Sembilan Belas

3 0 0
                                    

Andi nama ketua mereka. Andi mengacungkan tangannya ke atas dan melingkarkan tangannya seakan-akan sedang memegang gelas yang transparan. Setelah itu, dalam sekejap setiap orang-orang hutan itu bergerak secara teratur. Menjauhi Sho, Shii dan Ikki lalu membentuk sebuah barisan berbentuk setengah lingkaran yang mengelilingi Sho, Shii dan Ikki. Kini Sho, Shii dan Ikki seperti sebuah pertunjukan yang ditonton oleh puluhan orang aneh. Mereka duduk dalam formasi mereka dalam diam. Menunggu Andi berbicara.

"Wahai putera puteri hutan!" Dalam satu teriakan itu saja, warga hutan menyambutnya dengan teriakan keras. "Saya percaya bahwa kalian ada disini bukanlah secara kebetulan. Kalian adalah orang paling tangguh yang bisa bertahan sampai sekarang di hutan. Kalian semua berada disini menunjukkan bahwa kalian kuat. Kini saya akan memulai musyawarah kita untuk menentukan apa yang mesti kita lakukan untuk ketiga manusia ini"

Serempak warga berteriak mengutarakan semua pendapat mereka dalam marah. Menyuruh Andi untuk membunuh mereka bertiga, membakar bahkan menenggelamkan Sho, Shii dan ikki. Andi menembakan senapanny ke atas. Membiarkan bunyi ledakan membuat warga hutan terdiam.

Andi pun kemudian berbalik ke arah Sho dan bertanya kenapa Sho bisa ada disini.

Sho bercerita bahwa dia sampai disini karena dikejar monster berapi yang terbuat dari mayat-mayat yang bergerak. Sho bercerita bagaimana mereka tidak pernah mati sampai kapanpun Sho membunuh mereka. Sho bahkan membual bahwa monster ini pasti tak ada di hutan ini dan sangat berbahaya bagi hutan. Sho berniat menakut-nakuti warga hutan.

Tapi beberapa warga malah tertawa dan mengejek. Berkata bahwa tak ada monster hutan yang bisa mengalahkan mereka. Bahwa mereka kuat dan tidak takut. Mereka mengejek Sho yang terlalu lemah dalam menghadapi monster itu. Bahkan Uda, anak kecil dengan panah saja bisa menghancurkan mayat-mayat itu.

Sho menceritakan pengalaman mereka dikejar makhluk itu. Pengalaman Sho tak berdaya melawan makhluk api itu. Bagaimana makhluk itu terus maju dan tak mati. Sho berkata bahwa tak ada yang menjamin ada seorangpun yang bisa menghentikan monster api tersebut.

Suara warga hutan menjadi semakin menegcil. Sebagian diantaranya berbisik antara satu dengan yang lainnya. Mengecilkan suara dan menganggap apa yang dikatakan Sho masuk akal. Tapi kepala desa mengatakan pada warga bahwa hal semacam itu takkan bisa menyeberang sungai dan mengatakan bahwa mereka masih aman.

Kepala desa kemudian berbalik ke arah Sho dan menatap Sho lekat-lekat di matanya lalu berkata

"Tapi kalianlah yang tidak aman" Ujar Andi tersenyum. Andi menoleh ke seroang lelaki disampingnya. Seorang lelaki dengan topeng dari tengkorak serigala. Kulitnya berwarna biru dan pakaiannya jauh lebih aneh lagi. Segala kain-kain berwarna-warni bersilangan di tubuhnya. Berbagai macam kalung tulang dan tetumbuhan mengelilingi lehernya. Tubuhnya gemuk dan berisi. Andi hanya mengangguk padanya dan dia mendekati Sho, Shii dan Ikki.

Pada mulanya dia mendekati Ikki. Lalu mengulurkan tangannya ke arah Ikki. Secercah cahaya keluar dari telapak tangannya. Cahya temaram yang sinarnya menyinari tubuh Ikki. Sho kini sudah terbiasa dengan hal-hal aneh seperti ini. Setelah cahaya itu padam, Si topeng tengkorak mengangkat bahunya ke arah Andi.

Andi menoleh ke arah Kaha dan menyuruhnya untuk membawa Ikki pergi. Melihat Ikki yang kembali digendong oleh Kaha lalu dibawa menjauh, Sho berteriak marah.

"Apa yang akan kau lakkukan padanya! Lepaskan dia!!" Tapi teriakan Sho lagi-lagi tak digubris.

Kini lelaki tengkorak itu berjalan menuju Shii dan menatap Shii. Tangannya yang bercahaya kini dihadapkan ke sekujur tubuh Shii. Sedari tadi Shii sama sekali tak berbicara dan tak melakukan apapun. Wajahnya terlihat lelah, sedih, dan kesepian. Saat si lelaki itu sedang menyinari Shii, dia langsung terlonjak mundur ke belakang. Wajahnya pucat. Dia menggeleng kencang dan berkeringat. Seakan-akan takut akan sosok Shii yang ada di depannya.

Andi meyuruh Tera membawa Shii.

"wanita ini harus hilang malam ini" Hanya itu kata Andi. Tera mengangguk dan membawa Shii pergi. Sho berteriak marah bertanya kenapa Shii harus hilang. Dia frustasi dan bergerak kencang ingin melepaskan ikatan tangannya. Sho ingin sekali menggunakan kekuatannya. Tapi kekuatan Sho hanya bisa digunakan maksimal ke 5 orang sekaligus. Saat ini, yang mendengar Sho ada puluhan. Sho takkan mampu untuk menghentikan mereka.

Andi memegangi Sho dengan kencang ketika Sho semakin memberontak. Tanpa menggubris teriakan Sho, Andi menatap si lelaki bertopeng itu. Lalu lelaki bertopeng itu mendatangi Sho dan menyinari Sho kali ini.

Setelah selesai, sang lelaki bertopeng ini mengangkat bahunya. Andi mengangguk dan akhirnya Sho dibawa pergi oleh Uda. Andi pun berteriak ke arah warga hutan yang selama ini terdiam dan berbisik-bisik selama ritual itu.

Andi mengatakan bahwa Seorang akan hilang malam ini, seorang akan diinterogerasi malam ini, dan orang lain. Dia meilhat Sho sekarang. Akan diikat dan ditinggalkan di tengah hutan semalaman. Biarkan hutan yang menentukan bagaimana hidup Sho selanjutnya. 

1+1+1Where stories live. Discover now