Ten : Us

713 97 21
                                    

Aku tak bisa mempercayai pendengaran ku saat ini, aku merasa yakin dan tak yakin di saat yang sama jika pemilik suara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak bisa mempercayai pendengaran ku saat ini, aku merasa yakin dan tak yakin di saat yang sama jika pemilik suara itu...

Aku menggeleng, tidak mungkin.

Aku langsung mematikan panggilan itu dan memblokir nomer tak di kenal itu, bergegas keluar dari kafe, gerimis membasahi coat ku namun itu bukanlah hal yang memenuhi pikiran ku saat ini.

Suara itu...

Aku berlari dan segera membuka kunci apartment ku dan masuk ke dalam, menempelkan punggung ku ke pintu dan mendesah.

Tidak, aku tidak takut pada laki-laki itu, aku hanya tak ingin laki-laki itu memberitau Ayah ku dan dia -Seperti sebelum-sebelum nya- akan datang menjemput ku, melakukan sesuatu yang membuat ku mau tak mau harus mengikuti keinginan nya.

Aku duduk di atas tempat tidur ku, memeluk lutut, mata ku jatuh pada cincin pertunangan ku dan Aiden, aku melepas nya dengan gusar lalu sedikit melempar nya hingga cincin itu jatuh di dekat kaki ku.

"Apa ini?" Tanya Aimee.

"Cincin"

"Aku tau, tapi untuk apa?" Tanya Aimee kesal.

"Kita tak bisa bertunangan tanpa memakai cincin yang sama" jawab Aiden.

"Apa ini di perlukan?" Tanya Aimee, ia memandang cincin di jemari nya yang Aiden pilihkan untuk nya.

"Perlu" jawab Aiden singkat, ia menggenggam jemari ku dan mengelus pelan tepat dimana cincin itu tersemat.

"Ini membuat semua orang tau kalau aku dan kau telah menjadi kita"

Kita.

Aku menggelengkan kepala ku, tak seharus nya aku masih memakai cincin pertunangan saat aku tau Aiden telah mendapat 2 hal penting dalam hidup nya, Kekasih nya dan status dalam keluarga ku.

Aku tak pernah benar-benar tau bagaimana Aiden dan bisnis nya karena aku hanya bicara pada nya saat ada sesuatu yang amat sangat mendesak.

Tapi aku dengar jika ia melakukan nya dengan baik.

Sangat baik.

Seandainya aku tak buta selama ini aku pasti akan menyadari betapa banyak yang Aiden miliki, ia selalu memberikan ku hadiah ulang tahun dengan barang-barang berharga fantastis.

Meski aku yakin dia melakukan nya hanya karena aku Tunangan nya di depan umum.

Tunangan.

Aku mengingag saat Aiden akhirnya memberikan ku ide gila untuk setuju menjadi tunangan nya, bukan dengan cara yang romantis namun lebih kepada gaya Aiden, penuh dengan bisnis, ia memgukur nya dengan untung dan rugi.

"Bagaimana kalau kita lakukan saja pertunangan nya?" Tanya Aiden pada Aimee.

Mereka sedang duduk di sebuah gazebo do belakang rumah Aiden, kedua Orang tua mereka sedang sibuk bercerita di meja makan.

"Jangan bodoh Aiden, aku tau kau tidak mencintai ku, aku pun begitu, kita tolak saja" jawab Aimee logis.

"Itulah yang aku maksud, kita terima dan tunggu sampai beberapa tahun lalu kita batalkan"

Aimee mengernyit.

"Setidaknya Orang tua kita tau kita telah mencoba dan kita gagal" Aiden mengangkat bahu nya santai seolah ia baru saja membicarakan acara favorit nya.

"Kita tak bisa melakukan itu Aiden, itu bohong, kita menyakiti Orang tua kita secara tidak langsung dan lagi aku memiliki seorang laki-laki yang aku suka sejak lama"

"Kian?" Tebak Aiden.

Ragu, Aimee mengangguk.

"Kau masih bisa mengejar nya, aku tidak akan ikut campur dalam urusan pribadi mu begitu pula dengan mu, kau tidak berhak untuk mencampuri urusan pribadi ku, kita bebas menjalin hubungan dengan siapapun asal tak di ketahui orang umum" jelas Aiden.

"Bagaimana?" Tanya nya lagi saat melihat Aimee diam, nampak memikirkan ucapan Aiden.

Aimee mengangguk "Baiklah" ucap nya "Sampai kapan?"

"Apa?"

"Kau dan aku, Kita, sampai kapan ini berlangsung?" Tanya Aimee.

Aiden menatap langsung mata Aimee "Sampai salah satu dari kita menemukan seseorang dan seseorang itu berarti bahwa aku dan wanita lain menjadi kita yang sebenar nya"

------

Voment and i'll be a happy girl.

can't get enough of me?

Don't worry! Follow my Wattpad account and join me in Instagram World : versusminusw.

guys, kalian suka cerita ini? kalau iya, aku usahain selesaiin, gpp kalau yang suka cuma 3 orang, 3  juga orang kan hahaha

SOMEONE LIKE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang