Merawat Ali

1.5K 76 2
                                    

"maaf mbak! Ini makan siang untuk masnya, nanti tolong suruh dimakan ya!" Ucap suster tersebut kepada Nasya. Nasya hanya menganggukan kepala, karena tak ingin Ali terganggu tidurnya.

15 menit kemudian....

"Li! Bangun dulu yuk. Makan siang dulu, nanti disambung lagi tidurnya!" Ujar Nasya membangunkan Ali sambil mengelus pucuk rambut Ali sepeti menyisir.

"Eng...? Apaan sya? Aku masih ngantuk!" Ucap Ali sambil membalikkan posisi badannya membelakangi Nasya.

"Ali! Ayo bangun dulu, makan. Kalo kamu gak makan mana bisa cepet sembuh? Ayo Ali makan!" Titah Nasya lembut sambil menepuk kecil lengan Ali.

"Iya udah sya, nanti aja! Aku masih ngantuk, mah tidur lagi!" Ucap Ali bersikukuh.

"Oke, terserah Ali. Nasya gak mau lagi ngatur ngatur Ali. Nasya nggak mau lagi Dateng ke rumah sakit. Nasya nggak bakalan lagi ada di samping Ali. Nasya nggak bakalan lagi ngerawat Ali. Nasya mau pulang aja kalo gitu!" Sontak Ali membelalakkan matanya dan terbangun, kepalanya pusing karena terkejut.

"Aduh awws! Sya iya deh iya Ali makan! Tapi jangan pergi, jangan tinggalin aku, kamu harus terus ada di samping aku, dan kamu harus suapin aku!" Ucap Ali manja. Nasya hanya tersenyum dan menyuapi Ali dengan telaten.

Ali kadang tak mau makan dan selalu bilang udah sya, aku udah kenyang. Tapi Nasya terus memaksa Ali. Dan akhirnya makanannya pun habis.

"Yeay habis! Pinter deh. Sekarang istirahat dulu yah! 10 menit lagi kamu minum obat!" Ujar Nasya sambil membaringkan Ali kembali

"Sya! Kalo kamu kesini, kamu aja yah yang bawa makanan dari rumah atau beli? Abisnya makanan di rumah sakit nggak enak, hambar tau nggak!" Ucap Ali sambil mengerucutkan bibirnya. Nasya bingung, mengapa Ali jadi semakin manja seperti ini semenjak ia masuk rumah sakit?

"Yaudah besok aku bawain makanan buat kamu! Sekarang kamu minum obat dulu ayo!" Titah Nasya sambil membantu Ali menyadarkan tubuhnya.

"Ya ampun sya! Ini kenapa obatnya banyak dan gede banget?" Ucap Ali protes.

"Aku juga nggak tau Ali! Udah ah minum aja gausa bawel! Biar kamu cepet sembuh tuh!" Balas Nasya sambil merengut tanda dia akan marah. Segera Ali meminum obatnya walau ada sedikit rasa mual di perutnya.

"Udah selesai kan? Sekarang kamu tidur, istirahat biar cepet sembuh! Aku temenin kamu disini!" Titah Nasya lagi secara tegas. Alipun mau tak mau menurutinya, iapun terlelap dalam tidurnya.

........................................................................

"Ali bangun yuk! Aku udah buatin nasi goreng kesukaan kamu nih!" Ucap Nasya sambil membangunkan Ali

"Emm, iya bentar lagi ya Sya! 5 menit lagi" jawab Ali sambil menarik selimutnya menutupi wajahnya

"Nggak ada 5 menit 5 menitan! Sekarang kamu bangun atau aku pergi dari sini" ucap Nasya sambil melangkah pergi dari ruang rawat Ali.

"Eee, aduuuhh awwss! Nasya jangan pergi dong! Duh kan aku pusing lagi kan!" Ucap Ali sambil memegang tangan Nasya untuk menahannya lagi. Tapi karena Ali terkejut dan bangun terlalu cepat, Ali menjadi pusing.

"Mangkanya ayo makan! Kalo bangun ya bangun. Aku tegas kayak gini ke kamu demi kesehatan kamu juga!" Balas Nasya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya, iya sya aku salah! Udah ya, ayo makan. Kamu suapin aku ya, awwwss!" Ucap Ali, tapi di akhir kalimatnya ia merasakan pusing yang datang lagi. Sontak Nasya terkejut dan khawatir kepada Ali.

"Ya ampun Ali! Kamu kenapa? Kamu pusing? Atau kepalamu sakit? Bentar ya, kamu tahan aku panggil dokter dulu!" Ucap Nasya kawhatir dan langsung berlari untuk memanggil dokter.

Sesaat setelahnya, dokter pun datang dan memeriksa Ali. Dokter mengatakan

"Gimana dok keadaan Ali? Ali baik baik aja kan dok?" Ujar Nasya meminta jawaban. Mata Nasya mulai berkaca-kaca.

"Mas Ali tidak apa apa mbak, dia hanya terkejut atau kaget. Dan dia melakukan gerakan refleks yang sangat mendadak. Dan pusing ini biasanya terjadi jika orang dikagetkan dari tidurnya dan langsung terbangun. Syaraf di otak kan masih tidak bekerja dengan baik, dan jika dipaksakan terbangun secara cepat otomatis syaraf tersebut akan terkejut mbak. Jadi itu yang menyebabkan mas Ali pusing seperti ini. Baiklah mbak, saya permisi dulu!" Ucap sang dokter undur diri.

Nasya mendekati Ali sambil meneteskan air matanya. Ali yang melihatnya terkejut dan bertanya-tanya mengapa Nasya menangis?

"A-ali...! Hiks.... Ma-maafin Na-sya ya!
Hiks... Ga-gara gara Nasya hikss.. Ali.. jadi gini! Ali pusing hiks... Ali sakit... Maafin hiks... Nasya karena bangunin hikss... Ali kasar kayak tadi..!" Ujar Nasya menunduk sambil menangis meruntuki kebodohannya

"Sini sini sini, sekarang kamu duduk, ambil makannya dan suapin aku sekarang. Aku udah laper!" Ujar Ali menarik Nasya pelan untuk menduduki brankarnya.

Tak disangka nasyapun tambah menangis kencang mendengar perkataan Ali. Ali kebingungan dengan Nasya, mengapa gadis itu malah semakin kencang menangis?

"Hey! Kamu kenapa lagi sya? Aku ada salah lagi?"

"Bahkan hiks... Nasya udah bu-buat Ali hikss..ke-laperan kayak gini! Hiks... Nasya emang cewek yang jahat! Na-"

"Sssttt, udah ya diem! Siapa bilang sih Nasya cewek jahat? Ali nggak pernah bilang kalau Nasya itu cewek yang jahat" ucap Ali sambil mengusap air mata Nasya di pipinya
"Ali tadi bilang laper, karena Ali pingin disuapin sama ceweknya Ali. Ali mau ngerasain gimana masakan cewek Ali!" Ujar Ali sambil tersenyum dan menatap manik mata Nasya dalam-dalam.

"Hiks i-iya Li! Na-nasya suapin yah. Ayo sekarang makan! Aaaaaa...." Balas Nasya sambil tersenyum lalu menyuapi Ali dengan telaten dan lembut.

"Hmm enak banget sih masakan cewek aku! Kayaknya kamu udah nggak pantes deh jadi pacar aku!" Ujar Ali yang langsung membuat Nasya membelalakkan matanya dan langsung menunduk sedih.

"Tapi pantesnya jadi ibu dari anak-anak kita! Cieee" lanjut Ali sambil mencolek dagu Nasya. Nasya yang mendengar itu langsung malu dan pipinya merona.

"Iiiiihhh Ali mah, kita itu masih sekolah tauk! Gaboleh ya kayak gitu!" Ucap Nasya sambil memukul mukul lengan Ali.

"Cieee!! Blushing nih ye pacar aku! Pipinya biasa' aja dong jangan merah kek gitu" goda Ali kepada Nasya.
Sontak Nasya memeluk Ali, menyembunyikan warna pipinya di dada Ali.

Ouhh so sweet, Thor juga mau kalek kayak gitu! Bikin iri aja deh!

Hulahu guys!!
Segini dulu yah guys! 🤣
Maap kalo pendek yak!
Maklumin Iyah, masih gak ada pancaran ide!

Udah lah ketemu ke part selanjutnya yah!
Pai Pai ..👋👋👋

Late to Realize (Fat Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang