Dua Belas

3 0 0
                                    

  Sho meronta, memukul, menendang, dan mencakar Felix. Tapi Felix terlalu kuat. Dia memegangi Sho kuat. Sho berteriak kencang. Lalu terbangun dari tidurnya.

Tidak ada lagi piring-piring pecah, warna merah pekat dari darah, tak ada tubuh ayah dan ibunya, tak ada Felix yang bersimbah darah.

Bayang-bayang pepohonan terlihat dari balik tenda di atasny. Disambut bersamaan dengan kicau burung. Suara-suara aneh hutan kembali terdengar. Teriakan monyet-monyet terdegar jauh dan aroma kayu tercium.

Sho terbangun di tengah hutan cingeri. Tubuhnya banjir keringat dan tidak bisa bergerak. Dari kaki hingga dada nya tenggelam dalam tanah. Lumpur hisap membuat tubuhnya tak bisa bergerak. Sho berusaha menggerakkan kaki dan tubuh bagian bawahnya. Tetapi dia sama sekali tak bergerak.

Sho menoleh ke kiri kanannya dan melihat barang barang nya sudah jatuh tenggelam dalam Lumpur. Sedangkan Ikki di sebelahnya masih tertidur dengan setengah badan Sudah tenggelam dalam lumpur. Lumpur itu bahkan membuat beberapa pohon di sekelilingnya semakin tenggelam. 

Sho berusaha memanggil Ikki untuk membangunkannya. Tapi Ikki sama sekali tak berkutik. Sho bisa melihat lumpur itu semakin naik ke leher Ikki. Sho mengarahkan tangannya ke arah Ikki, menggenggam bajunya dan berusaha menariknya. TApi semakin SHo menariki Ikki ke atas, tubuh Sho semakin tengggelam. 

Sho melihat ke sekeliling dan mencoba meraih batas dari lumpur hisap. Masih beberapa meter jarak antara ujung jari Sho dengan pinggiran lumpur. Sho berusaha menarik badannya ke luar untuk memanjangkan jangkauan tangannya. Tapi tak ada perubahan apapun, Jarinya masih cukup jauh dari pinggiran lumpur. Kini lumpur ini bahkan semakin menghisap Sho. Lumpur itu sampai ke batas leher Sho dan semakin naik hingga ke dagu. 

Sho melihat ke sekeliling dan mencoba mencari jalan keluar. Sho berteriak memanggil Ikki tapi dia tidak juga bangun. Sho berusaha membuat tubuhnya maju dengan menendangkan kakinya, tapi dia malah semakin terhisap. Kini dia harus menutup mulutnya agar lumpur tidak masuk. Dia sudah tak bisa berteriak sedangkan lumpur sudah melewati mulutnya. Sho menutup hidung dengan tangannya dan memejamkan mata. Dia sudah pasrah. 

1+1+1Where stories live. Discover now