Begitu aku mendegar pelayan menyebut nama Nyonya kepala ku berputar cepat. Aku segera melompat dari tempat tidur ku, mengabaikan panggilan Aiden dan berlari ke arah Ruang makan.
Seorang wanita bertubuh semampai sedang menuangkan air putih di gelas Ayah ku.
Ia jelas bukan pelayan, di lihat dari pakaian dan bagaimana rambut nya di gulung elegan.
Aku terdiam di tempat ku untuk beberapa saat sebelum wanita itu berbalik dan menatap ku dengan senyuman, seolah ia telah mengenal ku lama.
Ayah ku mengikuti wanita itu, ia menatap ku dan memanggil ku "Kemarilah Aimee, kau harus makan"
Hati ku seperti di tusuk 1.000 pisau saat melihat pemandangan ini. Aku tak tau bagaimana harus bereaksi, aku marah, sakit hati dan lebih lagi, hati ku seperti kosong.
Aku merasakan sebuah tangan merengkuh ku dari belakang.
"Ayo ganti baju mu dulu" ucap Aiden.
Aku diam di tempat. Aku masih menatap wanita itu... wanita yang menjadi simpanan Ayah ku selama ini tengah berdiri di ruang makan seolah dia dalah Nyonya rumah ini.
Aku menatap nya tajam. Dan dia balas menatap ku dengan senyum yang ku yakini palsu.
Tidak ada seorang simpanan yang memiliki hati baik, satu langkah ia maju dalam hubungan gelap dengan seseprang yang bukan hak nya sudah menunjukan betapa tak bermoral nya ia.
"Siapa kau?" Desis ku geram.
"Aimee, senang sekali bisa bertemu dengan mu langsung, Ayah mu-"
"AKU BILANG SIAPA KAU?!" teriak ku.
Ia tersentak menatap ku seolah aku baru saja menyemburkan api dari mulut ku, ia tak tau jika aku sangat ingin membakar nya saat ini.
"AIMEE!" suara Ayah ku menggelegar di seluruh ruangan, aku menatap nya dengan sakit hati.
Bagaimana mungkin ia memarahi ku di depan wanita jalan itu. Simpanan nya, aku yakin dia adalah simpanan Ayah ku yang membuat Ayah ku bersikap seperti bajingan pada Ibu ku.
Aku akan membunuh nya. Aku bersumpah.
Langkah ku lebar berjalan ke arah nya dan sebelum aku menggapai tubuh nya tangan ku telah di tangkap dan di remgkuh erat oleh seseorang yang aku yakini adalah Aiden, aku tau itu dia karena selama 4 tahun bertunangan dengan nya ia tak pernah ekalipun mengganti parfum nya.
Selalu aroma yang sama.
"Lepaskan aku!" Teriak ku marah.
"Tenangkan dirimu Aimee" ucap Aideen di telinga ku.
Biasanya aku menurut pada ucapan nya namun, sekarang situasi nya berbeda aku tak lagi ingin menjai anjing peliharaan nya yang selalu menuruti apapun yang Tuan nya inginkan.
Aku menancapkan jemari ku di tangan nya yang memeluk tubuh ku, aku tak yakin ia kesakitan namun aku yakin itu cukup melukai nya, karena aku bisa melihat bekas-bekas kuku ku di tangan nya.
Tapi ia tak menyerah.
Ia tak tau kalau aku telah mulai menyerah.
"Lepaskan aku Aiden!" Ucap ku marah.
"Jangan melakukan sesuatu yang akan kau sesali nanti Aimee" ia memperingatkan dengan nada suara yang masih tenang namun, pegangan nya di tubuh ku semakin erat.
"Lepaskan! Kau tak punya hak melarang ku!" Teriak ku.
"Aku tunangan mu" suara nya dingin, aku merasakan nafas nya di leher ku.
Persetan.
Dan sebelum aku membalas ucapan nya dengan ketus, tubuh ku telah terangkat dari lantai dan kini aku telah berada di gendongan Aiden.
Ia mendekap ku erat dan membawa ku paksa masuk ke dalam kamar. Ia mendudukan ku di tempat tidur lalu memgunci pintu kamar ku dan menyembunyikan kunci nya di kantung celana nya.
Aku mendelik ke arah nya yang hanya di balas dengan tatapan datar.
Aku tak menyulai saat Aiden memberikan aku tatapan itu. Seolah lubang besar menganga di antara kami.
"Ayo kita bicara" ucap nya.
--------
Voment and i'll be a happy girl.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE LIKE ME
RomanceHe is Mystery. He is Bastard. and i've found myself falling for him. and i promise he will never find someone like me. #### Aku merasa jijik mengetahui Kakak tiri ku adalah simpanan tunangan ku. Aku tak tau apa Aiden sudah mengetahui hal ini atau ti...