6-🐼Lagi dan lagi

61 11 2
                                    

Bagian enam.
•••

Perpisahan dalam persahabatan itu wajar, karena yang gak wajar perpisahan yang terus datang beberapa kali.

Akhir-akhir ini Ais sering melamun akibat kejadian ke salah pahaman kemaren. Dia memikirkan gimana caranya untuk jelasin semua kepada Oki, jelasin sih udah kemaren tapi tahu sendiri Oki tetap kecewa kepada Ais. Dan ntah kemana Iqbal akibat kejadian kemaren dia sering jarang muncul.

Ais merebahkan dirinya di kasur sambil memikirkan gimana cara ngejelasin semua ini, dan Ais beranjak dari tidurnya dan mengambil ponselnya dia berniat untuk menelfon Oki, setelah di telfon nomernya gak bisa di hubungi, dan dia coba mengirimkan sebuah chat dan ternyata gak terkirim.

Ais mengerutkan dahinya. "Apa jangan-jangan nomor gue di blok?"

"Tapi kok bisa sampai di blok ya, apa jangan-jangan dia sangat marah ke gue?, Aduh Ki jangan kayak gitu dong gue bisa jelasin, dan Lo Iqbal awas aja kalo ketemu, Lo penyebab masalah hubungan persahabatan gue sama Oki!" Ais sangat marah, kalo mengingat kejadian waktu itu, serasa dia gak mau memaafkan dirinya sendiri.
•••
Ais mencari keberadaan Oki di kelasnya, tapi Ais tak melihat sedikitpun tanda-tanda ada Oki di sana."apa Oki gak masuk"tanya ais dalam batinnya.

"Eh Jo Lo ngelihat Oki gak?"tanya Ais yang ngahampirin Jojo.

"Nggak, Lo emang gak tau?"tanya balik Jojo.

"Kalo gue tahu pasti gue gak akan banyak ke Lo"Ais agak kesal pada Jojo dan ingin beranjak pergi dari tempat duduk samping Jojo.

"Eh Ais, gue kemaren sempat...." Belum sempat Jojo ngelanjutin pembicaraannya, Ais lebih motongnya duluan.

"Gak, gak mau denger pasti Lo bicara muter- muter capek gue dengerinnya."Ais menutup telinganya agak sedikit ketawa.

"Yaudah kalo emang gak mau tau" lanjut Jojo.

"Sapa jugak yang pengen tau"Ais segera beranjak dari tempat duduk samping Jojo.

"Padahal gue kemaren lihat Oki di rumahnya Bawak banyak koper gak tau deh mau kemana"Jojo memancing agar Ais dapat mendengar apa yang di bicarakan Jojo barusan.

"Lo tau dia kemana?" Tanya Ais yang kembali lagi pada Jojo.

"Tau sih tapi yaudah lah gak ada yang mau tau jugak, takut gue kalo ngomong muter-muter katanya"kata Jojo agak sedikit nyindir Ais.

"Ih cepetan Jo dia kemana"tanya Ais paksa.

"Katanya tadi gak mau denger."

"Banyak omong ya Lo, mau lagi?"Ais menunjuk ke arah kecamatan Jojo, sebagai bahan ancaman.

"Iya, iya jangan pakek ngancem kalik is, jadi kemaren itu gue lihat Oki Bawak banyak koper dan setelah gue cari tau ke mamanya, ternyata Oki pindah sekolah ke luar negeri, sambil nemenin Oma nya di sana" jelas Jojo, kenapa Jojo tau? Ya memang Jojo sama Oki itu tetanggaan dan otomatis Jojo tau.

"Udah gitu doang?, Kok Oki gak pamit ya ke gue"

"Yah nanyak ke gue, gue kan gak tau jawabannya" ujar Jojo polos.

"Apaan sih Lo"Ais memutar bola matanya malas.

Ais memikir gimana caranya jelasin semua ini kepada oki, dia memang berniat untuk ke rumah oki, setelah dia ingat Oki baru saja pindah rumah dan tidak sempat untuk menyakan alamat rumah barunya.

Ais melihat ke arah Jojo dan berniat untuk minta tolong anterin ke rumah oki yang baru. "Jo sepulang sekolah Lo mau gak anterin gue ke rumah oki"

"Hmm gimana ya"Jojo mempertimbangkan permintaan Ais.

"Ayolah Jo masak ke temen sendiri gak mau nolong"mohon Ais.

"Iya deh, tapi nantik gue nebeng ya"pinta Jojo.

"Siap."
•••
"Assalamualaikum"Ais mengetok pintu rumah oki.

"Waalaikumsalam"ada seorang perempuan paruh baya yang keluar dari balik pintu rumah oki, dan Ais tak asing lagi dia adalah Tante yuki, sekaligus mamanya Oki.

"Eh Ais, masuk nak"Yuki mempersilahkan Ais untuk masuk ke dalam rumahnya.

Ais segera masuk dan duduk di ruang tamu. "Tante Ais dengar-dengar Oki pindah sekolah ke luar negeri, tapi kok mendadak sih tante, emang ada apa?"

"Itu permintaan Oki sendiri untuk pindah, gak ada apa apa sih, dia hanya memang untuk menemani Oma nya di Belanda."jelas Yuki.

"Tapi kemaren Oki nitip surat ke Tante, bentar Tante ambilin dulu ya"Yuki segera pergi ke dalam untuk mengambil surat yang di titipkan untuk Ais.

Ais mengerutkan dahinya bingung. "Surat?surat apa?"tanya nya dalam batin.

"Ini nak, katanya dia gak sempat pamit ke kamu"Yuki memberikan surat yang terdampak amplop pink.

"Oh iya Tante gapapa."

"Kalo gitu Ais pamit dulu ya Tante"pamit Ais.

"Kok keburu, padahal baru sebentar"Yuki mengantarkan Ais ke luar rumah.

"Iya Tante, mungkin lain kali Ais main lagi"

"Oh yasudah salam buat mama mu ya Ais"Yuki memang temenan dengan mamanya Ais bahkan bisa dibilang akrab.

"Iya Tante, nanti aku sampein."
•••
Ais segera membuka surat dari Oki tersebut kira-kira isinya seperti ini.

Ais, gue minta maaf soal kejadian tempo hari gue salah nilai Lo ternyata Iqbal itu memang playboy, sejak dia pacaran sama gue memang banyak perempuan yang di dekatinya.

Paling Lo pikir nomor Lo gue blok, nggak gue emang sengaja ganti nomor ini nomor gue yang baru mungkin suatu saat Lo mau ngehubungin gue.+62-.......

Maafin gue karena gak sempat pamitan ke Lo, karena ini dadakan banget. Dan satu pesan gue, jaga persahabatan kita karena ini sudah di bangun sejak kecil, jangan sampai gara-gara lelaki brengsek kayak Iqbal bisa merusak persahabatan kita.

Sampai ketemu di lain hari.

Ais tak sangka ternyata Oki lebih dari yang Ais bayangkan, dia lebih bijak dari padanya. Ais menangis kenapa perpisahan itu harus ada, waktu kecil Ais pun mengalami perpisahan dengan sahabat-sahabat nya, dan tahun demi tahun sahabatnya kini hilang ntah kemana.

Ais membuka pintu kamarnya, karena sedari tadi berapa kali pintu kamarnya ada yang ngetok. "Loh mama, masuk ma."

Mamanya masuk dan duduk bersebelahan dengan Ais. "Kapan pulang ma, kok Ais gak tau?" Tanya Ais, memang mama dan papanya ke luar negeri mengantar kakaknya kuliah di London.

"Barusan kok oh ya, denger-denger Oki pindah sekolah ke Belanda ya?" Lita tadi mampir dulu ke rumah Yuki untuk main karena sudah lama tak bertemu.

"Iya ma, kenapa sih ma sahabat itu harus pergi, dulu aja Ais udah punya sahabat tapi akibat papa pindah Ais harus berpisah." Ais menangis di pundak mamanya.

Lita mengusap air mata anaknya itu. "Jangan salahin papa, mungkin dulu dan sekarang kamu kehilangan sahabat tapi suatu saat kamu pasti dipertemukan kembali"

"Iya ma."

•••
Di tunggu vomment nya ya:)

#18 November 2018

Life's FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang