Part 22

1.1K 144 9
                                    

Al, Yuki dan Demian kini berada di cafe untuk membicarakan apa maksud dari ucapan yg Al katakan saat di kampus. Dia terkejut sekaligus merasa bersalah dengan apa yg menimpa pada ayahnya yg ternyata punya banya hutang dan itu demi memenuhi keinginanya

"Sekarang lo udah permasalahanya, gue harap lo bisa membantu bokap lo untuk memperbaiki keuanganya dan bisa membayat hutang-hutangnya" ujar Yuki

"Makasih dan maaf kalau gue melakukan sesuatu yg nggak seharusnya gue lakuin"

"Iya, kalau gitu gue duluan, dan ini gue yg bayarin, bye" Yuki langsung pergi mengandeng Al keluar dari tempat itu

"Kalau gue jadi lo, gue nggak mungkin memaafkan semua kejadian itu" gumam Demian

"Al" panggil Yuki. Al melirik Yuki lalu dia merangkul pundak Yuki

"Hmm, kenapa?"

"Aku mau kuliah di luar negri" gumam Yuki membuat Al langsung menghentikan langkahnya

"Kamu nggak bercandakan?"

"Menurut kamu?" Yuki langsung melangkah sambil tersenyum jahil

"Hmm coba aja kalau berani" Al mengikuti Yuki dari belakang

"Beranilah" tantang Yuki lalu dia langsung masuk kedalam mobil

"Oh begitu" ucap Al setelah masuk kedalam mobil lalu dia langsung tancap gas

"Kalau seandainya aku beneran pergi bagaimana?" Tanya Yuki

"Coba aja kalau berani"

"Nantangin ceritanya?"

"Kamu sendiri yg bilang barusan"

"Oh gitu, ok"

"Jangan coba-coba" ketus Al. Yuki meraih tangan kiri Al lalu dia menggenggan erat

"Aku nggak berani" gumam Yuki. Al menghentikan mobilnya lalu dia menatap Yuki

"Aku sudah menentukan tanggal untuk menikahimu, jadi bersiaplah menjadi istriku" Al mengangkat tanganya lalu dia membelai pipi orang yg sangat di cintainya

"Kapan?" Tanya Yuki

"4 bulan lagi"

"Aku belum siap"

"Aku tau, kamu belum siap meninggalkan papahmu, itu sebabnya aku meminta ijin untuk tinggal bersamamu dirumah papahmu dan aku sudah mendapatkan ijin itu"

"Terima kasih Al" gumam Yuki lalu dia meraih tangan Al yg berada dipipinya dan mengecup tangan itu

Al memeluk Yuki lalu dia membelai rambutnya dan menatap wajahya, tanganya langsung menarik pelan dagu Yuki dan dia langsung memberi ciuman yg begitu lembut

Yuki memejamkan matanya lalu dia melingkarkan tanganya di leher Al dan sesekali meremas rambut Al. Al merasa bahagia karna Yuki membalas ciumanya sehingga keduanya tak memperdulikan kalau mereka berada dipinggir jalan walau didalam mobil tetap saja tak seharusnya ke dua insan itu berciuman

Setelah lama berciuman Al menyatukan keningnya dengan kening Yuki lalu dia melihat Yuki yg sedang mengatur nafas dan mata yg masih terpejam. Al kembali mencium Yuki namun tak selembut ciumanya tadi, dia kini melumat bibir gadi dihadapnya bahkan menggigir bibir bawahnya sehingga Yuki membuka mulutnya. Dan saat itu juga lidah Al langsung menerobos masuk dan saling bertukar saliva

Yuki mencengkram pundak Al yg mulai terbawa permainan lelaki yg akan menikahinya beberapa bulan lagi. Dan tanpa sadar Al meraba leher Yuki lalu dia menurukan bibirnya dan memberi tanda di leher mulus Yuki

"Maaf" bisik Al ditelinga Yuki lalu menjauhkan wajahnya dan menatap wajah Yuki yg kini tersenyum padanya

"Terima kasih" gumam Yuki membuat Al mengernyit

Bodyguard oh BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang