LIMITLESS.

2.muka tembok!

Gue melangkah meninggalkan kantin dan berjalan ke arah perpustakaan sekolah. Tiba tiba…

BRUKK…
Tanpa di sengaja gue nabrak dada bidang seorang cowo tinggi, putih dan mungkin ?tampan.

Byurrrrr.

"Ih siapa sih!" marah gue sambil membersihkan minuman yang tumpah ke baju gue. Gue pun mendongakan kepala, gue menatap tiga laki laki yang sedari tadi juga menatap nya, ya. Kecuali satu laki laki di antara mereka.

"Eh lo itu gimanasi? Kalo jalan ya liat liat dong! Kan tumpah minuman lo kena gue" cerca gue panjang lebar karna tidak terima dengan sesuatu yang tumpah ke tubuh nya dan itu sangat lengket.

"Eh bukannya lo ya? Yang jalan nya gak liat liat jadi jangan salahin gue dong cantik"ucap salah satu cowo berambut agak kepirang pirangan.

"Ko gue sih? Lo ajah tuh yang jalannya gak pake mata" balas gue tidak terima karna di salahkan.

"jalan itu pake kaki bukan mata" jawab salah satu cowo yang berbeda lagi yang mempunyai mata bulat sempurna dan HITAM!

"Ko gue sih yang di salahin!" kesal gue. "Ya emang lo yang salah" ucap mereka barengan tapi tidak untuk satu cowo yang mempunyai rambut lebat agak ke coklat coklatan, mata coklat, kulit putih! Sempurna.

Tapi.

Awww!

Salah satu cowo yang sedari tadi di tatap heran oleh gue karna cowo itu tidak berbicara sedikitpun, jangankan berbicara senyum sedikit saja tidak.

"Eh lo itu gimanasih kalo jalan? Liat liat dong kalau jalan. sakit ni kaki gue" teriak gue karna kaki gue di injak oleh cowo itu, ya cowo yang barusan di katakan sempurna. Tapi cowo itu sedikitpun tidak berbalik badan walaupun caca sedang meneriakinya dan bersumpah sarapah untuk cowo itu!.

"woy tungguin gue" teriak cowo yang berambut agak kepirang pirangan.

"Yeu! tuh bocah ngapa duluan sih! " sahut teman yang satunya

"Eh bilangin ya sama temen lo itu si muka tembok. Jadi orang jangan songong gitu nanti gue sumpahin tu orang suka sama gue baru tau rasa!" geram gue.dan kedua cowo itu yang sedari tadi diam menyimak langsung tertawa karna ucapan gue tadi yang mengungkapkan kekesalan nya kepada artha.

Ya cowo itu bernama artha, dia anak pemilik sekolah ini. Dia most wanted sekolah! Dia terkenal karna ke TAMPANAN NYA!. jangan lupakan predikat "anak bermasalah" nya. Well, apapun bisa di selesaikan dengan uang, bukan?.

"yaudah ya cantik, nanti aku bilangin ke dia, eh btw lo pas banget manggil dia si muka tembok" ucap cowo bermata hitam bulat.

"bhahahahahahahahahah"tawa dua orang cowo itu meledak.

Setelah redah tawanya lantas dua orang itu pun berkata sebelun pergi "bye cantik" dan mereka pun pergi mengejar teman nya. Si muka tembok.

🍁🍁🍁

Gue berjalan menuju kelas, setelah dari perpustakaan untuk meminjam buku pelajaran. Sewaktu gue sampai di depan kelas, gue melihat bu nana sudah berada di kelas ipa1. Gue terlambat! Gue pun memberanikan diri masuk ke kelas.

"Assalamualaikum" -gue

"walaikum salam, caca dari mana saja kamu jam segini baru masuk kelas?" tanya bu nana panjang lebar kepada murid nya

"oh nganu buu......" -gegeterr

"nganu apa?"

"itu bu anu, saya dari perpustakaan pinjam buku matematik, jadi agak telat deh. Hehe" ucap gue jujur. Bu nana pun langsung percaya setelah melihat beberapa tumpukan buku yang ada di tangan gue dan berkata

"yasudah kamu duduk sana" suruh bu nana.

"siap bu" jawab gue sambil senyum senyum tidak jelas. Bu nana hanya menggelengkan kepala melihat gue yang sedikit agak tidak waras. Ingat hanya sedikit.

***

Bel pulang pun sudah berbunyi 15 menit yang lalu. tetapi artha dan teman teman nya belum kunjung pulang. Ya mereka bertiga sedang berdiskusi tentang sesuatu yang tak jelas. Bukan mereka bertiga sih, tapi lebih tepat nya mereka berdua karna sedari tadi artha hanya diam menyimak  tetapi tidak ikut bicara.

"denger denger katanya si erik masuk rumah sakit" ucap cowo beramput pirang yaitu revan, cowo yang berambut pirang itu bernama Revan halder dan cowo bermata hitam bulat itu bernama samuel arjuna(juna). Mereka berdua teman sekelas lelaki yang sedari tadi hanya menatap datar Revan dan Juna. Yang berana Putra Artha Devano kelas 11 ips1. Dia pintar dalam bidang ipa. Hanya saja dia malas ribet dan pusing jadi dia memilih kelas ips. Penyataan yang sakral. Artha mempunyai kaka kembar yaitu Putra Arsya Devano(arsya) kelas 12 IPA1. Artha dan arsya mempunyai sifat yang berbeda. Artha seorang pemalas, suka tauran, sering pulang malam dan bandal. Sedangkan Arsya sebaliknya dia rajin, baik, menaati peraturan.

"emang tuh anak kenapa ko bisa masuk rumah sakit?" tanya juna penasaran.

"gatau tuh. Denger denger sih katanya di keroyok sama anak SMA elang" jawab Revan dengan sok serius.

"oh iya. Ta lo mau nyerang balik SMA elang gak?" kali ini revan serius.

"tergantung" balas artha dingin

"iya sih. Tapi katanya sih gara gara si erik nya, dia ngegebukin anak SMA elang"-juna

"nah suruh siapa buat perkara, kan cari mati sendiri tuh orang" kesal revan.

Sedangkan Artha mengambil tas nya dan keluar menuju kelas setelah berkata "gue pulang". Dan teman teman nya pun ikut mengekori Artha.

"tunggu nyet!" teriak Revan

Dan mereka bertiga pun melaju dengan kendaraan masing masing.

***
Di sisi lain seorang gadis sudah sampai di depan rumah nya dan ingin segera masuk.

Cekrekk...

"Assalamualaikum abang, caca pulang niiiii" teriak gue pas masuk rumah.

"Walaikum salam, iya tau!" sahut bang felix.

"lagi ngapain sih lo" basa basi gue

"punya dua mata kenapa gk di gunain" sinis felix.

"hehe".

Gue pun duduk di samping abang gue yang lagi main ML di sofa ruang TV.

"udah sono ke kamar! Taro tas, mandi" suruh abang.

"nanti ah mager". Jawab gue sambil ngeluarin ponsel dari tas.

"eh bang lo gk ke kampus?"

"nanti jam 3" jawab felix yang masih sibuk dengan game nya.

"oh yaudah gue mau ke kamar dulu ya bang". Tanpa menunggu jawaban dari abang, gue pun beranjak pergi.

"eh dek, nanti abang abis ke kampus mau nginep di apartement temen dulu, lo sama si bibi aja!" teriak abang dari lantai bawah.

"IYA ABANG KU" jawab gue ngegas.

Dan

Cekrek..