Chapter 16.

42 4 1
                                    


  Shopi dan Maira kini tengah berjalan menuju tempat Anan dan Zein yang lumayan jauh keberadaannya dengan mereka. Saat dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Elika yang berjalan ke arah mereka sambil membawa sebuah parang berkarat.

" Mau kemana kalian ??" Tanya Elika.

" Kak Shopi." Panggil Maira ketakutan dan bersembunyi dibalik tubuh Shopi.

" Tenanglah Maira, aku akan melindungimu dan kau lari sekuat tenagamu." Ucap Shopi.

" Tapi kak " Ucap Maira

" Tidak ada tapi-tapian. Larilah sekarang !" Ucap Shopi tegas.

" Maafkan aku kak." Ucap Maira, lalu ia berlari sekuat tenaga menjauhi Shopi dan Elika.

     Elika yang melihat Maira berlari manjauh ingin mengejarnya, tapi ia ditahan oleh Shopi dan didorong oleh Shopi hingga jatuh tersungkur.

" Beraninya kau !!" Ucap Elika marah.

" Jangan lengah Elika eonnie,, aku lawanmu sekarang. Aku akan melindungi adikku satu satunya walaupun itu nyawa taruhannya." Ucal Shopi.

" Kurang ajar kau Shopi." Ucap Elika, lalu ia melempar parangnya kearah Shopi.

      Shopi segera membungkuk ketika Elika melempar parangnya, dan parang itu menancap disebuah pohon. Shopi dengan cepat memukul wajah Elika dan mendorongnya dan menjambak rambut Elika.

" Arrggghh !! Sialan kau Shopi." Ucap Elika marah, lalu ia memukul perut Shopi dengan kuat membuat Shopi batuk dan mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya.

    Elika mengambil parangnya yang menancap dipohon dan berjalan mendekati Shopi, lalu ia menusuk pinggang Shopi dan mencabutnya kembali.

" Mati juga kau akhirnya Shopi sialan." Ucap Elika lalu berjalan meningglakan Shopi.

    Tanpa Elika sadari, Shopi berdiri dan berlari sambil menggenggam kayu ditangannya. Shopi langsung memukul kepala Elika dengan sangat keras hingga Elika mati.

" Mati kau Elika eonnie." Ucap Shopi sembari berkali-kali memukul kepala Elika hingga benar-benar tak berbentuk lagi.

" Maira,,, berusahalah agar tetap hidup." Ucap Shopi lalu ia terjatuh disamping mayat Elika dan menyusul sahabat-sahabatnya yang sudah mati.

    Maira berlari sekuat tenaga melewati pohon-pohon bambu yang ada dihutan itu. Sesekali ia melihat kebelakang jika ada yang mengikuti dirinya.

Maira berhenti dan bersembunyi dalam semak-semak dan membuka ponselnya dan mengecek Gpsnya untuk melihat posisi Anan dan juga Zein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maira berhenti dan bersembunyi dalam semak-semak dan membuka ponselnya dan mengecek Gpsnya untuk melihat posisi Anan dan juga Zein.

" Sedikit lagi. Aku akan menghubungi mereka saja. Kakiku terasa sakit sekali." Ucap Maira melihat kakinya yang terluka karena tersandung akar pohon sewaktu melarikan diri tadi.

the ghosts are my friends. { the end.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang