"Selamat pagi cantik.." aku menggeliatkan tubuhku lalu memeluk P'Tae yang berbaring disampingku. Aku merasa malu seketika saat P'Tae memanggilku 'Cantik'.
"Ugh. Aku tidak cantik.." ucapku seraya menempelkan wajahku pada perpotongan lehernya, mengesap bau kayu manis yang menguar dari bau tubuhnya.
Aku sangat kecanduan dengan aroma tubuhnya.
"Baiklah tampan.."
PLAK
"Jangan mengejekku!" Ucapku seraya memukul pelan lengannya.
"Kalau Tee tidak cantik dan tidak tampan, lalu apa donk?" Godanya lagi.
"Aku imut tau.." balasku seraya mengedip-ngedipkan kedua kelopak mataku dan memanyunkan bibirku.
"Cai.. cai.. Tee imuttt..." Tae mulai mengecup bibir dan juga seluruh bagian wajahku. Sejak pulang kerumah orang tua ku, Tae tidak pernah meninggalkan ku sama sekali, ia akan selalu sigap untuk menjadi suami dan juga calon ayah yang baik.
Seperti pagi ini, ia akan bangun pagi-pagi hanya untuk membuatkan ku sarapan. Aneh memang, aku tidak pernah merasa mual jika makan masakan Tae. Sepertinya anak ku sangat menyukai makanan buatan ayahnya.
"Tee lapar..."
"Phi sudah membuatkan nasi omelette untuk Tee khap.."
"Eunghhh. Ga mau. Tee mau makan ini.." ucapku seraya duduk dipangkuannya dan menggesekan bagian bawah kami.
Harus aku akui jika aku tidak pernah bisa menahan hormon seksualku, apa lagi saat berduaan dengan P'Tae. Rasanya aku kecanduan setengah mati.
Makanya aku tidak mau jika jauh-jauh darinya. Apa aku sedang mendapatkan karma ku karena dulu aku begitu ingin jauh dengannya?
Tapi tak apa, aku hanya tidak ingin merasakan hidup tanpanya.
Kalian pikir setelah aku bertemu dengan P'Tae di Nong Khai, tak ada hal buruk terjadi dan berakhir dengan bahagia?
Tidak. Aku harus merasakan ketakutan saat P'Tae melawan para Vampire yang ingin mencoba menyerangku.
FLASHBACK
Setelah menangis hingga tertidur diatas pelukan P'Tae, aku terbangun masih diatas pangkuannya, tapi aku dan P'Tae berada diatas kasurku.
Aku menatap P'Tae dengan perasaan bercampur aduk. Wajah damai P'Tae yang tengah tertidur pulas menghangatkan hatiku.
Dengan hati-hati, aku meraba-raba wajah tampannya. Mulai dari alis tebalnya lalu hidung mancungnya hingga bibir penuhnya.
GREB
"Tee, kau terbangun na?" Aku tersentak dan langsung menyembunyikan wajahku pada dada bidangnya saat P'Tae menggenggam tanganku yang meraba-raba wajahnya.
Duh. Aku malu sekali.
"Ada apa Tee?"
Aku menggeleng-gelengkan wajahku, engan dan terlalu malu untuk menatapnya.
Tiba-tiba P'Tae bangun dari posisi tidurnya, membuatku mau tak mau ikut terduduk disebelahnya.
"Ada apa?" Tanyaku saat melihat tubuh P'Tae menegang seraya mengendus-ngeduskan hidungnya pada sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WOLF
WerewolfSUDAH DIBUKUKAN ❤️ Highest ranking : #1 forthxbeam (2018/12/15)💛 #1 SBFIVE (2019/1/17) 💛 #1 TaeXTee (2019/1/18) 💛 A side story of 'FATE' 🏹 Tee Jaruji tak pernah merasakan cinta sebelumnya hingga seorang Werewolf yang ditakutinya mengklaim diriny...