Jangan menunggu untuk memastikan
Tapi lakukan untuk meyakinkan
Jangan takut untuk mengikat
Atau kamu akan terlambat
~~~~"Baik, semua telah berkumpul! Sepuluh menit lagi kita berangkat. Harap untuk bersiap siap" ujar pak Eko guru kesayangan Nasya yang sering ia jahilin.
Akhirnya camping akan segera dimulai. Semua mencari teman untuk duduk di bis nanti, terkecuali Nasya dan Ali. Mereka sejak tadi asik bercanda dan tidak kebingungan akan duduk dengan siapa. Ngapain mau nyari temen buat duduk jika sudah ada. Hihihiii 😁😁.
Akhirnya semua siswa siswi serta guru pendamping pun berangkat, mereka bernyanyi nyanyi bahkan Roni siswa yang pinter ngelawak pun ngelawak di dalam bis, yang mendapatkan sorakan serta tawa dari semua murid.
Kebetulan Nasya dan Ali duduk di kursi belakang sendiri, sebenernya kursi itu cukup untuk 5 orang, tapi Ali bilang Nasya sedang pusing dan takut muntah bila terlalu sesak, jadi deretan kursi tersebut hanya muat untuk 4 orang saja. Ali duduk di dekat kaca, lalu disamping Ali ada Nasya, di samping Nasya ada temannya yang biasa menghibur Nasya yaitu Sindi, dan yang terakhir ada pacar Sindi namanya Alex.
Oh iya, Sindi itu sebenarnya temen Nasya waktu SD, dan nggak sengaja mereka ketemu lagi di SMA, Sindi mempunyai kepribadian yang kalem, pendiam, bisa menghibur dan baik. Dia selalu membela Nasya jika diejek tanpa Nasya pinta.
Dan cara ia bertemu dengan Alex pun unik, mereka bertemu di perpustakaan sekolah, saat itu Sindi dan Nasya disuruh menata buku yang baru datang. Tapi, karena Nasya sedikit tidak enak badan, Nasya istirahat di UKS. Dan saat itu Alex masuk untuk mencari buku dan mengerjakan tugasnya dan tanpa sengaja pintu perpustakaan tertutup. Mereka berdua awalnya tak mengetahui, tapi setelah mereka menyelesaikan tugasnya masing-masing dan mereka ingin keluar, pintunya tertutup, hanya tertutup. Tapi, rupanya pintu itu rusak dan tidak bisa dibuka dari dalam. Dan alhasil mereka harus menunggu di dalam perpustakaan sampai ada seseorang yang membuka pintu dari luar. Dan disinilah mata mereka saling bertemu satu sama lain, sampai salah satu diantara mereka ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, kayak author jatuh cinta sama mata empat 😂😂✌️, kidding guys.
"Li, aku bosen dari tadi diem muluk, kapan sih kita sampeknya?" Keluh Nasya tak sabaran.
"Kira-kira satu jam lagi kita bakalan sampai. Kali kamu bosen atau ngantuk kamu tidur aja di sini!" Kata Ali, sambil menepuk-nepuk bahunya, mempersilahkan Nasya untuk menempatinya.
Tanpa menunggu lama, Nasya pun langsung menggaet lengan Ali dan menjadikan bahu Ali sebagai tumpuan kepalanya. Alipun ikut menumpukan kepalanya diatas kepala Nasya, kalian tau kan maksudnya? Ali menyamakan posisinya, dan keduanya pun tidur terlelap bersamaan. Ouhh so sweet, Thor kapan kayak gitu ya 😭😭.
"Ayo anak-anak semua bangun. Kita sudah sampai di Bandung, jangan lupa pakai jaket kalian! Diluar dingin dan berkabut!" Titah pak Eko tegas.
"Ali! Kamu bangunin Nasya! Dan segera berkumpul di depan!" Lanjut pak Eko, Alipun hanya mengangguk tanda meng iya kan.
"Sya! Bangun yuk! Katanya mau liat Bandung kayak apa?" Ucap Ali sambil menepuk lembut pipi gembul Nasya.
"Emm? Udah nyampek Li?" Balas Nasya sedikit serak, suara khas orang bangun tidur.
"Iya udah nyampek! Yuk turun!" Ajak Ali sambil menarik tangan Nasya untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late to Realize (Fat Girl)
Teen FictionAli "eh, Lo apaan sih ha? gausah ya deket deket gue. Gue ga suka sama elo. Dasar cewek gendut gak tau diri Lo!" bentak Ali Nasya "Alii!, kok ngomongnya gitu sih?. Nasya kan cuma pingin ngasih bekal ini buat Ali" katanya sambil tersenyum ceria. "teri...