-We won't regret about the past-
--
Ku tatap sekelilingan bunga canola yang bermekaran luas dan menunjukkan unsur keindahannya disepanjang pulau Jeju ini.
Rupanya aku dan Sua telah kembali dengan musim yang selalu kami rindukan setiap tahunnya. Musim ini juga, yang membuat kami saling melukai dulunya.
Terlintas berbagai macam kisahku dan Sua sejenak, begitu banyak pelajaran yang harus ku ambil dari sana untuk kedepan. Dari tentang kita yang selalu menyelesaikan masalah dengan amarah sampai tentang kita yang saling mengungkapkan untuk mengubah sebuah takdir.
Bukan, bukan kita yang mengubah sebuah takdir. Kita hanya menjalankannya sesuai yang telah ditulis dan selalu berharap tidak ada kesalahan setelahnya. Itulah kita.
Kita yang selalu menangis dan terluka disetiap perjalanannya, pada akhirnya telah berakhir dengan bahagia hari ini.
Kita yang selalu menyalahkan waktu disetiap keadaan, pada akhirnya juga telah teratasi dengan kedewasaan kita.
Kita yang selalu tak pernah dewasa dan hanya memikirkan keindahan dalam sebuah hubungan layaknya sebuah drama, itu hanya membuat kita semakin berpikir lebih egois. Egois karena kita tak pernah menoleh pada kesalahan yang kita perbuat.
Ku nantikan kehadiran Sua di tengah hamparan bunga canola ini sembari menatap air laut yang memancarkan ketenangan setiap hantaman ombaknya. Tenang, namun terlihat kebahagiaan di celahnya. Itulah suasana sekarang.
Semua perasaan, kini telah menjadi satu dalam menantikan kehadiran-nya sekarang. Aku bertemu dengan Sua hampir setiap hari, tak seharusnya aku memiliki perasaan gugup yang luar biasa seperti ini. Bahkan, aku baru ketemunya tadi malam di tengah 'Cherry Blossom' .
Tak jauh dari tempatku berdiri, ada seseorang yang menatapku disetiap langkahnya dalam melewati hamparan bunga canola ini. Mengenakan setelan dress putih dan rangkaian bunga dikepalanya, Bukankah dia terlihat seperti seorang ratu yang turun dari tahta kebangsaan untuk mencari kebahagiaan-nya?
Senyumku terukir tak karuan, rasa kebahagiaan-pun tak dapat ku sembunyikan sekarang. Dia benar-benar paling pintar soal menarik perhatian dan pikiranku disetiap waktu, apapun itu.
Tampak jelas senyum kebahagiaan tanpa paksaan yang diperlihatkannya dalam setiap langkah. Aku berjanji, aku tak akan pernah membuatnya jatuh terluka karena kebodohanku kembali.
Orang yang ku nantikan disini pun telah datang dengan sebuah kebahagiaan tanpa luka. Soal luka, mari kita tutup dan lupakan bersama seiring waktu berjalan, mari kita ingat saja kebahagiaan kita sekarang. Apakah aku tampak egois untuk sekarang ini?
'Dan inilah janjiku, Kim Bora'
**
"Jiu-ya~"
"Minji?"
"Heol, Kim Minji! Kenapa kau tak mau menatapku? Hello~~"-Ucap Sua yang sambil melambaikan tangannya ke wajah Jiu
"Kau terlalu cantik. Aku tak ingin wajahku memerah dihadapanmu sekarang"-Jiu
"Aish, bilang saja kalau setelan dress ini tak cocok dimatamu, iya kan?"-Sua menyipitkan kedua matanya
"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu sedangkan kau dimataku benar-benar terlihat seperti seorang ratu?"-Jiu
"Ya! Berhentilah menggodaku!"-Ucap Sua dengan wajahnya yang mulai merah
KAMU SEDANG MEMBACA
WE JUST BROKE UP | 우린 헤어졌어 (JIBO)
Hayran Kurgu[COMPLETED STORY + OS Bonus] •Fanfiction Special 12K Dreamcatcher Salah Gaul • --- Siapa sangka seorang CEO game terkenal sepertiku bisa putus dengan mak lampir seperti Sua? wanita bertubuh mungil yang galaknya luar biasa. Memilih untuk menetap sat...