Malam hari tepat pukul 19:00 WIB Rheina sudah siap dengan mengenakan baju berwarna pink, celana jeans panjang, dan bando yang menghiasi rambut lurusnya.
Dengan langkah semangat ia berjalan menuju nakas mengambil sebuah yang sedari tadi bunyi.sudah bisa ditebak pasti itu panggilan dari cowok yang akan mengajaknya kencan malam ini.
"Gimana udah siap?"
"Udah. Gue otw turun, bentar."
"Oke."
Telepon pun dimatikan. Kemudian Rheina turun dari tangga untuk menemui Dewa ya g sudah menunggunya.
"Mau kemana?" tanya Rizki dengan nada menginterogasi.
"Mau pergi sama Kak Dewa," kata Rheina
"Dewa? Bukannya gue udah ngelarang lo? Nekat banget sih," tanya Rizki lagi
"Bodo amat. Gue gak perlu izin lo, bunda udah izinin gue." balasnya sembari melangkah keluar.
Rheina pun membuka pintu dan berjalan menuju mobil Dewa. Dewa dengan kaos hitam polos dan jeans hitam panjang berhasil membuat Rheina takjub. Terkesan sederhana, tetapi indah untuk dipandang.
"Hai kak," sapa Rheina.
"Cantik," kata Dewa
"Apa?" kata Rheina pura-pura tak dengar
"Lo cantik banget hari ini kaya bidadari. Gue serasa mimpi tau gak sih ketemu sama bidadari secantik ini."
"Haha jangan berlebihan deh. Btw makasih, kak. Jalan sekarang?"
"Siap." kata Raka
Sesampainya di tempat tujuan Rheina sedikit kecewa karena tak seperti apa yang ia harapkan. Namun, ia tetap merasa senang. Walau bukan tempat yang mewah, tetapi ia sangat menyukainya karena hal yang sederhana belum tentu murahan. Malah justru asik bermain di tempat seperti ini. Sesederhana apapun itu kalau bisa dinikmati kenapa tidak?
Pasar malam. Yap! Mereka mengunjungi pasar malam yang tengah meramaikan ibu kota. Kelap-kelip lampu menambah kesan indah suasana malam. Hiruk pikuk masyarakat mulai terdengar nyaring di telinga.
Pertama kali memasuki area pasar malam, mata Rheina langsung tertuju pada sebuah wahana yang disebut lempar gelang. Dengan antusias Rheina mengajak Dewa menuju wahana itu.
"Yup, kena! Pak nomer 27 dapet hadiah apa ya?" Dengan kegirangan Rheina bertanya kepada penjaga wahana itu.
"Silahkan ambil boneka yang di pojok itu neng," balas petugas.
"Boneka? Yeay, makasih pak," ucapnya kemudian mengambil boneka yang menjadi hadiahnya malam ini, " kak kalau lo bisa kasih gue boneka lagi lo gue traktir makan deh nanti."
"Bener?"
Rheina mengangguk.
Dewa pun segera membuktikan pada Rheina bahwa dia bisa mendapatkan boneka untuknya.
"Eits tunggu, kak." kata Rheina ketika Dewa sedang mengambil ancang-ancang untuk melempar gelang, "pak kalau saya mau boneka lagi harus kena nomer berapa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Teen Fiction[Slow update] Ketika sedang lelah mengejar cinta impian, tetapi justru ada cinta yang lain yang setia menanti ruang tuk disinggahi. Bukan hanya sekedar singgah, tetapi juga memiliki seutuhnya. Akankan dia tetap teguh memilih cinta impiannya itu? At...