Kedatangan keluarga Byun ke gedung SBS berhasil menjadi trending topik dalam berita di media online. Para EXO L juga Suweties bahkan sudah berada di depan gedung, menunggu artis kesayangan mereka.
Teriakan para fans semakin keras saat Baekhyun turun dan membukakan pintu mobil untuk Suzy, diikuti Renjun dan Seungjae yang turun dari pintu belakang.
Renjun yang tampil dengan penutup kepala putih dan rambut merahnya membuat fans histeris. Tak banyak yang mengetahui identitas remaja itu-dia tak suka populer, ingat itu.
Wajah remaja itu terkesan dingin, tapi tatapan matanya begitu lembut. Suzy tersenyum kecil-menyapa para penggemarnya. Tangannya kini terulur untuj meraih jemari Seungjae kemudian menggandengnya berjalan ke dalam gedung. Sedangkan Renjun, remaja itu memilih berjalan di samping Baekhyun.
"Mwoya-mwoya, apa itu Byun Renjun?!"
"Daebak!! Benar-benar tampan!"
"Lihat matanya! Benar-benar Suzy sekali."
Baekhyun terkekeh kecil begitu sampai di dalam gedung, "Aigoo, sebentar lagi kau pasti banyak punya fans." Kekeh pria itu.
Renjun mendesis.
"Appa dan eomma tidak bilang kalau ada banyak fans kalian di sini."
Suzy terkekeh, "Gwaenchana, anggap saja pembiasaan. Lagipula, bukankah kau dan Jeno juga Chenle sering disapa para fans?"
"Itu mereka, bukan aku."
"Geurrae-geurrae." Baekhyun menghentikan perdebatan itu begitu mereka sampai di lift.
---
Suzy memberikan sepiring pasta kerang pada Baekhyun. "Dia masih marah?" Wanita itu menarik kursi di samping suaminya.
"Hem? Renjun?"
Suzy mengangguk.
"Sepertinya." Pria itu menambahkan. "Dia perlu pembiasaan-keundae Suzy~ya-"
Suzy mengeryitkan dahinya.
"Kau tahu kan kalau EXO akan melakukan konser sebentar lagi?"
Istrinya mengangguk.
"Renjun bilang, dia, Jeno, dan Chenle akhir-akhir ini sedang sibuk menulis dan mengaransemen lagu."
"Lalu?"
"Aku pikir-tidak ada salahnya menampilkan anak-anak kita di sana."
Suzy mengerjabkan kedua matanya, terkejut-yang setelahnya langsung dihadiahi kecupan di bibir oleh Baekhyun karena terlalu menggemaskan.
"Oppa-jincayo?"
Baekhyun mengangguk.
"Aku tahu dia memiliki suara yang bagus, apalagi untuk kategori anak seusianya, tapi-bukankah lebih baik kita menanyakannya?"
Baekhyun terdiam, berfikir. "Hem..baiklah, aku akan membicarakannya nanti."
***Seungjae membuka pelan pintu kamar kakaknya-Renjun. "Hyeong, kajja." Namja kecil itu kini menarik tangan kakaknya yang terulur sampai ke bawah tempat tidur. "Hemm?" Erang remaja itu, merasa terganggu dengan tarikan Seungjae. "Waeyo?" Renjun masih enggan membuka mata, hanya menggerakkan kepalanya, memberi tanda kalau dia sudah bangun.
"Ayo bermain."
Renjun akhirnya bangun, ia menatap ke jendela. Hujan-pantas tidurnya nyenyak. "Kajja, bermain saja di sini-di luar hujan, arrasseo?" Renjun mengangkat Seungjae ke atas tempat tidurnya.
"Aniya! Nanti hyeong tidur kalau kita bermain di sini." Protes anak itu. Renjun tertawa.
"Memang itu tujuannya, waktu terbaik menikmati hujan itu adalah tidur. Kajja." Renjun tiba-tiba menarik selimit hingga menutupi tubuhnya dan juga Seungjae, membuat anak itu memekik.
"Hyeong!!!!" Seungjae menjejal selimut mereka hingga batas dada, kemudian duduk di depan kakaknya.
Dan Renjun hanya tertawa, "Ya, Seungjae~ya, kau harus tidur, kalau tidak, semua dinosaurusmu akan menghilang." Bisik Renjun.
"Gotjimal." Sergah Seungjae sambil memainkan Tirex nya.
"Na jincayo. Haebolka?"
"Ne?"
"Haebwa, hanbonman."
Seungjae terdiam, anak itu menatap ragu ke arah kakaknya. "Hyeong akan menghitung, tapi kalau mainanmu menghilang, jangan mencarinya, algetji?"
Seungjae segera berbaring, menempatkan diri di samping kakaknya, lalu tangan mungilnya memeluk tubuh Renjun.
"Ppalli jalja." Seungjae kini mencoba memejamkan kedua matany, membuat Renjun menahan tawa.
"Geurrae, jalja."
Renjun tersenyum puas, akhirnya ia bisa melanjutkan tidurnya.
--
Suzy mengeryit heran begitu masuk ke kamar putra bungsunya dan hanya menemukan lautan dinosaurus di lantai coklat itu. "Kemana Seungjae?" Ia kemudian berjalan ke kamar Renjun. Senyumnya mengembang begitu melihat kedua putranya tengah tertidur pulas.
"Ahh..mereka imut sekali." Suzy terkikik pelan, lalu berjalan keluar kamar.
Baekhyun menatap heran ke arah Suzy yang baru saja keluar dari kamar Renjun. "Waeyo?"
"Mereka tidur. Ahh..lucu sekali." Wanita itu duduk di samping suaminya, memeluk dari samping dan menempatkan kepalanya di dada Baekhyun.
"Geurom, keundae, bukankah ada yang kurang lengkap?"
"Mwonde?" Suzy mendongakkan wajahnya, menatap Baekhyun.
"Di rumah ini hanya ada satu wanita, lebih nyaman kalau kau ada teman, matji?" Baekhyun tersenyum manis.
"Ei...oppa, pikiranmu itu, benar-benar." Suzy mencibir lalu mencubit perut suaminya.
"Aw! Ya! Geumanhe- geurrae-geurrae- aku kan hanya bercanda."
Suzy tersenyum kemudian menghadiahkan sebuah kecupan singkat di bibir suaminya. "Aku lebih suka disayang oleh tiga pria di sini."
Baekhyun terkekeh. Suzy dan pemikirannya-dia menyukainya.~~~Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Superman
FanficBaekhyun baru merasakan, kalau menjadi Superman itu bukan hal yang gampang. Baekhyun - Aku pikir acara itu hanya bagian dari script, tapi begitu aku merasakannya, "Suzy! Aku membutuhkanmu." Suzy -Dia bilang kalau membesarkan anak itu hanya perlu k...