Rheina POV
"Habis darimana?" tanya perempuan bersuara serak.
"Habis main nek."
"Main kemana? Anak perempuan main kok sampe malem gini."
"Iya nek maaf." kata Rheina. Kemudian ia pergi ke kamar untuk mandi dan membersihkan kamar.
'ni kamar kok berantakan amat yak, perasaan tadi gue pergi rapi-rapi aja tuh kok tiba-tiba gue pulang berantakan semua. Hhh' batinnya
Rheina segera membereskan tempat tidurnya yang super berantakan. Saking berantakannya bantal dan guling aja bisa jalan-jalan ke bawah kasur.
Setelah membersihkan tempat tidurnya ia berbaring di atas tempat tidur. Mengambil ponsel di sebelahnya dan membuka instagram. Ada banyak dm dari para fans-fansnya tapi Rheina mengacuhkannya ia lebih tertarik melihat quotes-quotes.
Setelah puas melihat quotes cinta Rheina pergi menuju balkon untuk melihat indahnya pemandangan alam di malam hari. Banyak bintang-bintang kecil yang memancarkan cahaya. Juga bulan yang berbentuk sabit menambah keindahan malam itu.
Kak Raka is calling
"Halo kak, kenapa?"
"Gak papa sih kangen aja, gak boleh?"
"Hehe. Ya boleh lah."
"Gak kangen aku nihh?"
"Emm kangen gak yaa?? Kangen aja dehh"
"Lagi ngapain?"
"Liatin bintang"
"Sama dong, tau gak bedanya kamu sama bulan?"
"Nggak, apa emangnya?"
"Kalau bulan selalu menyinari bumi di malam hari, kalau kamu selalu menyinari hidupku di setiap waktu."
"Gombal mulu"
"Baper yak?"
"Nggak, udah malem bobok sana"
"Belum ngantuk, kamu kalau udah ngantuk bobok duluan aja, good night happy nice dreams my princess"
"Night too my Prince."Kemudian telepon di matikan, Rheina kembali ke dalam kamar mencuci muka, tangan, dan kaki lalu mematikan lampu dan menghidupkan lampu tidur. Dengan rasa kantuk yang amat berat ia tertidur dengan pulas.
Reynand POV
"Dari mana Rey?" tanya Sania mama Reynand.
"Dari anyer ma."
"Jahat banget ke anyer gak ngajak mama."
"Hehe. Ya kan Rey sama temen. Ntar deh kapan-kapan kita ke anyer bareng."
"Ya deh. Dah makan? Sana makan dulu."
"Belum dongg." kata Reynand sembarj berjalan meninggalkan mamanya di ruang keluarga.
Setelah selesai makan Rey pergi menuju kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di kasur. Karena terlalu capek, rasa kantuknya tak bisa ia tahan. Perlahan matanya terpejam.
Rheina POV
Esok harinya,
Matahari sudah muncul menyinari kamar Rheina. Namun ia belum bangun, alarm serta suara Nana untuk membangunkannya sudah berkali-kali berbunyi tetap ia tak bangun juga. Akhirnya Nana kembali masuk ke kamar Rheina membangunkan dengan lembut sembari mengelus rambut coklat Rheina.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Teen Fiction[Slow update] Ketika sedang lelah mengejar cinta impian, tetapi justru ada cinta yang lain yang setia menanti ruang tuk disinggahi. Bukan hanya sekedar singgah, tetapi juga memiliki seutuhnya. Akankan dia tetap teguh memilih cinta impiannya itu? At...