Part 16

954 136 9
                                    

Munah pergi kekamar Yuki dan langsung mengecek keadaan Yuki, dia terkejut saat melihat Yuki meneteskan air matanya.

"Non Yuki" ucap Munah. Yuki menggerakan jari-jarinya tapi tak menjawab Munah

"Nona Yuki sudah sadar? Non nona" Munah mulai menggoyang pelan tangan Yuki. Dia langsung keluar dari kamar dan mengejar Al yg akan melewati pintu gerbang

"Al" teriak Munah dan tentu saja Al menoleh kearahnya. Al berlari kearah munah karna Munah terlihat gelisah

"Ada apa bi?" Tanya Al

"Nona Yuki.. nona Yuki" ucap Munah dan tentu saja Al langsung berlari masuk kedalam dan segera pergi kekamar Yuki

Didepan pintu Al menghentikan langkahnya saat melihat Yuki bersandar di ranjang dan kini melirik kearahnya. Al melangkah pelan mendekat kearah Yuki lalu dia menghentikan langkahnya tepat di dekat Yuki

"Lo butuh sesuatu?" Tanya Al. Yuki menggelengkan kepalanya

"Apa lo baik-baik saja?" Tanya Al lagi. Yuki menganggukan kepalanya

"Bibi tinggal dulu ya" ucap Munah. Al menganggukan kepalanya lalu Munah pergi

"Apa lo yakin lo nggak kenapa-napa?" Dan Yuki kembali menganggukan kepalanya

"Gue hari ini kembali kerumah keluarga gue, jadi gue nggak akan tinggal disini lagi, hmmm tapi lo beneran nggak kenapa-napakan?"

Yuki menggelengkan kepalanya lalu dia mencoba mengambil gelas di meja samping tempat tidurnya. Al langsung mengambil gelas itu lalu dia berlari kedapur untuk mengganti air didalam gelas itu

Al kembali membawa gelas dan juga botol minum supaya Yuki tidak perlu susah kalau nanti dia haus

"Ini" Al memberikan gelas berisi air pada Yuki dan Yuki tersenyum lalu menerima gelas itu dan langsung minum

"Bi Munah akan menemani lo di sini jadi kalau lo butuh sesuatu bilang sama bi Munah saja" ucap Al. Yuki menganggukan kepalanya dan setelah itu dia menundukan kepalanya dan mulai terisak

"Kenapa lo nangis? Apa ada yg sakit?" Tanya Al khawatir lalu dia langsung duduk di ranjang dan meraih tangan Yuki

"Sudah jangan menangis, semuanya sudah selesai jadi lo harusnya senang"

Yuki tersenyum lalu dia kembali berbaring dan langsung berusaha menarik selimutnya tapi tanganya terasa sedikit kaku sehingga Al langsung menarik selimut itu

"Gue pergi, semoga hari lo bahagia" ucap Al lalu dia melangkah tepi Yuki menarik tanganya

"Makasih lo udah nemenin gue selama ini, gue cuma mau bilang maaf karna gue telat mengenal siapa lo, jujur gue dari dulu ingin tau siapa pemilik belati itu tapi sekarang gue udah tau dan gue rasa gue emang selalu jadi beban buat lo, maaf sekali lagi" batin Yuki

"Apa ada yg ingin lo katakan?" Tanya Al. Yuki tersenyum lalu dia melepaskan tanganya

"Terima kasih, hanya itu saja, selebihnya gue mau bilang maaf untuk semuanya dan senang bisa mengenalmu Al" gumam Yuki

"Sama-sama" sahut Al lalu melangkah pergi

"Al" panggil Yuki. Al menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Yuki

"Selamat tinggal" gumam Yuki. Al menganggukan kepalanya lalu dia pergi meninggalkan kamar itu dan langsung keluar dari rumah itu

"Gue pergi, dan semoga lo bahagia selalu Yuki" gumam Al lalu dia langsung masuk kedalam mobil

Yuki meneteskan air matanya lalu dia melihat tanganya dan dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya

"Gue pembunuh, gue pembunuh" gumam Yuki lalu dia langsung menghapus air matanya saat mendengar suara ketukan pintu

Bodyguard oh BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang