Hari ini hari pertama Rheina memulai sekolah selepas dari MOS. Rheina sudah siap dengan seragam dan rambut yang digerai. Kebetulan hari ini Rizki berangkat lebih awal karena ada rapat OSIS. Jadi Rheina berangkat ke sekolah di antar oleh supir pribadinya.
"Sudah siap neng?"
"Sudah pak"
30 menit kemudian Rheina sampai di sekolah. Rheina segera turun dan kembali mengucir rambutnya agar tidak terkena hukuman. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada pak Seto, "Makasih pak" kata Rheina pada supirnya.
"Sama-sama neng"
Setelah itu Rheina memasuki gerbang GHS. Banyak siswa yang menyapanya tak hanya kaum adam, kaum hawa pun ikut menyapa dan berkenalan dengannya.
"Eh ada Rheina cantik punya aa Genta," ucap Genta sahabat Rey. Rheina hanya bergidik ngeri mendengar rayuan Genta.
Rheina segera berjalan menuju kelas tanpa menghiraukan rayuan Genta.
Kericuhan kelas mulai terdengar setelah ia menginjakan kakinya di depan pintu kelas.
"Selamat pagi semua," sapa Rheina ramah.
Bermacam-macam jawaban banyak di terima oleh Rheina. Mulai dari yang hanya menjawab singkat sampai menjawab dengan rayuan alay yang membuat Rheina menaikan alis heran.
"Pagi."
"Pagi Rheina."
"Pagi neng cantik, duduk sini dong sama aa Reza," ucap salah satu cowok yang sekarang sedang bergerombol dengan kawan-kawannya.
"Cantik banget sih calon pacar ku jadi pengen cepet cepet dapetin kamu nih," rayu Reno diikuti sorakan dari teman-teman sekelasnya.
Rheina hanya diam tak menanggapi ocehan teman-temannya itu. Matanya berkeliling sejenak mencari bangku kosong untuk ia duduki. Yap! Dia sudah mendapatnya. Bangku kosong di sebelah gadis berkepang yang sedang asik dengan novelnya.
"Permisi, gue boleh duduk sini kan?" tanya Rheina sopan.
"Boleh"
Sudah hampir 10 menit ia diam di bangkunya. Ia tak suka keadaan seperti ini. Tetapi siapa yang mau ia ajak bicara? Teman satu bangku nya? Sepertinya tidak dia sedang asik membaca novel tak mungkin Rheina mengganggunya. Semua yang ada di kelas sibuk dengan kegiatannya sendiri. Bukan ini kelas yang ia inginkan sekarang. Merasa bosan ia pun ikut mengambil ponsel nya dalam saku dan membuka akun Instagram miliknya.
"Ah tak ada yang menarik," ucapnya dalam hati. Ia pun menyandarkan kepalanya di meja dan memejamkan matanya sejenak.
'Kringgggg'
Bel sudah berbunyi pertanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai.
"Selamat pagi anak-anak," sapa guru cantik yang sedang berjalan memasuki kelas.
"Pagi bu."
"Sudah siap untuk belajar?" tanyanya
"Sudah bu."
"Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri. Nama saya Kristina Vero Wuryandari kalian bisa memanggil saya bu Vero. Disini saya akan menjadi wali kelas kalian serta mengajarkan ilmu matematika kepada kalian. Kalau ada masalah kalian bisa bercerita, saya akan selalu siap mendengarkan. Baik untuk jam pertama akan di isi oleh saya yaitu matematika. Silahkan siapkan buku dan alat tulis nya di meja," jelas bu Vero.
Pelajaran pun di mulai. Semua memperhatikan penjelasan bu Vero dengan seksama. Berbeda dengan Rheina yang saat ini sedang tidur pulas. Seperti ia akan terkena masalah hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Teen Fiction[Slow update] Ketika sedang lelah mengejar cinta impian, tetapi justru ada cinta yang lain yang setia menanti ruang tuk disinggahi. Bukan hanya sekedar singgah, tetapi juga memiliki seutuhnya. Akankan dia tetap teguh memilih cinta impiannya itu? At...