I feel so sorry

344 47 26
                                    

"Jiu-ya..."- Panggil gadis mungil itu sambil membawa dua es krim di tangannya dan tersenyum

"Ah, Sua.. hum?"-Jiu tersenyum

"A-aku membelikanmu es krim, ambilah.."-Sua

"Keduanya?"-Jiu

"HANYA SATU JI -.-" -Sua

"Hahaha.. iya-iya, makasih ya"-Jiu

"O~ Sua-ya.."

"Hm? "

"Ya~~ hahahaha kenapa kau makan es krim seperti anak kecil huh? hahaha"- Jiu

"Ah aigoo.. ratu kecil.."-Ucap Jiu yang sambil membersihkan tangan Sua dengan tisu

"Gausah romantis gitu..."-Sua

"Ish, kalo ngga romantis bukan Kim Minji namanya tau kkk~"-Jiu

"Ah, ya ya terserahmu"-Sua memutar bola matanya malas

"Ji.."

"Hm?"

"Aku mau nanya satu hal.."

"Tanyakanlah apapun itu, ratu kecil kkk~"-Jiu

"Jika suatu saat nanti ada saatnya dimana kita jalan masing-masing.. Apa kau akan tetap disini?"-Sua

"Ah kenapa kau menanyakan seakan-akan kita mau berpisah?"-Jiu

"Aku hanya penasaran.. ak--"-Sua

"Sua-ya.."-Potong Jiu yang membuat Sua terdiam

"Aku tak akan pergi kemana-mana.. Bahkan jikapun suatu saat kita jalan masing-masing, aku tak akan pergi jauh dari mu. Kau tahu apa yang aku rindukan diantara kita bukan? Aku merindukan semuanya yang pernah kita lakukan ."-Jiu

"Fix , Jiu yang bakal gagal move on ini pada akhirnya hahaha"-Tawa Sua

"Jauh dari kata gagal move on, aku tak ingin semuanya berlalu dan berpisah.."

"Karena mendapatkan hatimu adalah hal yang tersulit untuk ku lepaskan dan ku lupakan begitu saja"- Jelas Jiu yang membuat Sua terdiam kembali

"Dan aku akan menjagamu selalu, meskipun pada akhirnya akulah yang akan terluka jika kau benar-benar melupakan cerita yang pernah kita buat ini.. "
.
.
.
.
-off

---
RING RING RING
---

Ku buka mataku perlahan di waktu yang senja menuju malam ini, ah.. rupanya aku ketiduran diruang tamu.

Langsung saja ku mematikan alarm di ponselku dan memulai kegiatan seperti orang normal lainnya di malam hari, bukan sebagai seorang CEO dengan ribuan berkas biasanya.

Ku lihat kalender meja yang ada diruang tamu, rupanya ini sudah hampir 2 minggu aku tak bertemu dengan mereka dan masuk kantor semenjak kejadian itu..

Aku benar-benar penasaran dengan keadaan mereka semua sekarang, terutama keadaan Sua sekarang ini.

Ingin rasanya aku menghubungi mereka, sekilas pikirku teringat dengan kejadian terakhir dengan mereka waktu itu.. 'Mereka meminta bukti untuk alasanku selama ini'.

Pikiranku semakin berantakan, kemana dan dengan apa aku dapat membuktikan semuanya? Orang itu benar-benar rapi dalam permainannya .

Bahkan polisi sekalipun tak dapat melacak keberadaannya, ini benar-benar membuatku semakin gila dan frustasi.

Ku tatap wajahku di cermin dengan warna rambutku yang baru. Merah .. yeah, ini warna yang pernah di inginkan Sua untuk rambutku dulunya. Kini, aku benar-benar mengecat rambutku dengan warna keinginannya setelah sekian lama aku menolaknya.

Sesekali rasa penyesalanku untuk menyembunyikan alasan itu terbesit dalam hatiku, aku benar-benar tidak bisa mengungkapkan hal yang sebenarnya kemereka walaupun bukti itu hanya dengan panggilan yang tak dapat terekam. Sial! Aku telah kehabisan akal untuk ini.

Ku coba tepiskan pikiran itu sejenak dan berjalan keluar untuk menenangkan pikiran ku yang bodoh itu. Ku ambil kunci mobilku, dan pergi tanpa tujuan setelahnya. Aku benar-benar tak tahu ingin pergi kemana untuk sekarang ini.

Sekilas terlintas dikepalaku tentang tempat dimana aku dan Sua sering berkunjung..

Apa aku harus pergi kesana ? Setidaknya untuk melepas rasa rinduku sejenak dan berteriak meluapkan semuanya. Hanya sekali ini, sebelum semuanya benar-benar berakhir.

Ku banting setirku, memutar arah, dan pergi ke tempat itu malam ini. Ke tempat dimana semua orang memulai kenangan romantis dan gembok yang menjadi saksi bisu kisah mereka..

'Namsan Tower'

---

"Tower ini.."-Ucap Jiu yang sambil melangkah ke arah ribuan gembok

"Haah.. gembok-gembok ini.."-Tatap Jiu yang mulai fokus ke salah satu gembok

"Masih ada disini rupanya.."

"Apa aku harus mempercayainya juga?"

"Apa aku harus mempercayai bahwa semua ini hanyalah halusinasi 'romance' ku?"

"Aish, kenapa aku merasa menyesal seperti ini.. ayolah Kim Minji! semuanya telah berakhir, aku yang memulai cerita dengan alur ini.. aku juga yang harus menerima konsekuensinya "

"Tapi pada akhirnya, aku menyesal dengan pilihanku ini bukan?"

"Seandainya stalker itu tidak ada, aku tidak mungkin mengakhiri semuanya dengan seperti ini.. juga..."-Ucap Jiu yang menggantung pembicaraannya

"Benar, aku seharusnya tidak meninggalkan Sua begitu saja di bawah kembang api waktu itu.. Agh! aku bodoh!"

"Aku yakin Bora tak akan pernah mengingat ini, dia akan melupakanku sebentar lagi bahkan selamanya"

"Haah.. bodoh ya, aku benar-benar bodoh ternyata.."

.
.
.

"Lalu.. kenapa orang-orang begitu percaya cinta sejati dengan gembok-gembok ini sebagai saksinya?"

.
.
.
.

" Padahal ini sudah jelas, pada akhirnya akan ada yang namanya perpisahan dan akan ada yang saling melupakan diantara se--"-Ucap Jiu yang kepotong

.
.
.
.
.

"Siapa yang akan melupakannya, Kim Minji?"



-------
TBC

Vote dan commentnya uwu♡

WE JUST BROKE UP | 우린 헤어졌어 (JIBO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang