"Masuk," ucap seorang cowok. Ya, itu Reynand. Cowok nyebelin yang selalu bersikap dingin dan irit bicara.
Rheina celangak-celinguk memastikan bahwa dialah yang sedang di ajak bicara.
"Gue?" tanya Rheina memastikan kembali.
"Buruan."
Rheina masih diam.
"Masuk atau gue tinggal," ucapnya lagi.
Rheina pun akhirnya menurut. Untuk apa menolak, toh dia juga tidak rugi. Tidak ada salahnya menerima bantuan orang lain, lagi pula ia membutuhkan bantuan itu.
"Makasih," ucap Rheina
"Hm"
"Ngapain bantu gue?" tanya Rheina.
Rey hanya diam tak berniat menjawab sama sekali.
"Ish, kalau ada orang nanya tuh dijawab bukan diam. Serasa ngomong sama patung gue."
***
"Dari mana?" tanya seorang lelaki dan sudah pasti itu Rizki.
"Sekolah lah."
"Diantar cowok?"
"Kak Rey," jawabnya malas, "Lo bohongin gue? Katanya latihan kok malah di rumah," selidik Rheina.
"Eh iya, sorry gue tadi salah baca tanggal, ternyata besok."
Rheina membuang napas kasar, "Ya terus kenapa gak coba jemput gue lagi. Dingin tahu di luar, udah hujan gak ada taksi ataupun angkot. Mikir dong gue kedinginan lo malah nyantai. Untung ada kak Rey."
"Iya iya sorry. Tadi nya mau jemput tapi gue kira Lo dah balik."
"Hmm, yayaya."
***
Di kelas x-ipa 2
"RHEINA LIONA CHASANDRA KENAPA KAMU TIDUR DI JAM SAYA?!! KELUAR KAMU SEKARANG!!" Kata Pak Budi
"Hoaamm.. Iya pak kenapa?" kata Rheina seperti tak punya dosa:v
"Keluar kamu! Berani beraninya tidur di jam saya!" Bentak pak Budi garang.
"Aelah si bapak, tidur bentar ae kaga boleh," jawab Rheina.
"Anak baru kemarin aja dah berani gini, keluar kamu!"
Rheina pun keluar dan pergi ke toilet untuk cuci muka. Setelah mencuci muka ia tak tau harus kemana. Rheina pun memutuskan untuk pergi ke lapangan basket. Seperti nya sedang ada pertandingan antar kelas XII. Ia duduk di bangku dan ternyata Reynand sedang bermain di situ, tapi bukan Reynand yang menjadi pusat perhatiannya melainkan Raka, ketua OSIS tampan nan gagah.
"Hai," sapa Dewa dengan ramah. Tentu Rheina terkejut mendapat sapaan itu.
"Hai kak," balas Rheina. Rheina sangat senang sekaligus malu mendapat sapaan dari seorang cowok yang memiliki embel-embel ketos itu.
"Lo anak kelas 10 kan? Yang waktu itu tampil nyanyi?" tanya Dewa.
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Ficção Adolescente[Slow update] Ketika sedang lelah mengejar cinta impian, tetapi justru ada cinta yang lain yang setia menanti ruang tuk disinggahi. Bukan hanya sekedar singgah, tetapi juga memiliki seutuhnya. Akankan dia tetap teguh memilih cinta impiannya itu? At...