donghyuck tidak pernah benar-benar menyukai sesuatu. entah itu makanan, olahraga ataupun mata pelajaran. selama ini dia tidak punya waktu untuk benar-benar menikmati hidupnya. dan untuk pertama kalinya, akhirnya donghyuck menemukan sesuatu yang dia suka. memeluk mark.
rasanya dia tidak mau melakukan apapun seharian ini, cukup berada dalam pelukan mark, donghyuck sudah merasa sangat senang. sekarang pukul sepuluh, setelah sarapan mark mengajaknya nonton film dengan laptop yang ditaruh di atas meja kecil depan sofa.
donghyuck bukanlah penikmat film, dia lebih suka menghirup dalam-dalam aroma tubuh mark, memainkan kaos polos yang pemuda itu pakai, atau sekedar menggenggam tangannya. mark sendiri tidak keberatan, hanya saja.... tingkah donghyuck yang amat menggemaskan dan terlalu menempel padanya sangat tidak baik untuk kesehatan jantung juga imannya.
jika diperhatikan semburan merah samar terlihat di wajah putihnya. lama-lama mark bisa gila!
"hyuck, bukankah tadi hyungseob hyung memberimu cheese cake?"
oh ya, ngomong-omong tamu yang datang pagi-pagi tadi hyungseob. dia memberi sekotak cheese cake. katanya kemarin saat diperjalanan pulang toko kue langganannya sedang ada promo. hyungseob kalap membeli 5 kotak cheese cake, berhubung woojin sudah mabuk karena disuruh menghabiskan sekotak seorang diri, hyungseob berbaik hati memberikannya pada donghyuck dan mark. 3 kotak lainnya entah jatuh ditangan siapa.
"ada di kulkas. kau mau kuambilkan?"
mark mengangguk kaku.
"kalau begitu sebentar." begitu pelukan donghyuck terlepas, mark meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
mark memegang dadanya yang berdebar kacau.
donghyuck kembali tidak sampai 5 menit. dia mengambil dua potong cheese cake dengan topping choco malt. ditaruh di piring kecil, lengkap dengan garpunya. dia menyodorkan salah satunya pada mark.
"terima kasih."
donghyuck mengangguk, senyuman manis tersungging di wajahnya.
jantung (ಥ ͜ʖಥ) kumohon bertahanlah!
gah! siapa yang kemarin sok-sokan mengatakan ingin melihat senyum donghyuck lagi?! cih, dasar lemah.
"itu film apa?" tanya donghyuck menunjuk laptop yang sedang menayangkan adegan anak perempuan membawa seekor burung merpati yang sudah mati.
"thriller, judulnya orphan."
donghyuck mangut-mangut. rambutnya bergoyang pelan seiring dengan gerakan kepalanya. setiap gerakan anak itu tidak luput dari penglihatan mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PG-15] risk | markhyuck ✔
Fanfictiona fear of happiness doesn't necessarily mean that one is constantly living in sadness. 💌 markhyuck [yaoi.au.lowercase]