Tiga

17 4 0
                                    

Begitu gerbang besar terbuka, udara segar mengalir menyentuh kulit Ikki. Aroma hutan ini membuat Ikki rindu. Batang-batang pohon Mahoni berdiri kokoh di depannya. Membentuk barisan-barisan tak teratur yang tinggi. Sinar matahari temaram masuk dari sela-sela dedaunannya. Burung-burung menjerit dari kejauhan, serangga musim kemarau bernyanyi dengan nada teratur, teriakan-teriakan monyet merah terdengar jauh dari arah timur.

Ikki mengenal hutan Cingeri seperti kampung halamannya sendiri. Dia hafal berbagai area di hutan ini. Bagian utara ada sungai besar yang membelah hutan menjadi 2 bagian. Di sisi paling dalam banyak tempat-tempat bermain yang biasa Ikki datangi. Tapi di sisi lain, bagian hutan yang dekat dengan perkampungan manusia ini dikuasai makhluk-makhluk buas. Area yang dekat gerbang merupakan tempat kekuasaan para serigala hitam. Jauh di barat merupakan bagian tergelap hutan. Ikki pernah terjebak disana dan takkan pernah ingin kembali lagi kesana. Tempat dimana manusia menjadi seperti kelinci di kandang singa. DI bagian timur, ular-ular besar mendominasi area padang rumput. Di bagian timur, monyet-monyet merah menguasai tempat itu.

Ikki melihat ke arah teman-temannya dan menyadari ketegangan mereka berdua. Meskipun Shii terlihat cuek, tapi mata Shii menyapu ke sekeliling hutan yang terasa asing baginya. Sho dengan tangan berkeringat menyiapkan senapan di tangannya. Ikki hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan kedua temannya.

"Jadi, harus kemana kita?" Ikki mencoba memasang senyuman, mungkin itu bisa menenangkan mereka.

Sho membuka peta yang diberikan oleh Forest Guardian.

"Jika kita ada disini. Berarti kita harus ke arah ini ya" Sho menunjuk ke arah timur laut di peta. Gambar garis biru berkelok terlihat dengan tanda segitiga merah di atasnya. Area timur laut sungai Cingeri. Ikki lalu memeriksa sekelilingnya. Merek dikelilingi pohon mahoni yang tinggi. Mereka bahkan hanya bisa melihat batang-batangnya yang tinggi menjulang. Dedaunan di atas mereka meneduhi mereka dari sinar matahari. Warna cokelat kehijauan dari pepohonan bercampur dengan warna keabuan dari reruntuhan pemukiman yang habis terkena gempa 5 tahun lalu.

"Kita bisa melalui utara dengan melewati area curam ini, Atau kita agak memutar ke arah timur laut" Ikki menoleh ke arah timur laut. Sejejak aspal jalan terlihat dari balik tanaman-tanaman rambat dan akar pohon. Jalanan itu pada mulanya adalah jalan di pemukiman kelurahan Cingeri yang habis ditelan hutan. Di kiri kanan jalan pun masih terlihat beberapa reruntuhan bangunan yang kini sudah berlumut dan retak. Dinding-dinding batanya terlihat dari balik plester. Atap-atap nya berlumut dan runtuh.

"Lewat utara saja, lebih cepat" Ujar Sho

"Jangan, di utara itu tanahnya sangat curam. Lebih baik kita berburu di area yang datar daripada di tanah yang curam" kata Ikki

Ikki melihat ke utara dan menatap tanah yang menurun menuju sungai besar di ujung nya. Terdapat jalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon yang lebih rendah. Jalan yang berkelok dan menurun dengan curam. Tidak banyak reruntuhan di area itu. Rerumputan yang cukup tinggi mengelilingi jalan setapak itu. Daun-daun kering berserakan di atas tanah merah di jalur tersebut. Ujungnya seperti sebuah jurang yang mengarah ke cekungan besar berupa sebuah sungai besar.

Ikki kemudian memperhatikan peta lagi dan menganalisis, "Tapi di timur laut itu dekat sarang monyet merah. Berbahaya jika kita terlalu ke arah timur" Ikki menggariskan tangannya ke arah peta dari titik paling bawah ke kiri atas.

"Sepertinya kau sangat hafal area hutan Cingeri" Ujar Shii.

"Kau pernah kesini sebelumnya?" Tanya Sho

"Ah, aku pernah ikut berburu bersama pamanku" Ikki berbohong, "Pamanku anggota Forest Guardian. Aku banyak diajari berburu olehnya"

Sho dan Shii pun mengangguk percaya. Setelah mengecek peralatan dan senjata, mereka mulai berjalan ke arah timur laut. Mereka menelusuri jalanan yang awalnya merupakaan jalanan aspal yang kini sudah retak dan runtuh. Lumut dan tetumbuhan muncul dari sela-sela retakannya. Jalanan ini cukup datar sehingga membuat Ikki bisa berjalan dengan cepat.

1+1+1Where stories live. Discover now