II

2.1K 285 36
                                    

Aku menatap gemas ketiga pups yang berada dipangkuanku. Kira-kira mereka berumur tiga bulan. Dengan hati-hati aku mengangkat salah satu pup yang memiliki bulu berwarna putih keabu-abuan dan memberinya dot susu. Ia menyambutnya dengan semangat, sepertinya ia kelaparan.

Tanganku yang lain memberi dot pada pup berbulu merah keemasan, diantara mereka bertiga, pup ini memiliki badan yang lebih gemuk.

"Sayang maaf aku pulang telat.." seorang pria yang hanya menggunakan jeans navy selutut datang lalu menggendong pup berwarna putih yang berada diatas bantal kecil disebelahku.

"Tidak apa-apa krap.." jawabku tanpa melihat kearahnya. Aku terlalu asik memandangi pups yang sedang berada dalam pangkuanku.

"Terimakasih telah melahirkan mereka sayang. Aku benar-benar merasa bahagia.." aku mematung mendengar perkataannya.

Apa?

Pups ini anakku?

Dan aku yang melahirkannya?

Ini gila!

Aku menggelengkan kepalaku seraya menatap ketiga pups ini secara bergantian.

Aku pria.

Aku tidak mungkin melahirkan.

Dan sangat tidak mungkin melahirkan anak serigala.

Aku terbangun dari mimpi buruk. Ini mimpi buruk kedua sejak seminggu aku berada didesa ini.

Aku mulai bersandar pada sandaran kasur dan memijat kepalaku yang terasa pusing. Bangun tiba-tiba karena mimpi adalah sesuatu yang menyebalkan buatku.

Aku melirik kearah jam dinding.

Aku mendesah saat melihat jika jarum jam dinding masih menunjukkan pukul tiga dini hari.

Aku harus bisa tidur dengan nyenyak kali ini terlebih aku harus bangun pagi, karena aku harus mendaftar kuliah.

------------------------------------------------------------------

KRING KRING

Aku meraba-raba kearah nakas disampingku dan berusaha meraih alarm yang berbunyi tanpa henti seakan memaksaku untuk bangun.

TAP

Akhirnya aku bisa menggapainya juga. Setelah mematikannya, aku memutuskan untuk memejamkan mataku sejenak. Berleha sebentar tak ada salahnya kan?

"Shiiaa!" Aku memekik saat mataku melihat jam menunjukan pukul setengah sebelah. Sial aku ketiduran lagi setelah bangun jam tujuh tadi.

Aku langsung meloncat dan masuk kedalam kamar mandiku. Aku harus mandi secepat mungkin. Jika bukan karena hari ini adalah hari terakhir pendaftaran, aku tak akan sepanik ini.

Aku merutuki kedua orang tua ku yang juga tidak membangunkan ku.

Setelah membersihkan diri, aku bergegas keruang tamu untuk mencari ayahku. Alisku bertaut saat yang ku lihat duduk disofa adalah temanku, Godt. Ia tersenyum dan mengucapkan selamat pagi untukku.

Dia meledekku ya?

"Apa yang kau lakukan disini Godt?" Tanyaku dengan raut wajah bingung.

"Tee. Godt yang akan mengantarmu ke universitas. Phao mu ada urusan mendadak.." teriak ibuku dari arah dapur.

"Mae! Kenapa tidak ada yang membangunkan ku sih?" Gerutuku.

"Mae sudah memanggil dan mengetuk pintumu berkali-kali tapi tak ada jawaban tadi.." ibuku kini menghampiri ku dengan apron bercorak bunga matahari dan spatula ditangannya.

MY WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang