kembali lagi

1.6K 76 3
                                    

"yang ada apa? Jelasin dong, aku bingung!" Titah Alex pacar Sindi.

Sindi pun menjelaskan kepada kekasihnya itu. Dan mendengar itu, Alex sang kekasih pun dengan senang hati menolong.

"Sya! Nasya gawat, Lo harus tau, i-n-i gawat banget!"

"Ada apaan sih Sin?" Tanya Nasya agak bingung.

"A-ali sya Ali!-"

"Ali lagi Ali lagi, Sampek kapan sih aku harus denger nama itu? Ali kenapa? Bikin onar atau Ali lagi tepe tepe sama cewek? Serah ya, aku gak peduli!"

"Sya stop, lo harus dengerin gue. Jangan motong pembicaraan gue. Ali sekarang lagi drop dan koma selama 2 hari! Dia belum sadar sampe sekarang!." Jelas Sindi dengan nada khawatir.

Sesungguhnya Nasya agak khawatir, tapi mungkin saja ini jebakan Ali. Dan Nasya tak akan mudah percaya begitu saja.

"Ali? Sakit? Sakit apaan? Nyakitin yang iya. Makan ati gitu kok!" Ucap Nasya ketus. Rasa benci Nasya kepada Ali semakin membuncah tak tertahan

"Sya gawat! Gue denger Ali masuk rumah sakit gara gara mag akut, dan dia sekarang koma sya!" Sergah Alex pacar Sindi menyambung omonang kekasihnya.

"Kalian tuh apaan sih? Kalian sekongkol ya buat aku baikan lagi sama Ali? Atau kalian disuruh Ali buat mbujuk aku kayak gini. Gak mempan tau nggak, basii!" Teriak Nasya emosi dan segera duduk kembali di tempatnya.

Prok..prookk..prok...

"Hebat Lo sya hebat! Jadi ini cewe yang selama ini bikin hidup Ali jungkir balik? Cewek yang nggak perduli sama sekali tentang Ali?" Ucap Brian yang muncul dari balik pintu bersama Mika.

"Cewek yang bikin Ali juga ngerelain 2 mobil kesayangannya buat kita, cuma gara gara dia gak mau kehilangan apa lagi nyakitin cewek kayak Lo, yang nggak perduli sama keadaan Ali?" Ucap mika sekarang sambil geleng-geleng kepala.

"Dan gue juga gak nyangka kalo ini cewek yang ngebuat pikiran Ali kacau dan dia sering telat makan karena selalu mikirin dia. Dan ternyata cewek ini juga yang ngebuat Ali nangis di kamarnya sepanjang malam Sampek dia pingsan dan gak bangun Sampek sekarang?!" Ucap Brian emosi dengan mata memerah.

"Tenang ian, Lo jangan sekali-kalo ngebentak dia. Kalo Lo sampe ketahuan sama Ali. Dia bisa marah!" Kata mika memenangkan Brian yang kelewat emosi.

"Lo denger apa yang mika tadi omongin? Nanti Ali marah!. Bahkan Ali tau kalo Lo adalah cewek yang nggak bisa dibentak kayak gitu, dia tau semua tentang Lo, dan setiap dia cerita sama kita tentang Lo dia selalu senyum!" Ucap Brian lagi sambil menangis.

Tak terasa air mata Nasya pun akhirnya menetes, benarkah Ali sedang tidak baik di sana? Apakah Ali begini karenanya? Nasya takut, takut Ali kenapa Napa! Nasya takut kehilangan Ali!

"Asal lo tau sya, dia udah mutusin buat nggak ngelanjutin taruhan itu sama kita karena elo sya elo! Karena dia gak mau bohongin Lo terlalu lama, dia nggak mau kalo Lo sampe kecewa sama dia untuk yang kedua kalinya. Karena Lo itu harta paling berharga di hidupnya setelah almh. Mamanya."

"A-ali, ngg-ngak nggak mungkin. Ali nggak mungkin masuk rumah sakit kan? Hikss... Ali pasti kuat kan?hikss...hiks..Sindi, Alex tolong bawa aku ke rumah sakit tempat Ali di rawat! Aku mau liat keadaan dia!"

"Sya! Kalo lo mau liat Ali sehat, tolong Lo rawat dia sampe sembuh. Kalo Lo udah rawat dia sampe sembuh, silahkan sesuka lo buat ngapain aja. Terserah Lo mau pergi atau gimana!" Ucap Brian lagi yang sudah mulai bisa mengontrol emosinya.

"Yaudah buruan! Anterin aku ke Ali!"

"Yaudah ayo! Nasya lo naik mobil sama gue sama Brian!" Ucap mika.

Late to Realize (Fat Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang