Empat Belas

3 0 0
                                    

Sho, Shii dan Ikki terduduk di atas tanah yang dilapisi bunga es. Shii menyeka matanya yang kini kemerahan sehabis menangis. Sho dan Ikki dipenuhi lumpu dari leher hingga ujung kaki mereka. Ikki mengelus pundak Shii dengan perlahan. Sambil berterima kasih padanya.

Shii berbisik kepada dirinya sendiri. Mengatakan bahwa dia tidak pantas mendapatkan ini. Bahwa mereka salah. Shii meminta maaf berkali-kali dalam bisikannya.

Mendengar ini, Ikki tertawa.

"Apa sih yang kau bicarakan. Kau tidak salah apapun. Satu-satunya orang yang mesti disalahkan, adalah dia!" Ikki menunjukkan jari telunjuknya lurus ke arah Sho. "Dia yang dari kemarin bersikap arogan dan menyebabkan kita ada di semua kekacauan ini." Ujar Ikki.

"Aku hanya memikirkan apa yang terbaik bagi kita semua! Kau lah yang tidak mengerti suasana!" Kata Sho

"Jangan menyebut dirimu monster karena kau memiliki kekuatan berbeda dari kami semua. Karena kalau begitu, yang disebut monster, mestinya dia!" Balas Ikki, tidak menggubris argumen dari Sho. "Apa sih yang kau lakukan kemarin malam itu?" Lanjut Ikki.

Sho tersenyum kecil. Awalnya dia tidak mau memberitahukan teman-temannya soal kekuatannya ini. Tetapi Sho terlanjur menggunakan kekuatannya pada Ikki.

"Itu hanya suatu kelebihan yang aku pelajari. Kau tahu ilmu hipnotis kan? Nah, aku memang memliki kemampuan disana. Aku bisa membuat orang lain mematuhi apa yang aku perintahkan." Sho menjawab dengan singkat lalu menatap Ikki, "Ini salah satu contohnya"

Sho menarik nafas dan mengeluarkan suara perutnya.

"Ikki, menarilah"

Ikki bangkit berdiri, lalu dia mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya. Dia menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Semakin lama, gerakannya semakin hebat. Sho tertawa dan Ikki berteriak marah, meminta Sho untuk mengehntikannya.

Shii yang awalnya cemberut, kini menyunggingkan senyum tipis ketika melihat Ikki. Sho puas ketika melihat Shii yang sudah kembali ceria.

"Kau! Jangan lakukan ini padaku!" Ikki berteriak kesal Tapi senyuman tersungging di bibirnya. Shii yang awalnya menangis tersedu sekarang menyunggingkan senyuman. Sedangkan Sho hanya tertawa.

Mereka bertiga tertawa cukup lama. Sho melakukan hal-hal konyol dengan kekuatannya menghipnotis Ikki. Membuatnya melakukan hal-hal konyol. Ikki menari, menyanyi, dan jungkir balik dengan kekuatan Sho.

"Sudah, hentikan!" Ikki berteriak marah disambut oleh kata-kata hipnotis Sho untuk berhenti.

Shii tertawa dan membuat Sho dan Ikki ikut tertawa. Ternyata begitu lega memberitahukan rahasianya pada orang lain. Tak pernah sebelunnya Sho merasakan perasaan nyaman seperti ini.

Ikki masih memarahi Sho karena sudah menghipnotisnya bahkan sejak kemarin malam. Sho meminta maaf atas itu dan juga meminta maaf atas semua hal yang dia lakukan. Dia merasa bersalah karena semua hal yang terjadi adalah karena kesalahannya.

Akhirnya mereka bertiga berakhir saling minta maaf dan membuka diri tentang apa yang mereka rasakan.

Shii meminta maaf karena sudah tidak bertanggung jawab dan meninggalkan Sho dan Ikki. Shii juga berterima kasih karena teman-temannya sudah menerima dia ada adanya.

Ikki sendiri meminta maaf karena sudah meremehkan kekuatan Shii dan tidak percaya pada Shii. Lalu Ikki terdiam, dan agak menunduk.

"Teman-teman, sebenarnya aku juga--"

Sebelum Ikki meneyelesaikan kalimatnya terdengar teriakan.

1+1+1Where stories live. Discover now