menjadi kekasih mark sama artinya dengan menjadi pusat perhatian. donghyuck benci itu. apalagi tatapan mencemooh juga sengit yang orang-orang lemparkan padanya saat ia tengah berjalan seorang diri menuju kantin.
bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, seperti biasa donghyuck akan keluar kelas seorang diri untuk makan di kantin. dia tidak punya teman, sebenarnya dulu ada beberapa murid di kelasnya yang menawarkan diri namun respon donghyuck yang kelewat dingin membuat satu persatu dari mereka mundur dan memilih abai. setidaknya mereka sudah berbaik hati untuk memulai. begitu pikir mereka.
apa bagusnya sih introvert itu?
wajahnya juga biasa-biasa saja.
ini pasti hanya permainan mark sunbae dan teman-temannya.
tidak mungkin selera orang sesempurna mark lee serendah itu.
telinga donghyuck tidak tuli. dia masih bisa mendengar dengan jelas bisikan kelewat keras dari gerombolan siswi yang dengan terang-terangan menatapnya. dari ujung rambut sampai kaki, jelas-jelas jenis tatapan merendahkan.
si pemilik kulit tan mendengus. biarkan orang-orang berbicara sesuka hati mereka, toh mulut-mulut mereka. semuanya akan berakhir dalam sebulan, yang perlu donghyuck lakukan hanyalah bersabar sebentar.
hanya sebulan.
"kau tidak membaca pesanku?" langkah donghyuck terhenti karena tarikan pada lengannya. pelakunya sudah pasti mark lee, memang siapa lagi manusia kurang kerjaan di sekolah ini yang sedang gencar mendekati donghyuck?
"tidak." donghyuck menjawab singkat, menyingkirkan tangan si kakak tingkat dari lengannya. hidung mark mengerut tidak suka.
"besok lagi tunggu aku, kita bisa bejalan bersama ke kantin."
donghyuck hanya mendengung, enggan memberi jawaban pasti. sifat menyebalkannya muncul, anak ini benar-benar tidak bisa diajak kerjasama. dia memang memberi ijin untuk mark mendekat tapi dari setiap respon dan sifat yang ditunjukan jelas sekali kalau dia berusaha membuat mark jengah. kalau perlu menyerah sebelum waktunya.
mark mengusap wajahnya dengan kasar. ditatapnya punggung sempit donghyuck yang sudah berada beberapa langkah meninggalkannya. tatapan sendu dia berikan. tidak. mark tidak akan menyerah semudah itu, dia akan menunjukan pada donghyuck kalau dirinya tidak main-main. mark yakin dibalik sifat dingin yang pemuda manis itu tampilkan tidak lebih dari kedok semata.
bruk
mata mark melotot kaget. dia langsung berjalan cepat menghampiri donghyuck yang tiba-tiba terjatuh padahal daritadi mark perhatikan anak itu baik-baik saja. dia berjalan di area yang lenggang dan rata, tidak mungkin tersandung. pun dekat meja yang diduduki murid-murid lain juga tidak. tidak mungkin ada orang iseng yang menjegalnya. mark memperhatikan anak itu daritadi, jelas sekali kalau donghyuck tiba-tiba oleng lalu jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PG-15] risk | markhyuck ✔
Fanfictiona fear of happiness doesn't necessarily mean that one is constantly living in sadness. 💌 markhyuck [yaoi.au.lowercase]