PART 24(BEL RUMAH DANIEL)

632 19 1
                                    

PART 24(BEL RUMAH DANIEL)

                 
                        •••

PART 24

Mobil mini berwarna putih itu berhenti tepat dirumah Safa,Safa yang masih terduduk didalam mobil sambil memainkan ponselnya itu tidak menyadari bahwa dia sudah sampai dirumahnya.

Ya.kadang ponsel kita sendiri bisa mengabaikan lingkungan disekitar kita tanpa kita sadari itu.

Dito yang melihat Safa dari kaca depan mobil hanya berdecak dan menghela nafas pelan,sementara Keisya yang sudah memperhatikan Dito dan Safa dari tadi hanya melipat kedua bibirnya kedalam.

Safa yang menyadari mobil itu tiba-tiba saja berhenti langsung menutup ponselnya dan menaikan kepalanya keatas untuk melihat kearah jendela.

"Udah nyampe ya" tiba-tiba Safa menanyakan hal itu,padahal seharusnya dia tidak bertanya seperti itu karna bisa membuat Dito dan Keisya sedikit kesal,tapi ya namanya juga Safa,cewe cuek.

"Mainnin aja terus tuh hp" timbal Dito kesal.

"Ngga ah jangan dimainin nanti sakit" ujar Safa menggoda Dito yang jelas saja menyulut emosi Dito.

"Sumpah ya Sa,yang tadinya gua gamau emosi jadi kepancing nih!" seru Dito dengan nada yang mulai meninggi.

"Pancing?" pancing ikan maksudnya?"lagi-lagi Safa bertingkah konyol yang jelas saja membuat kedua temannya itu tersulut emosinya.

"Plis deh Sa" Keisya buka suara.

"Hehe iyaiya"

"By the way thanks ya udah mau ngasih tumpangan" terima kasih Safa pada Dito sambil menepuk pundak Dito.

"Yee"

"Gua turun ya,Kei nanti gua kabarin lagi oke" kata terakhir dari Safa sebelum turun dari mobil.

"Sip kabarin lagi aja"

"Kabarin apa?" tanya Dito bingung sambil menaikan satu alisnya.

"Urusan cewe" Ujar Keisya mengisyaratkan bahwa Dito tidak boleh tau masalah ini.

                            °°°°°

Safa yang sedang duduk dimeja riasnya sambil mengoleh-ngoleskan bedak tipis dipipinya untuk bersiap pergi kerumah Daniel.

Sepertinya Safa memang sudah tidak sabar karna sudah hampir satu minggu dia tidak masuk sekolah,sedangkan papinya saja sudah bekerja seperti biasa lagi.

Saat akan mengoleskan pewarna bibir terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar.

Tuk...Tuk...Tuk...

"Sa...." panggil seseorang dari arah luar.

"Ya,mih masuk aja,ga dikunci ko" sahut Safa berteriak.

Mendegar perintah dari Safa,maminya pun langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar untu mengecek keadaan anaknya itu.

"Saa"

"Ya mih?"

"Heeeeuuummm..."

"Wangi banget,mau kemana kamu?" tanya maminya yang sadar dengan bau parfum yang dipakai Safa dikamarnya.

"Mau main sama Keisya mih"

"Ohh"

"Kamu pake parfum merek apa sih,ko wangi banget?" tanya maminya bingung.

"Loh,aku kan beli di tante Haya mih.masa mamih lupa sih" ujar Safa sambil mengerutkan dahinya.

"Masa sih ko wanginya beda sama yang punya mamih?"

Teman Rasa Pacar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang