jika kau bertanya cerita yang baru saja mark dengar itu karangan atau bukan, jawabannya seratus persen asli.
saat mengatakan kalau ibunya pelacur dan ayahnya tukang mabuk yang kasar, donghyuck serius. dia memang terlahir dari keluarga yang begitu rendah.
dia memutuskan mencari peruntungan dengan keluar dari jeju bermodal nekat dan sedikit tabungan yang diam-diam donghyuck kumpulkan sejak jhs.
sungguh, donghyuck luar biasa muak akan kehidupannya di jeju. meskipun kehidupan di seoul keras. sangat. setidaknya dia tidak perlu melihat pria-pria hidung belang yang datang silih berganti mengantar ibunya, atau mendapat pukulan di tubuh ringkihnya sebagai pelampiasan rasa kesal sang ayah karena kehabisan uang untuk membeli alkohol.
meski harus bekerja banting tulang, tidur sangat sedikit dan belajar mati-matian setiap ada kesempatan (donghyuck harus mempertahankan beasiswanya bagaimanapun caranya) karena sebenarnya dia tidak dianugrahi otak cerdas sejak lahir. dia bukan si jenius yang hanya dengan sekali baca langsung paham. donghyuck tetap bersyukur masih diberi kekuatan untuk bertahan.
lalu sekarang... seorang mark lee, atau mari kita panggil tuan muda minhyung. datang padanya. mengatakan kalau dia tertarik pada orang seperti dirinya, kalian pikir apa yang akan donghyuck lakukan?
kehidupan memang tak seindah ataupun semenyedihkan drama, tapi terkadang drama itu ada benarnya. bukan bagian indah yang ingin donghyuck jabarkan, tapi bagian melankolisnya.
pernahkah kalian menonton drama tentang cinta si miskin dengan si kaya yang ditolak keras oleh keluarga tokoh kaya?
ada banyak referensi jika kalian ingin nonton. boys over flowers salah satunya. oke, mark dan komplotannya mungkin memang terlihat seperti f4, tapi bukan itu maksud donghyuck memberikan perbandingan.
dia mengajak kita berpikir realistis. apalagi ini bukan drama. keluarga mark adalah keluarga terpandang, terlibat dalam hubungan dengan orang rendahan seperti dirinya pastinya bukan termasuk ke dalam hal-hal yang mereka sukai.
kecuali jika mereka cukup gila untuk menerimanya, bisa jadi karena pecitraan. kadang orang kaya ingin terlihat seperti malaikat dengan menerima orang-orang rendahan dalam lingkar kehidupannya.
seperti penjabat yang ingin terlihat merakyat dengan merangkul gelandangan, kita tidak pernah tau jika dibalik senyuman si penjabat sebenarnya dia tengah menggerutu akan betapa jijiknya dia sekarang.
jika dipersentase, analisa donghyuck mengatakan tidak ada seperlimanya yang benar-benar tulus. sisanya pencitraan.
donghyuck hanya tidak mau mengambil resiko dengan terlibat bersama mark.
diterima atau ditolak akan sama buruknya bagi donghyuck.
jadi saat mark mengatakan kalau dia tidak main-main, perlu tindakan serius untuk menghadapi sang tuan muda. semuanya memang akan lebih mudah jika mark hanya main-main, sayangnya tidak. donghyuck sudah melihat sendiri kesungguhan di mata pemuda itu.
itu bukahlah hal bagus bagi donghyuck. dia harus tegas.
"kau sudah mendengar semuanya." kembali ke masa sekarang, di mana mark termenung dan donghyuck selesai merapikan pakaiannya. "terlepas dari itu semua, aku tidak punya cukup waktu untuk bermain cinta-cintaan."
mark masih terdiam. dia cukup syok akan pernyataan yang barusan dia dengar.
"asal kau tahu, berkat kau aku kehilangan pekerjaanku di cafe. pagi ini aku akan mencoba mencari peruntungan dengan agen jasa pengantar koran dan susu jika saja kau tidak menahanku." donghyuck menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan.
"sekarang aku mempertanyakan kewarasanku, bagaimana bisa aku membongkar aibku sendiri padamu? tapi setelah kupikir-pikir, kau memang harus mendengar semuanya. dengan begitu kau bisa pergi menemui gadis ataupun lelaki dari keluarga baik-baik, bukan orang sepertiku. terlebih aku sama sekali tidak tertarik dengan hubungan semacam itu.
hidup di seoul itu mahal. aku sampai harus melakukan banyak pekerjaan dan makan seadanya karena biaya tempat tinggal di sini benar-benar mahal."
mark memejamkan mata. menghembuskan napas keras-keras lalu menyugar rambut hitamnya ke belakang. jari-jari panjangnya meluncur indah di antara helaian rambutnya, sejenak donghyuck terpana. namun detik itu juga segera menepisnya. mark itu luar biasa tampan, donghyuck memang terlihat acuh tapi dia tidak bisa berbohong dan mengelak akan pesona mark.
"kau bisa tinggal denganku." mata mark masih terpejam.
donghyuck tertawa mengejek, "sekarang apa lagi, sunbae." sengaja. donghyuck sengaja menekan kata sunbae dengan nada mencemooh.
jika saja donghyuck bukan orang yang mark sukai, ciuman manis dari tinjunya mungkin sudah melayang indah di wajah pemuda itu.
sayangnya mark lebih suka melayangkan ciuman yang lain ke wajah atau mungkin seluruh bagian tubuh donghyuck. sesaat mark hanyut dalam fantasi liarnya jika saja sang objek imajinasinya tidak menyalak seperti anjing.
"aku tidak suka dikasihani!"
iya, anjing manis yang galak. perlu dijinakan.
abaikan mark dan segala pemikiran gilanya.
"siapa yang mengasihani siapa?" tanya mark retoris. "aku sedang mencoba untuk berkompromi."
kedua tangan donghyuck terlipat di depan dada. senyuman miring tercetak di wajahnya.
"lalu kesepakatan apa yang coba kau tawarkan?"
"tinggal bersamaku, aku akan menanggung biaya hidupmu. kau akan punya banyak waktu nantinya. yang perlu kau lakukan hanyalah memberiku kesempatan untuk menunjukan perasaanku."
donghyuck berdecih.
"jika aku tidak mau?"
"aku terpaksa melakukan cara kotor." mata mark berkilat jahat. donghyuck bergidik, tetap mencoba terlihat tenang.
"seperti?" jantung donghyuck berdebar penuh antisipasi.
"membuatmu kehilangan beasiswa?"
rahang donghyuck mengeras. "terdengar sangat licik. kau benar-benar bajingan gila, mark lee."
"kau yang membuatku terpaksa memasukan opsi itu."
donghyuck membuang napas gusar.
"aku benar-benar tidak mengerti." erangan frustasi terdengar kemudian. "dari sekian banyak orang di luar sana... kenapa harus aku?!"
"mau tahu kenapa?" mark mengambil satu langkah mendekat. donghyuck menengadah, menatap bola mata segelap langit malam. "karena kau pantas dicintai... donghyuck-ah."
-
afsbsyxngaoaqwixvc nulis apaan dah guee, lebay banget 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[PG-15] risk | markhyuck ✔
Fanfictiona fear of happiness doesn't necessarily mean that one is constantly living in sadness. 💌 markhyuck [yaoi.au.lowercase]