Stalker

1.8K 122 0
                                    

Seseorang bergemul pada selimut dan kasur, kebiasaannya setelah pulang sekolah telah dijalankannya. Tapi, ada yang beda.., ia bergemul sambil memegang laptopnya. Ia telah menjelma menjadi seorang stalker, stalker yang khusus ia buat untuk mengikuti keseharian seseorang yang ia sukai sejak pagi tadi. Ali, orang yang ia sukai adalah Ali. Yang tak lain adalah anak baru di sekolahnya yang gayanya rada urakan dan ganteng.

"Nasya!!! Turun sayang, ayo makan!" Teriakan mamanya yang didengar oleh Nasya. Tapi, oleh Nasya malah diabaikan dan terus menstalk semua akun milik Ali. Sungguh betapa besar niatnya untuk mengenal lebih dalam Ali.

Di lain sisi, yang di stalk malah asik nongkrong bersama teman lamanya di halaman belakang rumahnya. Mereka sibuk menceritakan masing-masing pengalaman mereka satu sama lain.

"Guys tau nggak?, Gue di Indonesia udah dapet banyak pacar tau! Lo tau sekarang pacar gue berapa?" Tanya salah satu teman Ali yang diketahui namanya adalah Mika.

"Emang berapa? Paling gak seberapa!. Kayak gue dong!. Lo semua tau gue punya pacar berapa? 10 woy 10! Hahahaha" ucap Brian salah satu teman Ali sambil tertawa di akhir kalimatnya.

"Wah ya Lo kalah lah! Gue punya pacar 11 bro!! Hahahaha" ujar Mika kepada Brian dan tertawa mengejek nya.

"Ya elah! Lo berdua mah enak!. Lah gue?, Bukan untung malah apes. Lo pada tau nggak?.."

"Ya kagak tau begok!, Lo belum ngasih tau kita pada! Gimana sih?!" Potong Brian kepada Ali.

"Mangkanya, Lo pada diem dulu!. Gue tuh belom selesai ngomong!. Malah Lo potong!, Aslinya Lo tuh yang begok!. Udah lah Lo dengerin aja"
"Masak gue tadi ditabrak sama gajah tau nggak?, Gu..."

"Ha? Tapi Lo gapapa kan? Lo nggak ada luka kan? Wah hebat Lo!" Cerocos Mika kepada Ali.

"Lo begok pa gimana sih? Gue tu, maksud gue gajah tu orang, tapi dia gemuk kek gajah!, Ngerti?"

"Ooooo gitu...ngerti ngerti" ujar Brian dan Mika bersamaan. Kadang Ali bingung, kenapa mereka bisa dapet banyak cewek ya? Padahal otak mereka rada rada. Alipun hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Mana tadi ya, tuh cewek ngejar ngejar gue muluk lagi, padahal gue udah ngomong kasar ke dia! Tapi Lo berdua tau apa reaksinya?"
Mika dan Brian hanya menggelengkan kepalanya tanda tak tau.

"Dia malah nyengar-nyengir gak jelas tau gak. Kayaknya gue ngomong apapun dia gak bakalan ngejauh deh dari gue! Padahal ya, gue udah bentak bentak dia! Cewek aneh!" Ucap Ali sambil mengingat kejadian di sekolah tadi yang bisa dibilang rada abstrud olehnya.

"Wahhh!! Keren tuh. Li.. gimana, kalau kita nih! Kita bertiga taruhan ajah!, Kalo Lo bisa pacaran sama dia, dan Lo putusin dia dalam jangka waktu 3 bulan. Gue sama mika bakalan ngasih Lo mobil kita!. Tapi, kalo sampek Lo gak bisa mutusin dia, ya 2 mobil kesayangan Lo itu.... Lo kasih sama kita! Ya nggak mik?" Ucap Brian yang mendapat anggukan mantap oleh Mika.

"Apa? Cuma pacaran aja mah gue bisa. Apalagi mutusin dia!, Gampang banget malah! Gue juga gak betah lama lama sama dia! Dan.... Gue terima tantangan kalian berdua!" Ujar Ali, menyanggupi permintaan kedua temannya.

"Hahahaha, siap siap aja Lo Li. Mik! Mobil Ali bentar lagi bakalan jadi punya kita!" Teriak Brian kesenangan.

"JANGAN NGIMPI LOOO!!!" teriak Ali tepat di telinga Brian dan meninggalkan halaman belakang rumahnya.

Keesokan harinya....

Nasya bersenandung kecil di koridor sekolah sambil memegang bekal. Bekal yang sengaja ia masak dan siapkan untuk sang pujaan hatinya, Ali. Dialah orangnya, yang mampu membuat hati Nasya bergetar saat melihatnya, saat mendengar suaranya, bahkan saat berbicara padanya.

Ia melihat sosok yang mirip dengan Ali dari belakang. Nasya pun langsung memanggil Ali.
"Ali!" Sontak Ali menoleh ke asal suara dan ia memutar bola matanya jengah. Dalam hatinya "gadis itu lagi".

"Apaan sih?" Tanya Ali kepada Nasya dengan ketus, yang dibalas senyuman oleh Nasya. Rupanya Ali lupa tentang taruhannya bersama kedua temannya.

"Ini Nasya mau ngasih bekal buat Ali. Nasya masak bekal ini sendiri loh!" Tapi reaksi Ali malah merengut tak suka karena cewek itu selalu mengganggunya. Ditambah lagi, moodnya kurang bagus hari ini. Sontak Ali emosi dan mencaci maki Nasya.

Ali "eh, Lo apaan sih ha? gausah ya deket deket gue. Gue ga suka sama elo. Dasar cewek gendut gak tau diri Lo!" bentak Ali

Nasya "Alii!, kok ngomongnya gitu sih?. Nasya kan cuma pingin ngasih bekal ini buat Ali" katanya sambil tersenyum ceria. "terima ya Li!, gak baik loh gak pemberian dari orang, pamali!. Oke?!, terima ya! yaudah dadah Aliii!" ucap Nasya lalu berlalu pergi

"Dasar cewek aneh!" ucapnya menciptakan segaris lengkungan tipis di bibirnya...... Tapi tunggu, sepertinya..ada yang salah dengan senyuman Ali, oh astaga! Itu bukan senyuman tapi sunggingan.

"Lo, bentar lagi bakalan jadi mainan gue Nasya!" Oh shit, mengapa Ali harus ingat tentang taruhan itu. Huh.. drama sebentar lagi bakalan di mulai....


Kok gantung guys?
Iyalah.. biar kalian bisa penasaran..
So! Nantikan ya!!

Late to Realize (Fat Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang