Happy reading...Gue berjalan di koridor sekolah ketika sampai di depan kelas, gue langsung masuk. Tanpa berpikir walau banyak sosok mata yang melihat nya dengan berbeda beda tatapan. Dan gue langsung duduk di kursi gue. Menyenderkan punggung di bagian kursi.
"heu" desah gue.
"dari mana aja lo ca? Ko baru dateng? telat ya lo? Ko bisa masuk sih?" tanya vina berbondong bondong.
"satu satu dong vin kalo nanya" jawab gue malas.
"yaudah. Lo telat?" tanya vina sok agak serius.
"iya".
"ko bis-----
Belum sempat melanjutkan ucapan. Sosok alisa muncul dari balik pintu dan berlari ke arah caca dan vina."eh eh. Masa artha di hukum di lapangan. Dia lari lari gitu, akibat anak brandalan ya gitu. Haha" sinis alisa. Dan gue yang mendengan itu pun langsung keluar kelas dan berlari ke lapangan mencari keberadaan artha yg sedang di hukum.
"eh ca lo mau kemana?" teriak alisa yang tidak di jawab oleh caca.
Gue mencari keberadaan artha dan ya. Gue ketemu dia. Tanpa berpikir lagi gue langsung berlari mengejar artha yang memang dia pun sedang berlari seperti apa yang di tugaskan bu lina.
"artha tunggu" teriak gue karna cape terus mengejar artha yang terus tidak berhenti.
"ish! Tunggu gue" teriak gue sekali lagi karna artha tidak sedikitpun berhenti, walau pastinya dia mendengar.
"ck.cepet banget sih larinya!" decak gue.
Gue berhenti sebentar karna merasa sesak nafas. Sedangkan artha masih terus berlari tanpa memerdulikan teriakan caca dan panggilan caca yang berkali kali.
Seperti heran artha pun berhenti karna tidak mendengar teriakan cewek gila itu lagi. Lebih tepat nya caca.
Artha berbalik dan melihat caca yang sedang berjongkok dan mengatur nafasnya.
"artha tunggu. caca gak kuat lagi ngejarnya" ucap caca yang masih mengatur nafasnya.
Artha diam membisu di tempat, dan menatap datar caca. Tanpa tidak berminat sedikitpun menghampiri caca yang sedang seperti mau mati.gg.
Tiba tiba...
Brugggg...
Sebuah Bola voly menghantam keras bagian kepala caca.
"artha tolongin ca---
Seketika hitam dan gelap menerpa mata caca. Dan caca pinsan.artha yang kaget langsung menghampiri caca yang sedang pinsan tepat di tengah tengah lapangan.
"nyusahin banget sih!" kesal artha dan langsung membawa caca ke uks.
Di sisi lain ada yang menatap tajam dan benci kepada artha dan caca.
~~~
"artha ini kenapa? Abis lo apain ni cewe?" tanya petugas pmr yang heran dengan artha yang tiba tiba membawa sosok perempuan yang terbaring lemas.
"bisa liat gak!" ucap artha setelah membaringkan tubuh caca ke tempat yang di sediakan di uks.
Lalu artha keluar uks dan menuju kantin untuk membeli botol minuman. Dan beranjak kembali ke uks.
"eh ta. Kayanya ni cewe punya penyakit deh, soal nya pucet banget mukanya. Mending lo bawa ke rumah sakit atau gak panggil dokter" ucap salah satu petugas pmr yang sudah memeriksa caca.
"panggil pak martin aja" kesal artha karna dia di repotkan.
"pak martin nya lagi ke luar kota" jawab salah satu petugas pmr lain nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS.
Teen Fiction«rindu disini bukan hanya sekedar ingin bertemu, tetapi rindu akan kenangan yang tak terkirakan» •nobaku •toxic bertebaran •typo bertebaran Baca aja kalo penasaran dengan kisah sekumpulan sahabat dan kisah cinta nyaa. WELCOME !!