PART 21 (kotak musik)

686 17 0
                                    

PART 21 (KOTAK MUSIK)

"Daniel?"ujar Safa pada lelaki itu.

"Ngapain malem-malem gini dateng kerumah gua?"lanjut Safa bertanya padanya.

Tiba-tiba maminya datang menghampiri Safa untuk memastikan siapa yang datang kerumahnya.

"Siapa Sa yang dateng?" ujar maminya itu sambil berjalan kearah mereka berdua.

"Eh...ehmm Daniel mih" sahut Safa sambil menoleh kearah maminya.

"Loh Daniel,ada apa datang malam-malam begini?" ujar maminya pada Daniel.

"Eh tante,maaf ya tante kalau kedatangan saya kesini sedikit menggangu" sahut Daniel sambil mencium tangan maminya Safa.

"Ehh..engga ko ga ngeganggu"

"Kebetulan kita baru aja mau makan malam,ayo kamu juga ikut makan yu masuk" ujar maminya sambil menarik tangan Daniel.

"Eh..gausah tante kebetulan aku udah makan tadi" sahut Daniel menolak secara halus.

"Gapapa makan lagi ayo,kebetulan tante hari ini masak banyak" ujar maminya Safa sedikit memaksa.

"Udah Nil,ayo masuk" sahut Safa.

Karna permintaan Safa dan maminya itu tidak bisa ditolak oleh Daniel,ahirnya Daniel pun pasrah ikut masuk dan makan malam bersama Safa,maminya dan Rian(kakanya).

                               ***

Setelah selesai makan malam Daniel dan Safa duduk diruang utama yaitu ruang tamu,sedikit dingin memang suasananya saat ini karna kejadian tadi siang membuat Safa sedikit canggung.ahirnya Safa memberanikan untuk memulai pembicaraan.

"Ngapain datang kesini malem-malem gini,lagian juga diluar gerimis,nekat banget kayanya emangnya ada hal penting apa sampe kaya gitu?" ujar Safa sedikit sinis.

"Ga ada hal penting ko Sa,gua cuman mau ngasih ini buat lo" sahut Daniel sedikit lembut.

"Gua ga ulang tahun ngapain dikasih kado?"pertanyaan bodoh yang terlontar untuk menutupi rasa senangnya karna Safa diberikan hadiah dari Daniel.

"Emangnya harus pas ulang tahun dulu ya supaya gua bisa ngasih lo hadiah?" ujar Daniel sambil menaikan satu alisnya.

Safa terdiam sejenak karna ucapan Daniel tadi,banyak pertanyaan yang ada didalam hatinya Safa dia masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Daniel malam ini.

"Gua tau mungkin lo sedikit jeulous soal Rena" perkataan Daniel ini membuat Safa tidak bergeming.

Entah apa yang ada didalam pikiran Daniel sampai dia mengatakan hal seperti itu.

Deg.Safa yang tidak bisa berkata-kata lagi dia hanya terdiam dan menundukan sedikit kepalanya,dia tau kalau Daniel memyadari perlakuan aneh Safa padanya itu karna Rena.

"Sotau,geer lo" ujar Safa mulai salting tapi nada suaranya so disinis sinisin sama dia.

"Rena itu cuman sahabat gua,gua bersahabat sama dia dari kecil Sa,awalnya rumah kita deketan,terus satu sekolah pas tk,pas SMP sampe sekarang satu kelas di SMA" ujar Daniel mencoba menjelaskan.

"Gua tadi foto bareng sama dia juga buat dikirim ke kakeknya Rena diMedan Sa"lanjutnya.

"Kakeknya Rena?buat apaan?" tanya Safa mulai percaya.

"Dulu kakeknya Rena tinggal diBogor tapi sekarang udah pindah keMedan,kakeknya nanyain gua katanya kenapa Rena ga pernah main lagi sama gua,kenapa Rena ga sedeket dulu sama gua,jadi ya buat ngeyakinin kakeknya kita foto berdua deh" ujar Daniel sambil tersenyum kearah Safa yang masih memasang muka juteknya.

Teman Rasa Pacar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang