarkan Ayah" ucap nya saat melihat ku tak mengucap sepatah kata pun atas bom yang baru saja ia ledakan tepat di atas kepala ku.
"Kau membutuhkan seorang figur Ibu-"
"Aku sudah cukup dewasa untuk menjaga diri ku! Aku tidak butuh Ibu!" Ucap ku seperti anak kecil.
"Aku bisa merawat diri ku sendiri! Aku tidak membutuhkan nya" ucap ku lagi.
Ayah memandang ku dalam dan ingatan ku kembali saat Ayah ku menampar Ibu ku dan membuat nya jatuh dan kepala nya terkena meja.
Aku mengingat dengan jelas darah yang mengalir di kepala Ibu ku. Ayah ku pergi begitu saja, sementara aku menaglngis di lantai sambil memeluk Ibu.
Pelayan yang mendengar tangisan ku berlari ke kamar Orang tua ku dan menelpon Dokter.
Itu bukan alasan Ibu ku meninggal, namun salah satu nya. Penghianatan Ayah ku membuat Ibu ku semakin sakit.
Sakit yang bahkan Dokter sendiri tak tau apa.
"Maksud Ayah... simpanan Ayah akan menjadi Ibu ku?" Tanya ku dengan air mata yang mulai membasahi pipi ku.
"Aku tidak pernah mengajari mu bicara sekurang ajar itu" jawab Ayah ku tegas.
"Lalu siapa? Perempuan yang membuat Ayah memukul Ibu?!"
"DIAM!"
Aku mengusap air mata ku kasar "Lalu... apa guna nya Ayah memberitahu ku kalau akhir nya aku tak boleh bicara?"
"Apa Ayah bertanya pada ku hanya agar aku terluka?" Tanya ku lagi.
Ayah ku menghembuskan nafas panjang sebelum ia berucap "Dia akan ikut tinggal bersama kita mulai besok"
"Aku tidak mau" ucap ku keras kepala. "Aku tidak akan pernah mau sampai kapanpun. Kumohon jangan paksa aku"
"Jangan seperti anak-anak Aimee"
Aku menutup mata ku. Usia ku 21 tahun dan aku akan memiliki Ibu tiri.
"Aku tetap tidak mau!"
"Kau tidak menger-"
Aku berjalan ke Walk in closet untuk mengambil jaket ku tanpa mempedulikan ocehan Ayah ku. Ia terlihat kesal namun aku lebih kesal sekaligus marah.
Aku mewarisi watak pemarah nya.
"Kau mau kemana malam-malam begini?"
"Aku ingin pergi ke tempat Ibu" ucap ku langsung berlari menuruni tangga, menerobos tubuh tegap besar Ayah ku di depan pintu kamar ku.
Mengabaikan teriakan Ayah ku yang memanggil-manggil nama ku.
Aku masuk ke dalam mobil dan men-starter nya. Air mata ku kembali turun seiring aku menginjak pedal gas dengan kecepatan tinggi.
Aku tidak takut mati.
![](https://img.wattpad.com/cover/155019634-288-k3536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE LIKE ME
RomanceHe is Mystery. He is Bastard. and i've found myself falling for him. and i promise he will never find someone like me. #### Aku merasa jijik mengetahui Kakak tiri ku adalah simpanan tunangan ku. Aku tak tau apa Aiden sudah mengetahui hal ini atau ti...