Chapter 9

2.7K 216 5
                                    

Pertemuan

Hye mi sudah berdiri di depan rumah Bibi Han ja dengan tak sabaran. Senyum semringah terus terlukir di wajahnya. Hatinya seperti berbunga-bunga malam itu. Sudah sejak siang ia menantikan datagnya malam.

“ Bibi..!!! ”

“ Cepatlah..!! ”

“ Hye Mi tidak ingin terlambat..!!! ” teriaknya

“ Tunggu sebenatar...” sahut Bibi Han ja dari dalam kamar. Tak lama kemudian ia pun keluar dari dalam rumah.

“ Sudah kubilang..!! ”

“ Jangan terburu-buru... ” tandasnya.
Hye mi hanya tersenyum bahagia sembari merangkul lengan Bibi Han ja dengan manja.

“ Ayo pergi...!! ”

“  Let’s Goo !!! ” serunya dengan girang.

Bibi Han ja hanya tersenyum tersenyum tipis melihat tingkah Hye mi.

ia pun menepuk pelan puncuk kepala Hye mi seperti anaknya sendiri. Suasana di tengah kota benar-benar ramai. Lampion bewarna-warni terlihat disepanjang jalan. Beberapa pedagang terlihat menjajakan dagangan mereka.

Beberapa gadis dengan hanbok yang terlihat mahal berjalan melewati kerumunan itu. Hye mi hanya mencibir pelan melihat mereka.

Beberapa pemuda yang seperti mereka juga terlihat berjalan disekitar situ. Namun pusat dari festival itu adalah sungai Han.

Dimana semua orang akan meletakkan Lampion mereka di sepanjang sungai Han. Lampion-lampion itu berbentuk seperti bunga teratai yang di helaian daunnya tertulis harapan mereka dan ada juga yang menebarkan lampion ke udara.

“ Bibi,,”

“ Lampion apa yang kita butuhkan..?? ”

“ Model yang teratai atau yang biasa saja..?? ” tanya Hye mi didepan penjual Lampion

“ Pilih yang biasa saja,,,”

“ Lampion itu akan membawa harapanmu langsung ke Dewa..” jawab Bibi Han ja

“ Lalu yang teratai untuk apa..?? ”

“ itu untuk permohonan tentang cinta...”

“ biasanya para pemuda dan gadis yang melakukan itu.. ”

“ Ouhhwww... ”

“ Kenapa Hye mi..?? ”

“ Apa kau ingin membuat harapan pada seorang pria..?? ” selidik Bibi Han ja

“ Ahahhahaha....”

“ Pria apaan sih Bibi, yang Hye mi liat setiap hari adalah pria mabuk di kedai..”

“ Tidak ada yang menarik di mata Hye mi...” gurau Hye mi dengan malu-malu

“ Mau Bibi kenalkan dengan seorang..?? ” tawar Bibi Han ja

“ Tidak Bi,,”

“ Mending Bibi cari untuk Bibi saja...” ujar Hye mi sembari meninggalkan Bibi Han ja.

Ia berjalan menuju jembatan dengan lampion di tangannya. Bibi Han ja pu segera membayar lampion yang di ambil Hye mi dan bergegas mengikutinya.

Namun Hye mi semakin berjalan jauh meninggalkan Bibi Han ja. Kerumunan orang-orang membuat keduanya semakin terpisah.

Waktu pelepasan lampion semakin dekat. Orang-orang mulai berjalan mengambil posisi untuk melepas lampion mereka.

“ Bibi,...”

“ Kita melepaskan lampion milik kita disini saja..” seru Hye Mi. Namun setelah sadar tak ada yang menyahut perkataanya. Ia pun segera memalingkan wajahnya mencari Bibi Han ja.

“ Bibi..?? ”

“ Bibi Han ja..?? ”

“ Bibi Dimana..?? ” seru Hye mi dengan keras. Raut wajahnya terlihat sedikit panik.

Ia berjalan menabarak orang-orang yang lalu lalang di hadapanya.

Akhirnya padangannya tertuju pada seorang wanita yang sedang berdiri di dekat bibir sungai dengan wajah khawatir. Benar saja wanita itu adalah Bibi Han ja.

“ Bibi...!!! ” teriak Hye mi dengan keras. Bibi Han ja yang mendegar teriakkan Hye mi berbalik menatap ke arahnya. Ia hanya menggerakkan tangannya dengan melamabai untuk memanggil Hye mi untuk mendekat kearahnya.

Wajah lega terlihat jelas di wajah Hye mi dan dengan langkah cepat ia berjalan mendekat namun sialnya seorang pria tinggi menghalangi jalanya. 

Saat Hye mi berjalan kekanan ia juga ikut kekanan. Saat ke kiri ia juga ikut kekiri. Hye mi menarik nafasnya. Wajahnya terlihat kesal.

“  Silahkan...” ujar Hye mi dengan sopan. Ia berusaha memberikan jalan untuk pria itu dengan kepala tertunduk, berusaha menyembunyikan ekspresinya kesalnya saat itu.

“ Hye Kau..!! ” balasnya. Suara berat itu tidak terdengar asing di telinga Hye mi. Hye mi pun mendongak kepalanya menatap ke arah sang pemilik suara.

“ Mmm..?? ” gumam Hye mi dengan bingung.

Pria yang berdiri dihadapanya itu menutupi wajahnya dengan sebuah kain. Hingga hanya terlihat sepasang matanya.

Poni panjang miliknya ia sisihkan ke arah samping wajanhnya.

“ Silahkan lewat Tuan...” ucap Hye mi kembali. Pria itu tersenyum tipis dibalik kain penutup mulutnya.

“ Aku pikir kau kembali ke dunia anehmu itu.. ”

“ Nyatanya kau masih disini..” ucapnya dengan lirih sembari berjalan melewati Hye mi begitu saja.

Hye mi masih terpaku mendengar perkataan pria itu. Otaknya seakan lama memproses apa yang baru saja ia dengar.

“ Apa yang barusan pria itu gumamkan..?? ” tanya Hye mi pada dirinya sendiri.

Ia kembali mengingat apa yang dikatakan pria asing itu. Ketika sarafnya telah mentrasfer pesan yang ia terima di otaknya. Pupil mata Hye mi membulat besar seketika. Ia berbalik menatap punggung pria asing itu.

“ Hey Kau..!!!! ” teriak Hye mi dengan keras hingga orang-orang yang berada di sekitarnya tersentak kaget dan menatapnya dengan heran.

“ Pangeran Bodoh atau apalah itu..!!! ” hardiknya dengan keras.

Pria asing itu sontak berbalik begitu saja saat mendegar panggilan Hye mi yang di tunjukkan olehnya. Bibi Han ja yang mendegar keributan itu berjalan dengan cepat ke arah Hye mi.

“ Apa yang dilakukan gadis bodoh itu..? ” ngerutu Bibi Han ja dengan kesal

Orang-orang disekitar situ masih terpaku memandang Hye mi dengan Pria asing itu. Apalagi saat Hye mi menyebut kata Pangeran. Semua orang menatap tajam ke arah Pria asing itu.

“ Kau..!!! ”

“ Kemari...!! ” panggilnya dengan jari telunjuk yang digerakan ke arah Pria asing itu.

“ Apa yang kau bicarakan Nona..?? ” tanyanya dengan kesal. Hye mi pun berjalan mendekat kearahnya.

“ Kau pria yang waktu itu kan..?? ”

“ Yang datang ke sekolahku..”

“ Dan membawaku ke sini..”

“ kau harus membawaku kembali ke tahun 2018...” ujar Hye mi dengan bertubi-tubi.

“ Oh,ya Mana Tope--- ”

Dengan cepat tangan pria asing itu membukam mulut Hye mi. Segera aja angin berhembus dengan cepat disekeliling mereka.

Orang-orang yang berada disekitar pun berusaha menahan sapuan angin itu.

Angin itu berhembus dengan kencang hingga berhasil menerbangkan beberapa lampion keudara.

#30DWC
#30DWCJILID15
#DAY24
#Squad2

The Mysterius Man ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang