Cinta Rifi bersemi kembali?

73 1 0
                                    

Hidup, mati, pertemuan, perpisahan dan bahkan urusan perjodohan telah Tuhan tetapkan. Tidak usah gelisah, risau, apalagi galau.

~

"Fi." April mengetuk pintu kamar Rifi.

Rifi menyaut dan membuka pintu. "Kenapa?"

"Hanny ngajakin jalan-jalan tuh. Ikut gak?"

"Kemana?"

"Ke Istana Maimun, Masjid Raya, terus nonton deh. Yuk."

"Enggak ah. Kalian berdua aja. Aku udah ada janji."

"Tuh, gak ngajak-ngajak. Yaudah deh." wajah April jadi manyun. Ajakannya ditolak oleh Rifi dengan alasan sudah ada janji. "Pasti dengan Balqis." gumam April pelan sekali.

"Ma, Pa, kami pergi dulu. Kunci mobil mana?" Hanny menyalami Papa dan Mamanya. April juga ikutan pamit dan menyalami Ayah Hermawan dan Bu Hermawan.

Ayah Hermawan berdiri dari duduknya merogoh semua kantong celana. "Masih di mobil kayaknya."

"Loh, Rifi gak kalian ajak tuh? Gak ikut kamu Fi?" tanya Bu Hermawan kepada Rifi baru keluar kamar.

"Dia ada janji Ma sama cucu nek Basinem." jawab Hanny.

"Enggak ah bu. Sama teman." Rifi salah tingkah.

April pasang muka bete. April buang muka ketika Rifi melihatnya. Mengalihkan agar kebeteannya tidak diketahui.

"Kami pergi." kata Hanny sambil berlalu.

"Hati-hati sayang." pesan Bu Hermawan.

***

"Iya maaf. Abang baru saja selesai mandi. . . ketemu di mana? . . . jemput abang dong. Balqis bawa mobil, ya. Gak enak pakai mobil Ayah Hermawan. . . mobil Hanny baru aja dibawa. . . di depan Taman Teladan aja. . . oke." Rifi ngobrol dengan Balqis dari handphone. Setelah Rifi selesai mandi sudah tujuh panggilan tak terjawab dari Balqis.

Setelah menutup handphone, ia segera berdandan, mulut komat kamit menyanyikan lagu, andaikan kamu datang diaransemen ulang oleh Ariel Noah.

"Andaikan kamu datang kembali jawaban apa yang kan ku beri adakah cara yang

kamu temui ntuk kita kembali lagi...." Rifi sambil mengikuti alunan lagu yang dinyanyikan penyanyi itu, liriknya sesuai dengan isi hati Rifi saat itu.

"Yah, Rifi keluar dulu." Rifi menutup pintu kamar. Kebetulan Ayah Hermawan lewat depan kamarnya, ke dapur.

"Mau kemana? Gak makan siang dulu?"

"Mau ketemu teman. Nanti saja Yah makan di luar."

"Oh ya sudah." lalu ia membalikkan badan menghadap ke istrinya, sedang duduk di sofa depan TV baca koran. "Ma, kunci mobil Papa? Rifi mau pergi."

Bu Hermawan berhenti baca koran. Ia memutar kepala melihat kebelakang, ke Ayah Hermawan dan Rifi. "Di kamar. Mau kemana Rifi?"

"Enggak usah Yah. Teman Rifi jemput kok. Mau jumpa teman bu."

"Hati-hati." Ayah Hermawan menepuk bahu Rifi dan berjalan lagi ke dapur.

Rifi jalan keluar. Tapi singgah sebentar ke Bu Hermawan dan pamit. "Pergi dulu bu." Menyalami Bu Hermawan.

***

Terdengar merdu dering handphone Rifi dengan lagu milik Charlie Puth feat Selena Gomez - we don't talk anymore. "Om. Ke Taman Stadion Teladan." kata Rifi kepada tukang becak roda tiga khas Medan, barusan menepi setelah Rifi lambaikan tangan memanggil. Naik dan mengangkat telepon dari Balqis.

Kamu & KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang