Nine : They

733 98 8
                                        

Kian membawa ku ke tempat yang jauh, London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kian membawa ku ke tempat yang jauh, London.

Aku telah mengambil semua hak ku di dalam buku tabungan dan aku yakin 2 hari lagi jika aku tak pulang, yang berarti satu bulan semenjak aku kabur dari rumah Ayah ku akan memblokir kartu ATM ku dan semua sumber dana nya yang mengalir pada ku.

Aku tak peduli, toh disini aku telah memiliki pekerjaan sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan kecil, ironis memang saat Ayah ku memimpin sebuah perusahaan multinasional, aku, anak nya, malah hidup dengan gaji standar.

"Kau ingin makan siang bersama ku?" Tanya Kian, ia terlihat gagah dengan seragam putih khas dokter nya

"Tentu" jawab ku.

Sejak aku meninggalkan rumah, aku telah mengganti nomer hp ku, aku bahkan membeli hp biasa, aku bukan maniak hp, hanya sesekali membuka nya saat ada sesuatu yang penting atau aku sedang suntuk.

Lagipula, aku tak memiliki banyak teman, satu-satu nya orang yang rajin menghubungi dan ku hubungi adalah Aiden, aku menatap jari manis ku, tak ada lagi cincin pertunangan kami, aku yakin ia telah menikah dengan kekasih nya.

Mereka semua, Ayah, Aiden, Istri baru Ayah ku, Kekasih Aiden, mereka semua pasti sangat bahagia setelah aku pergi, setelah ku pikir-pikir lagi aku memang penghambat kebahagiaan mereka.

"Kau harus lebih banyak makan Aimee" ucap Kian

Aku tersenyum "Kau tau kan, porsi makan ku memang hanya segini"

Kian memutar mata nya "Aku tidak mengerti perempuan, kenapa kalian hanya memakan dedaunan saat jam makan siang, darimana semua energi kalian untuk bergosip datang nya?"

Aku tertawa "Kau lah dokter nya Kian, kau bisa menjelaskan nya"

Kian memberitahu ku sebelum nya jika Ayah ku sempat menanyai ku pada nya namun ia selalu menjawab tidak tau.

Aku tak merasa bahagia Ayah ku membuat usaha untuk mencari ku karena pada fakta nya Ayah ku mempertanyakan keberadaan ku hanya untuk menjawab pertanyaan keluarga nya.

"Aku harus kembali, kau mau pulang bersama ku?" Tanya Kian, ia menoleh dari jam tangan nya kepada ku.

Aku tersenyum, menggeleng "Aku pulang nanti"

Ia mengangguk dan mencium pipi kanan ku sebelum pergi.

Perasaan hangat menjalar di hati ku.

Aku memandang keluar dan menatap pada orang-orang yang berlalu lalang, hidup ku berubah 360 derajat, aku tak lagi memiliki segala nya, tak memiliki cukup uang untuk membeli pakaian bagus atau hidup di tempat mewah.

Mereka pasri berpikir aku bodoh, melepaskan semua kemewahan yang ku miliki hanya karena Ayah ku menikah lagi dengan selingkuhan nya dan Tunangan ku secara kebetulan merupakan kekasih dari saudari tiri ku.

Aku tak bisa tinggal di keluarga sejenis itu lagi, aku tak peduli mereka akan bilang apa, yang terpenting adalah yang kurasakan.

Aku bahagia disini bersama Kian.

Aku harap dia tak lagi memandang ku sebagai adik nya, ia telah menjadi sosok Kakak yang tak pernah ku miliki dan itu membuat ku nyaman dan jatuh ke dalam hati nya, sayang nya ia tidak- belum merasakan hal yang sama.

Drrtt...drttt... drrtt...

Aku menatap Hp ku di meja, semenjak aku labur dari rumah aku telah mengganti nomer ku, tak ada seorang pun yang bisa ku percaya bahkan keluarga ku sekalipun jadi saat aku melihat nomer asing di layar ku, aku tak langsung mengangkat nya, aku menatap nya lamat-lamat sampai getaran Hp ku menghilang.

Drrtt...drrrtt...drrrt...

Hp ku kembali bergetar dengan nomer yang sama, pada dering ke 3 aku menjawab nya, berpikir mungkin itu nomer pemilik apartment yang ku tempati, menghubungi ku untuk memberitahu jika hari ini tukang pipa akan datang.

"Halo" aku memandang keluar jendela sedikit mengernyit saat gerimis datang, aku ingat sekali cuaca nya sangat cerah beberapa menit yang lalu.

"..."

"Halo...?" Tanya ku lagi saat hening menjawab.

"..."

"Ha-"

"Senang mendengar suara mu lagi Aimee, tak sabar untuk bertemu dan menatap wajah mu lagi secara langsung"

-----

Voment and i'll be a happy girl.

SOMEONE LIKE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang