Scarlet ~ 30

5.1K 161 0
                                    

SCARLET bersama Natha. Berjalan beriringan dikoridor sekolah. Tepatnya, sudah 15 menit yang lalu jam pulang sekolah tiba. Perkiraan masih sekitar 40% lagi para siswa dan siswi yang masih berada disekolah.

"Mau ke perpus?". Tanya Scarlet sesampainya didepan perpustakaan sekolah.

Natha mengangguk pelan.

"Cuman ngembaliin buku pinjeman.".

"Gue tunggu disini aja."

Natha berdeham. Kakinya langsung menuju kearah pintu perpus. Tiga menit sudah, akhirnya Scarlet bisa melihat batang hidung cowok itu lagi.

"Udah?".

Natha membalas dengan anggukan.

"Lo masih kuat pulang pake motor?".

Natha berpikir sejenak. "Bukan gua gak kuat, tapi nyokap nyuruh gue pulang pake mobil sama pak Bambang". Jelasnya.

Kalo kalian mau tau siapa Pak Bambang itu, ia adalah salah satu supir dari Natha. Bukannya Scarlet akrab dengannya, tetapi ia juga pernah melihat Natha diantar olehnya. Jadi, Scarlet berpikir itu adalah supirnya.

"Mau pulang?".

Scarlet mengganguk sembari tersenyum.

"Bareng gue aja. Sekalian.,".

"Makasih. Gue bisa sendiri kok.".

"Cuaca udah mau mendung".

"Gue bisa pake taksi,". Belanya.

"Taksi terlalu lama.".

"Yaudah, kalo gitu gue juga bisa naik angkot.". Balasnya.

"Jarang angkot jam segini.". Scarlet menghembuskan nafasnya gusar. Ia kehabisan kata-kata. "Bentar lagi Pak Bambang nyampe, mendingan kita tunggu di depan gerbang sekolah aja.".

Ia keberatan jika harus berlama-lama berdebat dengan cowok ini. Secara terpaksa, ia mengiyakan saja perkataannya.

Setibanya di depan gerbang sekolah, Scarlet melihat sosok laki-laki disana, tampan, sudah pasti itu,

Darren.

Scarlet mampu melihat sorot mata elang Darren yang menunjukkan tidak suka walaupun cowok tersebut berada cukup jauh darinya. Cowok itu, seolah melangkahkan kakinya pada tempat gadis itu berdiri mematung.

"Kenapa belum pulang?". Tanya Darren, kali ini cara bicara Darren entah sangat berbeda dari biasanya.

Scarlet menoleh kearah Natha sekejap. Ia tahu, Natha seolah seperti menghindar dari sahabatnya ini.

"Pulang bareng gue aja". Kata Darren.

"Pasti Aman,.". Lanjutnya. Matanya seolah melirik pada Natha.

"Gak perlu". Kata itu berani dilontarkan dari mulut Natha.

"Scarlet pulang bareng gue, bentar lagi jemputan gue dateng. Jadi mending lu minggir.". Tukas Natha.

Satu tonjokkan kasar terdampar dipipi Natha. Ah! Darren membuat ulah lagi. Jangan sampai cuman gara-gara ini, mereka masuk BK.

"Pengecut!". Ucap Darren seraya menonjok pipi milik Natha. Scarlet amat binggung. Ia sungguh tidak habis pikir. Baru pertama kalinya, ia melihat Darren seperti ini.

"Scarlet. Jauhin dia!". Serang Darren. Telunjuknya mengarah tepat pada wajah Natha.

"Cowok ini Cuman bisa bikin sial hidup lo! Dan dia, bakal ngerusak hubungan persahabatan kita". Sambung Darren lagi. Dengan nafas yang hampir ter-engah-engah dan masih menunjuk kearah Natha memakai jari telunjuknya.

Prakkkkkk.....

Suara apa itu? Suara itu adalah suara tamparan. ya, Scarlet baru saja menampar Darren. Ini baru pertama kali di hidup-nya. Darren benar-benar sudah kurang ajar.

"Mana Darren yang dulu? Ini bukan Darren yang gue kenal". Dititik asli, Scarlet benar-benar menahan deras air matanya yang hampir membanjiri pipi nya.

"Gua gak habis pikir, lo bisa ngelakuin hal ini. Natha itu sahabat gue. Dan lo? Juga sama. Tapi kenapa lo seolah bertindak selayaknya anak kecil yang hobinya main tonjok-tonjokan?". Scarlet menghela nafas nya dalam.

"Lo bilang Natha pengecut? Ralat. Seharusnya lo yang pengecut. Kita semua sama-sama udah dewasa. Seharusnya kita bisa nyelesain masalah secara dewasa. Bukan bertindak kayak anak kecil lagi.". Lanjutnya.

Hitungan 2 detik..

Scarlet memegang ujung kepalanya, rasanya seperti ... cenat-cenut.

Ohh, ini hanya pusing. Mungkin saja karna ia sedang banyak pikiran. Scarlet malah memilih untuk pergi meninggalkan keduanya.

Dan mencari beberapa ojek yang lewat.

*************
Gimana gaess?
Maaf ya, aku akuin part ini bener2 gak jelas banget.

Tapi kalian jangan khawatir
Masih ada next part yang dijamin pastinya seru dan baperrrr.
So, waitt yeah

Harap Vommentsnya.

ScarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang