Chapter 15.

38 3 6
                                    


Villa, kamar Anan, Zein dan Rafil.

" Aku punya ide." Ucap Anan.

Semuanya langsung menatap Anan dengan serius.

" Katakan Anan sunbae." Jawab Antung.

" Bagaimana kalau kita memancing mereka ke tempat yang membuat mereka terpisah, seperti hutan lebat yang lumayan jauh dari tempat ini. Lalu kita akan menghabisi mereka satu-persatu." Ucap Anan.

Semua terlihat terkejut dengan ide dari Anan, mereka semua saling menatap dan tampak mempertimbangkan perkataan Anan tadi.

" Aku setuju." Ucap Antung.

" Antung, apa kau gila ? Ini sangat berbahaya Antung." Ucap Shopi.

" Aku tidak perduli jika itu berbahaya untukku Shopi eonnie, aku hanya ingin menghabisi mereka dan membalaskan dendam kakakku walaupun aku harus mati." Ucap Antung tegas.

" Aku ikut denganmu Antung." Maira akhirnya anggkat bicara dan menatap semua teman-temannya.

" Aku juga ikut." Ucap Zein.

" Aku juga." Ucap Rafil.

" Hah,, baiklah. Aku juga." Ucap Shopi dan Intan hanya mengangguk.

" Baiklah, besok kita akan gunakan mobil sekolah dan memancing mereka ke hutan yang ada di arah timur. Kita akan berpencar sebentar lalu berkumpul ditempatku, jangan lupa nyalakan gps kalian. Aku akan pergi dengan Zein, Shopi kau dengan Antung, dan Maira dengan Rafil." Ucap Anan.

" Hmm,," Ucap Antung mengangguk.

" Baiklah, kami pergi kekamar dulu." Ucap Shopi, Lalu ia berdiri dan diikuti oleh Maira, Antung dan Intan.

Skip sore hari pukul 04 : 55 am

Anan dan yang lainnya kini tengah berkumpul di kamar Maymi, begitu juga Ita, Resty, Lisa dan Elika.

" Apa yang ingin kalian bicarakan pada kami ?" Tanya Maymi menatap mereka semua.

Antung berdiri dan menghampiri Elika.

PLAK.

Antung menampar pipi kiri Elika dengan sangat keras.

" APA YANG KAU LAKUKAN ANTUNG ?!" Tanya Maymi berteriak seraya memeluk Elika.

" AKULAH YANG SEHARUSNYA BERTANYA PADA KALIAN SEMUA !! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA TEMAN-TEMANKU DAN KAKAKKU HELMI ?!" Tanya Antung balik berteriak.

Maymi dan teman-temannya menatap Antung dengan tatapan terkejut.

" Kami tau semuanya, kami tidak sebodoh kalian, kami memasang perangkap dan mendengar Helmi sunbae memanggil nama Elika noona dan menyebut nama kalian semua." Ucap Anan tenang, tetapi matanya menatap mereka semua begitu tajam.

" Hah,, kita ketahuan. Baiklah, apa yang kalian inginkan ?" Tanya Maymi.

" Kami masih mempunyai bukti itu, dan kami akan melaporkan kalian kepolisi secepat mungkin." Ucap Shopi.

Maymi dan yang lainnya terkejut dan saling menatap satu sama lain. Anan, Shopi, Zein, Rafil, Antung, dan Maira kemudian berdiri dan berjalan keluar kamar Maymi. Saat ingin keluar, Maira berhenti dan menatap merka semua satu persatu dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Kecuali jika kalian bisa menghentikan kami." Ucap Maira dan berjalan keluar lalu menutup pintu kamar Maymi.

" Sialan, kita kejar mereka dan habisi langsung." Ucap Maymi marah, yang lainnya mengangguk dan berjalan keluar kamar mengikuti Maymi yang masuk kedalam mobil dan mengikuti mobil yang ditumpangi oleh Anan dan yang lainnya.

the ghosts are my friends. { the end.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang