2

1.1K 114 3
                                    

Renjun mengeryitkan keningnya begitu melihat Chenle berlari ke arahnya begitu ia sampai di lobi sekolah. "Hyeong, eomma bilang kau akan itu acara itu juga, maja?"
Renjun menghela nafas-ah..harusnya dia tahu kalau Chenle pasti akan membahas itu.
"Yimo mengatakannya padamu?" Renjun membuka lokernya, kembali menghela nafas begitu melihat beberapa kotak coklat di sana.
Chenle mengangguk, "Setidaknya aku tidak sendirian. Tapi, sepertinya ini memang program khusus untuk ayah-ayah kita." Chenle masih setia di sebelah Renjun, menyandarkan tubuhnya di dinding loker.
"Maksudmu?" Kali ini Renjun memberikan sebatang coklat pada Chenle, tapi remaja yang setahun lebih muda darinya itu menggeleng.
"Aku juga dapat. Untuk Seungjae saja hyeong."
Renjun mendesis, lalu kembali mengembalikan coklat ke loker. "Maksudmu, acara itu khusus untuk para member EXO?"
Chenle mengangguk. "Jeno hyeong jug ikut."
"Ne?! Jeno? Jinca?"
Chenle mengangguk.
"Wah...benar-benar. Ya, aku punya firasat kalau setelah acara itu tayang, pagi indahku akan suram." Renjun merangkulkan tangannya ke bahu Chenle, berjalan ke lantai dua-kelasnya.
Chenle hanya bisa menghela nafas, "Ya-sepertinya. Ah, ayo ke kantin hyeong, ada menu makanan China baru di sana."
"Ya, baiklah. Aku akan meminta Jeno untuk ke sana juga."
***
Baekhyun tersenyum kecil begitu melihat pesan yang dikirimkan Suzy untuknya.
From : Suzy
Aku pergi dengan Krystal, aku sudah mencatat keperluan Seungjae hari ini di pintu kulkas. Jangan buat dia menangis. 🤗

"Eomma bilang, appa akan di rumah seharian ini, benarkah?" Seungjae melirik ayahnya yang kini duduk di sofa ruang tengah, di sampingnya.
"Ne, seharian ini hanya kau dan ayah, bagaimana?" Baekhyun mengusap sayang pucuk kepala Seungjae.
"Hem? Tapi ayah membosankan, tidak seperti eomma dan hyeong." Anak itu kemudian turun dari sofa, berjalan ke dapur, lalu membuka pintu kulkas.
Baekhyun mencebik, "Mwoya..jujur sekali dia."
Seungjae kemudian kembali sambil membawa sekotak coklat lalu duduk di karpet bawah. Namja kecil itu mengeryit saat melihat ayahnya tak bereaksi apa-apa begitu ia mengambil kudapan coklat. Senyumnya mengembang, "Appa, mashita."
Baekhyun hanya tersenyum, "Geurom, makan setelah itu kau mandi."
Seungjae mengangguk. Anak kecil itu tersenyum puas sambil menikmati coklatnya, kapan lagi dia bisa menikmati coklat di pagi hari kan? Ya-Suzy selalu melarangnya. Wanita itu tahu, Seungjae akan mengalami masalah perut kalau terlalu banyak mengkonsumsi coklat. Dan Baekhyun lupa hal itu.
--
"Jadi Baekhyun mengurus Seungjae dan Renjun seharian ini?" Krystal menggandeng tangan Naeun. Ya-mereka sedang di pusat perbelanjaan sekarang. Hari ini Naeun-putri bungsu Krystal sedang tak ada jadwal syuting untuk acara The Return of Superman-Suho sedang mengurus beberapa pekerjaan di Jepang, jadi ia memutuskan untuk mengajak anak perempuannya itu berbelanja.
"Ya. Setidaknya aku bisa berbelanja hari ini." Suzy melihat beberapa piyama, Renjun pasti menyukainya. Namja itu kan penyuka pink dan Peach-karakter di KakaoTalk.
"Chenle senang sekali begitu ia mendengar kalau Renjun akan ikut di acara itu."
Suzy menoleh, "Ah...benar. Aku pikir season ini khusus untuk para EXO, matji? Neoran, nara, geurigo Naeun~i."
Soojung mengiyakan. "Maja."
"Na?" Naeun menatap Soojung, wanita itu terkekeh.
"Not you baby, Naeun aunty. Your favorite aunty." Soojung tersenyum sambil mencubit pipi Naeun, sedangkan Suzy mencebik. Astaga~ Soojung dan budaya luar negerinya itu.
***
Baekhyun sudah selesai memandikan Seungjae. Anak itu sekarang mengenakan kaos putih berlogo Prive di bagian depan kaosnya. Ya-itu brand khusus yang di desain Baekhyun. Dan ia juga baru meluncurkan versi anak-anak dan remaja untuk brandnya. Modelnya? Tentu saja ia menggunakan Renjun. Namja itu sesuai dengan konsep yang diusung Baekhyun.
"Apa kita akan pergi?" Seungjae menatap baju yang dia pakai-sama dengan milik ayahnya.
"Ne. Kita akan mengunjungi Bentley. Kau mau kan?" Baekhyun mengambil sweater coklat milik Seungjae.
"Bentley? Joah. Kalau begitu aku akan membawakan mainan untuknya. Appa chakkaman."
Baekhyun terkekeh begitu melihat anaknya itu berlari ke dalam kamar, tapi matanya membulat saat ia melihat anak itu kembali dengan menarik sekotak flanel mainan dinosaurusnya.
"Ige..Bentley joah?" Seungjae menunjuk kotak di sampingnya.
Baekhyun mendekat kemudian mensejajarkan dirinya dengan sang putra, "Ini terlalu banyak Seungjae~ya..kau bisa membawa 2 atau 3 saja. Modu da aniya."
Seungjae terdiam, kepalanya menunduk. "Apa Bentley belum bisa bermain? Tapi di sini semua mainanya besar, jadi tidak akan bahaya." Namja kecil itu berargumen.
Baekhyun menghela nafas, "Tidak seperti itu Seungjae~ya. Bagaimana kalau setelah kita sampai di sana, ternyata Bentley tertidur?"
"Kalau begitu tanyakan pada Kyungsoo samchon, apa Bentley tidur atau tidak. Ppali appa."
Baekhyun meringis, Seungjae itu anak yang pintar. Ia lupa. Juga Renjun-anak itu bahkan selalu masuk jajaran tiga besar di sekolahnya.
"Kalau kau membawa semua mainanmu, kau tidak akan bisa bermain dengan Bentley, lagipula, Bentley itu suka makanan, bukan mainan."
Seungjae menundukkan kepalanya. Baekhyun hanya tersenyum, "Bagaimana kalau kita belikan makanan untuk Bentley?"
Seungjae mendongak, senyumnya mengembang. Kepalanya mengangguk, senyumnya mengembang. "Ne. Kajja." Anak itu kemudian berlari ke depan, meninggalkan Baekhyun yang kini tersenyum puas. "Appa! Ppali!"
"Araseeo. Gidaryeo."
Baru saja ia mau menutup pintu, ponsel di saku celananya berdering. Suzy.
Eo, wae chagi?
Oppa, aku lupa, jangan ijinkan Seungjae memakan coklat. Biasanya ia akan mengambil kudapan setelah pulang mengantar Renjun, jadi jangan biarkan dia memakannya. Perutnya bisa sakit.
Baekhyun terdiam. Astaga-ia menatap Seungjae yang sudah duduk di kursi depan, samping kemudi.
Oppa? Deuroyo?
E-eoh, aku mendengarnya.
Dia tidak makan coklat kan?
Emm? Ah, aku akan telpon lagi-
Solma-ya! Oppa~
Baekhyun meringis, mianhae...aku lupa, jeongmal mianhae..
Eishh...jinca. Ah, eotohke..aku baru sampai besok pagi. Soojung mengajakku ke Busan. Oppa..eotohke..
Baekhyun menghela nafas.
Gwaenchana, semuanya akan baik-baik saja
Terdengar helaan nafas Suzy.
Kau percaya padaku?
Geurrae, nan mideoyo.
Saranghae..
Nado saranghae, oppa..
--
Baekhyun segera masuk ke mobil lalu tersenyum begitu ia menyadari kalau Seungjae sudah memakai seatbeltnya. "Ahh, kau memang jagoan appa. Kau sudah bisa memakainya sendiri?" Baekhyun menunjuk seatbelt di tubuh Seungjae.
"Eoh. Hyeong yang mengajariku."
Baekhyun mengeryit, "Lalu kenapa tadi pagi kau tidak memasangnya sendiri?"
"Appa sudah memasangkannya lebih dulu."
Baekhyun mencebik. Anaknya ini..benar-benar.
"Geurae-geurae. Kajja, jadi makanan apa yang akan kita beli untuk Bentley?"
"Coklat!" Seungjae terlonjak kegirangan.
Baekhyun menatap ke arah putranya, "Tidak-itu bukan Bentley-tapi kau sendiri yang ingin kan?"
"Aniya, anak kecil pasti sangat suka coklat. Kita tidak mungkin memberikannya es krim, dia bisa sakit." Seungjae mengalihkan tatapannya dari Baekhyun.
"Tidak sayang, kalau kita membeli coklat pasti kau juga ikut makan? Maja?"
Seungjae terdiam, ayahnya tahu apa yang ada di pikirannya.
"Appa, hanbonman juseyo."
Baekhyun menggeleng, "Kau tadi sudah makan coklat banyak-eomma akan marah kalau-"
"Hajima~ jangan katakan ke eomma kalau aku makan coklat."
"Appa tidak akan mengatakan kalau kau menurut dengan appa."
Seungjae lagi-lagi terdiam, ia menghela nafas pelan. "Baiklah, kajja, kita akan membeli kue dan biskuit kesukaan Bentley, kajja."
---
Kyungsoo melirik ke arah Seungjae yang sejak tadi hanya terdiam, murung. "Apa yang sudah kau lakukan dengannya?" Kyungsoo berbisik pada Baekhyun.
"Dia meminta coklat untuk Bentley, padahal itu hanya salah satu cara agar dia bisa makan coklat lagi. Suzy melarangnya banyak makan coklat."
Kyungsoo mengangguk, "Tapi caramu melarangnya sepertinya tak tepat."
"Aish..kau tahu sendiri, Seungjae itu terlalu pintar, kadang dia bisa berpikir terlalu cerdas."
Kyungsoo mengangguk, "Kau sepertinya akan kerepotan mengurusnya saat acara nanti." Kyungsoo menerima biskuit yang diulurkan Bentley. "Gumawo~"
"Akkkakakka" Bentley bertepuk tangan lalu berjalan ke arah Seungjae di sudut ruangan tengah Kyungsoo.
"Nan ara..ah~Renjun, dia juga sepertinya akan ikut. Itu akan lebih rumit."
Kyungsoo hanya tertawa. Tapi tawanya terhenti saat Seungjae tiba-tiba memeluk Baekhyun.
"Appa, baega appuda."
Baekhyun membulatkan kedua matanya. "Astaga..ini pasti karena kau banyak makan kudapan tadi."
Dan Seungjae segera memeluk Baekhyun, mengusalkan kepala di dada ayahnya. Baekhyun segera meraih Seungjae ke pelukannya, "Berjanji dengan ayah, jangan makan kudapan coklat di pagi hari lagi?"
Seungjae hanya mengangguk lemah, ia tak mau membohongi ayahnya lagi.

~~~tbc

The Return of SupermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang