I

3.5K 292 56
                                    

'Tee, Bagaimana kabarmu sayang? Mae minta maaf karena tidak bisa menghadiri pemakaman Phao mu. Bukan karena Phao mu mantan suami Mae, Namun keadaan disini yang membuat Mae tidak bisa terbang sekarang juga ke Chiang Mai. Mae turut berduka.

Tee, apakah kau sudah memikirkan baik-baik tentang tawaran Mae agar kau pindah kesini? Jika kau bersedia, Mae sudah menyiapkan tiket pesawat mu. Mae akan selalu menunggu kabar baik mu ya.

Jaga diri baik-baik sayang. Jangan terlalu berlarut dalam kesedihan ya. Mae sangat sayang padamu..'



Aku mendesah pelan membaca e-mail yang dikirim ibu ku.

Sudah lima tahun aku belum juga bertemu lagi dengan ibu ku setelah ia menikah lagi dan menetap di desa Loei.

Setelah mereka berpisah, hak asuhku didapatkan oleh ayah ku, sehingga aku masih menetap di Chiang Mai, kota kelahiran ku. Kami hanya tinggal berdua disini, hingga akhirnya kemarin adalah upacara pemakaman ayah ku. Ayah meninggalkan aku sendiri dirumah ini. Rumah yang penuh dengan kenangan.


Aku pikir, ibu ku akan datang kesini untuk terakhir kalinya sebelum ia benar-benar tidak bisa melihat ayah ku untuk selamanya. Namun aku salah, ibu lebih memilih untuk tidak datang dan hanya mengirimiku e-mail belasungkawanya.

Apakah ibu benar-benar membenci ayah ku?

Aku pernah bertanya kepada ayag, kenapa mereka memutuskan berpisah padahal sudah hampir 15 tahun bersama. Ayah hanya menjawab jika itu semua salahnya. Aku tidak bertanya lagi setelah itu, tidak mau membuat ayah ku bersedih.

Ku tatap surat penerimaan mahasiswa baru yang kudapat pagi ini dari salah satu Universitas di Chiang Mai. Aku memejamkan mataku sejenak.

'Mae, siapkan tiket pesawatku ke Loei. Besok aku akan kesana..'


Setelah mengirim e-mail ke ibu ku, aku beranjak untuk mengepak seluruh barangku.


"Phao, Maaf Tee tidak bisa tinggal disini lagi. Tapi Tee janji akan kemari saat Tee sedang berlibur. Tee sangat sayang dan rindu padamu Phao.." aku memeluk bingkai foto Phao ku yang berada diatas nakas.


------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Loei, Thailand


Setelah sampai di bandara Loei, ibu menjemputku bersama ayah tiri ku. Aku menutup kedua mataku dengan tangan kiriku ketika melihat ibuku mengangkat banner  bertuliskan namaku dengan emoticon love.

'Mae tidak pernah berubah. Selalu membuatku malu..' batinku.

Aku menarik kembali koperku dan berjalan mendekati mereka.

MY WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang